Persela target empuk pinalti

Sabtu, 20 Juli 2013 - 18:40 WIB
Persela target empuk pinalti
Persela target empuk pinalti
A A A
Sindonews.com --Persela Lamongan tampaknya sangat bersahabat dengan tendangan pinalti. Dalam dua pertandingan terakhir, Persela telah tiga kali mendapatkan hukuman pinalti. Terakhir ketika ditahan Persiram Raja Ampat di Stadion Mandala, Jayapura, Jumat (19/7) malam.

Wasit Nusur Fadillah memberikan pinalti untuk Persiram hanya lima menit setelah Persela unggul menit ke-60 via Jimmy Suparno. Eksekusi Koko Lomell membuyarkan mimpi Laskar Joko Tingkir menggamit tiga angka. Permainan cemerlang kiper Khoirul Huda pun tak banyak berguna untuk memberi angka lebih banyak untuk timnya.

Pekan sebelumnya, situasi yang sama persis juga menimpa anak asuh Didik Ludiyanto kala melawat ke kandang Sriwijaya FC. Dua hukuman pinalti membuat Persela yang sempat unggul harus bersyukur dengan satu angka. Tiga pinalti di dua pertandingan sekilas memunculkan asumsi bahwa Persela menjadi target empuk pinalti.

Apakah permainan Persela memang terlalu riskan untuk mendapat pinalti? Pelatih Caretaker Persela Didik Ludiyanto tidak berpendapat demikian. Menurutnya tim bermain normal dan tidak menunjukkan adanya pelanggaran yang berpotensi mendatangkan pinalti.

"Saya melihat pemain tampil normal. Keputusan wasit saja yang memang mengecewakan. Tapi biarlah, karena gak ada habisnya kalau membahas soal wasit. Berpikir positif saja bahwa kesalahan yang mereka lakukan adalah manusiawi. Kalau kami menyesali terus, malah bisa merusak konsentrasi," terang Didik dihubungi Jumat (19/7) malam.

Laskar Joko Tingkir termasuk tim yang sangat sabar dalam menyikapi kontroversi di lapangan, terutama masalah kepemimpinan wasit. Didik tidak pernah melayangkan kritik secara frontal ke pengadil saat ada keputusan yang merugikan timnya. Persela seakan mensyukuri apa yang mereka dapatkan walau kadang terlihat jelas dirugikan.

Pada laga kontra Persiram, Persela tidak memainkan dua pemain kuncinya yakni Gustavo Lopez dan Samsul Arif yang menurut Didik kondisinya kurang fit. Persela sempat mendapat tekanan hebat sebelum akhirnya bisa mencuri gol lebih dulu lewat Jimmy Suparno menit 60, yang kemudian disamakan pinalti Koko Lomell.

Didik menuturkan dirinya sudah lega pemainnya bisa mengimbangi kekuatan Persiram, karena diakuinya sangat sulit mendapatkan angka dari tangan klub Papua. Menurutnya satu angka dari Persiram sudah memberi motivasi kepada pemainnya untuk bisa mendapat hasil lebih baik kala bersua Persidafon Dafonsoro, juga di Stadion Mandala, Jayapura.

"Satu angka menurut saya sudah cukup bagus karena tim sudah bekerja keras di lapangan menahan Persiram yang terlihat bernafsu mendapat kemenangan. Berhasil mendapat dua poin di dua pertandingan away menghadapi tim kuat tetep layak dihargai," ujarnya mantap.

Pertandingan digelar di markas Persipura Jayapura karena stadion milik Persiram dan Persidafon belum memiliki lampu penerangan yang memadai. Selama ini laga di kandang kedua klub itu digelar sore hari, sehingga terpaksa harus mengungsi ketika pertandingan Indonesia Super League (ISL) digelar larut malam selama bulan puasa.

Keuntungan bagi Persela karena tidak perlu mondar-mandir ke markas Persiram dan Persidafon. Khoirul Huda dkk bisa melakukan recovery di Jayapura sembari mempersiapkan laga berikutnya di tempat yang sama. Jarak antara hotel dengan Stadion Mandala juga relatif dekat dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4942 seconds (0.1#10.140)