Korban tinju berdarah Nabire dari berbagai suku
A
A
A
Sindonews.com - Pasca kejadian kejuaran tinju amatir Nabire kepolisian daerah Papua terus meningkatkan pengamanan pasca kejadian tersebut dan berupaya menghindari bentrok susulan pasca insiden ini.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol I Gede Sumerta Jaya mengatakan sejauh ini belum ada orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
" 13 orang sejauh ini sudah dimintai keterangannya, dan mereka terdiri dari penonton dan panitia," kata Sumerta, seperti dilansir BBC.
Polisi mengatakan dari 17 orang yang tewas, 12 orang diantaranya adalah penonton perempuan. Sementara itu 38 orang yang mengalami luka-luka dirawat di RSUD Nabire.
"Korban tewas kebanyakan karena terinjak dan terjepit saat panik berebut keluar. Ini kan ada korban masalahnya, korban dari berbagai suku kalau di Papua ini bisa berlanjut ke perang suku, nah ini yang kita hindari," tambahnya.
Seperti diketahui, kerusuhan terjadi saat pertandingan tinju amatir Piala Bupati Nabire, Papua antara Alvius Rumkorem dan Yulius Pigome. Kerusuhan sendiri berawal saat wasit memutuskan kemenangan jatuh kepada Alvius. Pendukung Yulianus yang tak terima dengan keputusan itu, langsung mengamuk dengan melempar kursi serta beberapa benda keras lain. Aksi saling pukul juga tak terhindarkan. Akibatnya, 17 orang tewas serta 38 orang lainnya luka-luka.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol I Gede Sumerta Jaya mengatakan sejauh ini belum ada orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
" 13 orang sejauh ini sudah dimintai keterangannya, dan mereka terdiri dari penonton dan panitia," kata Sumerta, seperti dilansir BBC.
Polisi mengatakan dari 17 orang yang tewas, 12 orang diantaranya adalah penonton perempuan. Sementara itu 38 orang yang mengalami luka-luka dirawat di RSUD Nabire.
"Korban tewas kebanyakan karena terinjak dan terjepit saat panik berebut keluar. Ini kan ada korban masalahnya, korban dari berbagai suku kalau di Papua ini bisa berlanjut ke perang suku, nah ini yang kita hindari," tambahnya.
Seperti diketahui, kerusuhan terjadi saat pertandingan tinju amatir Piala Bupati Nabire, Papua antara Alvius Rumkorem dan Yulius Pigome. Kerusuhan sendiri berawal saat wasit memutuskan kemenangan jatuh kepada Alvius. Pendukung Yulianus yang tak terima dengan keputusan itu, langsung mengamuk dengan melempar kursi serta beberapa benda keras lain. Aksi saling pukul juga tak terhindarkan. Akibatnya, 17 orang tewas serta 38 orang lainnya luka-luka.
(wbs)