RD akui gagal penuhi target Arema Cronous
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Arema Cronous, Rahmad Darmawan mengakui dirinya telah gagal meraih taget yang diusung klubnya untuk mengangkat trofi Indonesia Super League (ISL). Kandasnya peluang Arema meraih trofi juara setelah Persipura Jayapura resmi mengunci gelar juara musim ini setelah menundukkan Persiwa Wamena 0-2 tengah pekan lalu.
RD begitu biasa ia disapa mengaku telah gagal mewujudkan target yang diberikan kepadanya dan siap bertanggungjawab terhadap pencapaian klub dalam semusim terakhir. "Saya telah gagal mewujudkan target juara yang diberikan manajemen. Bagaimana pun saya harus bertanggung jawab, baik kepada manajemen maupun Aremania. Saya sangat siap menerima konsekuensinya," cetus pelatih asal Lampung ini, Sabtu (3/8/2013).
Sementara itu terkait dengan kelanjutan masa depannya pada musim selanjutnya, RD mengaku belaum bisa bicara banyak. "Semuanya saya serahkan ke manajemen. Mereka yang paling berhak memberikan penilaian kinerja saya selama di Arema. Saya sendiri belum memikirkan bagaimana musim depan," sambungnya.
Ia juga enggan mencari alasan atas kegagalan Arema meraih trofi juara. Menurut dia, apa pun kondisi dan situasi klub, nyatanya target juara tidak bisa diwujudkan dan itu berarti dia tidak mampu menjawab ekspektasi manajemen dan supporter. Kini konsentrasi RD adalah membawa Arema finish di posisi setinggi mungkin.
Posisi runner up masih sangat realistis bagi Singo Edan walau terus mendapat ancaman dari Persib Bandung dan Sriwijaya FC. Kegagalan RD memberikan juara mungkin bisa bisa sedikit termaafkan jika mampu menempatkan klub berlogo kepala singa di posisi dua klasemen akhir ISL. Namun jika melihat ucapan manajemen melalui CEO Arema Cronous Iwan Budianto beberapa pekan lalu, posisi RD bisa saja tak terpengaruh lantaran gagal mencapai juara.
Walau masih dianggap pelatih terbaik, tak bisa dimungkiri bahwa sebagaian supporter Aremania bersikap sinis terhadap pelatih yang membawa Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura juara ini. Ada beberapa latar belakang yang membuat Aremania sedemikian sinis kepada RD. Salah satunya adalah ketidaksukaan terhadap keputusan RD yang meminggirkan pemain-pemain asli Arema dan lebih suka memainkan mantan pemain Pelita Jaya serta mantan anak didiknya.
RD begitu biasa ia disapa mengaku telah gagal mewujudkan target yang diberikan kepadanya dan siap bertanggungjawab terhadap pencapaian klub dalam semusim terakhir. "Saya telah gagal mewujudkan target juara yang diberikan manajemen. Bagaimana pun saya harus bertanggung jawab, baik kepada manajemen maupun Aremania. Saya sangat siap menerima konsekuensinya," cetus pelatih asal Lampung ini, Sabtu (3/8/2013).
Sementara itu terkait dengan kelanjutan masa depannya pada musim selanjutnya, RD mengaku belaum bisa bicara banyak. "Semuanya saya serahkan ke manajemen. Mereka yang paling berhak memberikan penilaian kinerja saya selama di Arema. Saya sendiri belum memikirkan bagaimana musim depan," sambungnya.
Ia juga enggan mencari alasan atas kegagalan Arema meraih trofi juara. Menurut dia, apa pun kondisi dan situasi klub, nyatanya target juara tidak bisa diwujudkan dan itu berarti dia tidak mampu menjawab ekspektasi manajemen dan supporter. Kini konsentrasi RD adalah membawa Arema finish di posisi setinggi mungkin.
Posisi runner up masih sangat realistis bagi Singo Edan walau terus mendapat ancaman dari Persib Bandung dan Sriwijaya FC. Kegagalan RD memberikan juara mungkin bisa bisa sedikit termaafkan jika mampu menempatkan klub berlogo kepala singa di posisi dua klasemen akhir ISL. Namun jika melihat ucapan manajemen melalui CEO Arema Cronous Iwan Budianto beberapa pekan lalu, posisi RD bisa saja tak terpengaruh lantaran gagal mencapai juara.
Walau masih dianggap pelatih terbaik, tak bisa dimungkiri bahwa sebagaian supporter Aremania bersikap sinis terhadap pelatih yang membawa Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura juara ini. Ada beberapa latar belakang yang membuat Aremania sedemikian sinis kepada RD. Salah satunya adalah ketidaksukaan terhadap keputusan RD yang meminggirkan pemain-pemain asli Arema dan lebih suka memainkan mantan pemain Pelita Jaya serta mantan anak didiknya.
(akr)