Bakrie kurangi dana, Arema cari sponsor
A
A
A
Sindonews.com --Setelah dimabukkan dana melimpah berkat merger dengan Pelita Jaya, musim depan Arema Cronous harus bekerja keras mendapatkan sponsor sebanyak mungkin. Duit sebanyak Rp40 miliar tidak akan diperoleh secara gratis karena Bakrie Grup tidak lagi menyuplai dana sebanyak itu.
Rencananya Bakrie bakal mengurangi asupan dana untuk Singo Edan di kompetisi unifikasi musim depan karena klub kebanggaan Aremania itu dinilai sudah bisa mencari dana sendiri. CEO Arema Cronous Iwan Budianto membenarkan Arema bakal menajamkan aspek sponsorship untuk menambah pemasukan klub.
Namun dia membantah pengurangan 'jatah' dari Bakrie tersebut berkaitan dengan kegagalan Arema meraih trofi musim ini karena kalah bersaing dengan Persipura Jayapura. "Itu memang sudah direncanakan sebelumnya. Sisi marketing klub Arema harus dioptimalkan yang nantinya diproyeksikan bisa mandiri secara penuh," jelas Iwan Budianto.
Setelah merger dengan Pelita Jaya, awal musim Indonesia Super League (ISL) 2013 lalu Arema dibekali dana tak kurang dari Rp40 miliar. Dengan adanya rencana pengurangan subsidi dana hingga 50%, maka diperkirakan klub yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan hanya akan menerima dana sekitar Rp20 juta. Jumlah itu tampaknya masih terlalu kecil untuk tim yang menyimpan libido juara.
Untuk menambah modal mencari gelar juara, mulai sekarang manajemen Arema terus mencari sponsor untuk musim depan. Hasilnya, satu sponsor lumayan besar sudah berada dalam genggaman yang diperkirakan bakal mendatangkan dana segar di atas Rp2 miliar. Itu belum termasuk rencana perpanjangan kontrak sponsor lama, yakni Anker Sport.
Anker Sport adalah sponsor utama Arema dan nama produknya terpampang di bagian depan kostum Christian Gonzales dkk. Namun hingga sekarang belum ada keputusan pasti apakah Anker bakal memperpanjang sponsorship untuk musim depan. Manajemen Arema sendiri mengatakan masih dalam tahap pembicaraan.
"Mulai sekarang kami sudah bekerja untuk mendapatkan sponsor musim depan. Banyak sekali yang mengajukan tawaran menjadi sponsor dan semua dalam tahap pembicaraan. Khusus untuk Anker Sport, jelas Arema ingin melanjutkan kerjasama. Semua masih dibicarakan dan kami optimistis semua tanpa masalah," cetus General Manager Arema Cronous Ruddy Widodo.
Manajemen sendiri belum mengalkulasi berapa kebutuhan untuk mendanai Arema musim depan yang tetap menargetkan juara. Ruddy menambahkah, jumlah sponsor tidak harus disesuaikan dengan budget belanja musim depan karena jauh lebih baik jika mendapatkan sponsor sebanyak mungkin dan melampaui kebutuhan klub.
Arema menjadi klub kaya setelah dikelola PT Pelita Jaya Cronous lewat merger antara Arema Indonesia dan Pelita Jaya. Merger yang terjadi akhir 2012 tersebut menyatukan dua kekuatan tim yang berisi pemain-pemain tenar macam Greg Nwokolo dan Beto Goncalves, walau akhirnya nama Pelita Jaya sendiri dibeli Bandung Raya yang menjelma menjadi Pelita Bandung Raya.
Sponsor besar yang menaungi Arema saat ini di antaranya Anker Sport dan Ijen Nirwana. Dua sponsor ini tampaknya bakal bertahan di jersey Singo Edan, karena berhubungan erat dengan Bakrie Grup. Ijen Nirwana sendiri sudah ada sejak Arema lepas dari pengelolaan PT Bentoel Prima.
Rencananya Bakrie bakal mengurangi asupan dana untuk Singo Edan di kompetisi unifikasi musim depan karena klub kebanggaan Aremania itu dinilai sudah bisa mencari dana sendiri. CEO Arema Cronous Iwan Budianto membenarkan Arema bakal menajamkan aspek sponsorship untuk menambah pemasukan klub.
Namun dia membantah pengurangan 'jatah' dari Bakrie tersebut berkaitan dengan kegagalan Arema meraih trofi musim ini karena kalah bersaing dengan Persipura Jayapura. "Itu memang sudah direncanakan sebelumnya. Sisi marketing klub Arema harus dioptimalkan yang nantinya diproyeksikan bisa mandiri secara penuh," jelas Iwan Budianto.
Setelah merger dengan Pelita Jaya, awal musim Indonesia Super League (ISL) 2013 lalu Arema dibekali dana tak kurang dari Rp40 miliar. Dengan adanya rencana pengurangan subsidi dana hingga 50%, maka diperkirakan klub yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan hanya akan menerima dana sekitar Rp20 juta. Jumlah itu tampaknya masih terlalu kecil untuk tim yang menyimpan libido juara.
Untuk menambah modal mencari gelar juara, mulai sekarang manajemen Arema terus mencari sponsor untuk musim depan. Hasilnya, satu sponsor lumayan besar sudah berada dalam genggaman yang diperkirakan bakal mendatangkan dana segar di atas Rp2 miliar. Itu belum termasuk rencana perpanjangan kontrak sponsor lama, yakni Anker Sport.
Anker Sport adalah sponsor utama Arema dan nama produknya terpampang di bagian depan kostum Christian Gonzales dkk. Namun hingga sekarang belum ada keputusan pasti apakah Anker bakal memperpanjang sponsorship untuk musim depan. Manajemen Arema sendiri mengatakan masih dalam tahap pembicaraan.
"Mulai sekarang kami sudah bekerja untuk mendapatkan sponsor musim depan. Banyak sekali yang mengajukan tawaran menjadi sponsor dan semua dalam tahap pembicaraan. Khusus untuk Anker Sport, jelas Arema ingin melanjutkan kerjasama. Semua masih dibicarakan dan kami optimistis semua tanpa masalah," cetus General Manager Arema Cronous Ruddy Widodo.
Manajemen sendiri belum mengalkulasi berapa kebutuhan untuk mendanai Arema musim depan yang tetap menargetkan juara. Ruddy menambahkah, jumlah sponsor tidak harus disesuaikan dengan budget belanja musim depan karena jauh lebih baik jika mendapatkan sponsor sebanyak mungkin dan melampaui kebutuhan klub.
Arema menjadi klub kaya setelah dikelola PT Pelita Jaya Cronous lewat merger antara Arema Indonesia dan Pelita Jaya. Merger yang terjadi akhir 2012 tersebut menyatukan dua kekuatan tim yang berisi pemain-pemain tenar macam Greg Nwokolo dan Beto Goncalves, walau akhirnya nama Pelita Jaya sendiri dibeli Bandung Raya yang menjelma menjadi Pelita Bandung Raya.
Sponsor besar yang menaungi Arema saat ini di antaranya Anker Sport dan Ijen Nirwana. Dua sponsor ini tampaknya bakal bertahan di jersey Singo Edan, karena berhubungan erat dengan Bakrie Grup. Ijen Nirwana sendiri sudah ada sejak Arema lepas dari pengelolaan PT Bentoel Prima.
(wbs)