Nyalakan kembang api atau kena sanksi?

Rabu, 03 Juli 2013 - 15:03 WIB
Nyalakan kembang api...
Nyalakan kembang api atau kena sanksi?
A A A
Sindonews.com - Aremania harus belajar lebih dewasa dalam mendukung tim kesayangannya bertanding. Pemakaian flare (kembang api) di Stadion Kanjuruhan sudah terbukti mendatangkan sanksi dan aksi bandel mereka tampaknya harus segera diakhiri sebelum Arema Cronous menuai lebih banyak masalah.

Arema ketiban sanksi denda Rp50 juta terkait penyalaan flare kala pertandingan menjamu Persegres Gresik United dua pekan silam. Klub berlogo kepala singa berpotensi mendapat denda lebih besar karena mengulangi aksi serupa ketika meladeni Persija Jakarta.

Pemakaian flare di Kanjuruhan sendiri sudah kelewat batas. Asap flare yang menutupi lapangan membuat pertandingan harus dihentikan sementara. Pemakaian flare yang menganggu pertandingan inilah yang membuat Komisi Disiplin (Komdis) PSSI sudah tidak kompromi.

Padahal dalam manual liga, sudah jelas pemakaian flare dan semua jenis kembang api dilarang selama pertandingan berlangsung. Alasannya, selain membahayakan penonton sendiri, juga berpotensi mengganggu pertandingan karena asap yang bisa menutupi seluruh stadion.

''Ya, kami mendapatkan sanksi dari Komdis berupa denda untuk pertandingan lawan Persegres. Sekarang Arema dipanggil lagi terkait flare di pertandingan lawan Persija. Semoga Aremania nantinya lebih kooperatif dengan tidak menyalakan flare yang berpotensi mengganggu pertandingan,” tutur General Manager Arema Rudi Widodo.

Menyalakan flare memang memberikan sensasi sendiri di stadion. Selain menambah dramatis atmosfer tribun, efek cahaya yang ditimbulkan flare juga sangat memukau. Sayangnya, tidak semua suporter belum paham bahwa menyalakan flare sudah dilarang di sepak bola modern.

Mereka rata-rata mengekor sepak bola Eropa yang sebagian masih menyalakan kembang api berwarna merah itu. Padahal di Eropa sendiri saat ini sudah ada pelarangan flare di pertandingan resmi. Walau masih ada yang menyala, biasanya dilakukan sebelum atau sesudah pertandingan berlangsung.

Sedangkan di sini, supporter menyalakan dengan sesuka hati. Malah flare semakin menjadi-jadi ketika pertandingan berlangsung. Sirkulasi udara yang tidak begitu baik di stadion, membuat asap terakumulasi di atas lapangan dan menganggu jarak pandang pemain maupun wasit.

Bukan itu saja, kerugian juga ditanggung pemegang hak siar yang tentunya siaran langsung menjadi terganggu karena laga dihentikan sementara. Dilihat dari berbagai aspek, flare memang banyak mendatangkan kerugian bagi jalannya pertandingan. Bukan tidak mungkin tim sendiri justru yang terkena imbas karena laga dihentikan dan menganggu mood bertarung.

Kembali ke Aremania, jelang pertandingan lawan Persija sebenarnya sudah gencar kampanye anti-flare melalui dunia maya. Sayang, itu tidak dituruti sebagian suporter yang tetap membawa flare dan menyalakannya di stadion. Setelah terkena denda, patut dilihat apakah pada laga menjamu PSPS nanti Kanjuruhan sudah steril dari flare.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0667 seconds (0.1#10.140)