Melawan tekanan dengan ketenangan

Kamis, 18 Juli 2013 - 14:54 WIB
Melawan tekanan dengan...
Melawan tekanan dengan ketenangan
A A A
Sindonews.com - Persela Lamongan bakal mencoba menerapkan kembali karakter permainan seperti yang diterapkan di Palembang kala menantang Persiram Raja Ampat di Stadion Wombik, Sorong, Jumat (19/7). Bermain tenang dan tidak merasa ada tekanan dari tuan rumah terbukti memberikan hasil positif bagi Persela.

Bukan hanya karakter, dari aspek strategi bukan tidak mungkin juga bakal kembali diulang di Papua Barat nanti. Saat menahan Sriwijaya FC, Persela Lamongan beralih ke pola 4-5-1 dengan striker tunggal. Itu terbukti lini tengah susah diimbangi lawan dan Sriwijaya harus mengandalkan dua penalti untuk menembus gawang Khoirul Huda.

Namun untuk kembali ke skema 4-4-2 juga tidak ada kendala dengan kembalinya Gustavo Lopez yang telah terbebas dari skorsing akumulasi kartu kuning. Paling tidak lini tengah bisa kembali aman sekaligus kreatif dengan kehadiran seorang playmaker sekaligus kapten.

Pelatih caretaker Persela Didik Ludiyanto berujar, dirinya bisa memilih dua opsi antara kembali ke formasi 4-4-2 atau mempertahankan 4-5-1 seperti di Palembang. Kedua strategi itu menurutnya sama dan bisa dilakukan pemain dengan sama bagusnya. Namun Didik masih menyimpan rapat rahasia dapurnya.

"Secara keseluruhan semua dalam kondisi bagus dan bisa mencerna apa pun strategi yang saya turunkan nanti. Soal bagaimana formasi yang akan diturunkan, lihat saja nanti di lapangan. Pastinya Persela harus mengantisipasi permainan cepat, agresif dan keras Persiram," jelas Didik Ludiyanto.

Kekuatan Persela dan Persiram musim ini relatif seimbang jika melihat posisi di klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) karena keduanya sama-sama berkutat di papan tengah. Namun Persela merasa dalam situasi bagus untuk mendulang angka setelah menahan imbang Sriwijaya FC di kandangnya.

Aspek mental inilah yang memantik optimisme Laskar Angling Dharma yang harus mengejar posisi 10 besar. "Pemain sedang dalam kondisi sangat bagus, baik dari sisi mental maupun teknis. Sekarang tinggal berharap situasi positif yang kami miliki bisa menjadi sebuah dukungan di lapangan," lanjut Didik.

Sekadar menerawang kekuatan Persela, Mario Costas bakal menjadi aset penting jika melihat kiprahnya belakangan ini. Diposisikan sebagai striker tunggal atau berpasangan dengan Samsul Arif, tampaknya bukan sebuah masalah besar bagi dia. Tinggal menunggu dukungan dari lapangan tengah.

Jika Gustavo Lopez bermain dengan potensi terbaiknya, maka Persiram harus ekstra hati-hati karena kombinasi serangan sayap Persela via Jimmy Suparno dan Zaenal Arifin juga sangat cepat. Sebaliknya, Persela juga harus waspada dengan gempuran Koko Lomell dkk yang diprediksi bakal melampiaskan dua kekalahan sebelumnya.

Persiram harus mendapatkan angka mutlak setelah kalah beruntun di kandang Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena. Faktor ini pantas diwaspadai tim tamu karena bagaimana pun performa Persiram cukup meyakinkan saat bermain di markas sendiri.

"Tidak ada masalah soal lawan. Siapa pun yang datang ke sini kami pastikan sulit mendapatkan poin. Soal kekalahan di Jayapura dan Wamena, tidak berpengaruh besar pada konfidensi pemain. Kami malah bersemangat untuk kembali mendapatkan kemenangan," koar Pelatih Persiram Gomez de Oliviera.

Persiram Raja Ampat (4-4-2):
Jendry Pitoy (gk), Elvis Herawan, Pierre Pattrick Seme, Kubay Quaiyan, Ronny E Beroparay; Gideon V Way, Moses Banggo, Marko Markus Kabiay, Lee Soung Yong; Koko Lomell, Aliazer Elthon Maran.

Persela Lamongan (4-4-2):
Khoirul Huda (gk), Taufik Kasrun, Roman Golian, Djayusman Triasdi, Saiful Lewenusa; Jimmy Suparno, Gustavo Lopez, Danu Rosadhe, Fandi Eko Utomo; Samsul Arif, Mario Costas.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6022 seconds (0.1#10.140)