Pesta politik usik Persik
A
A
A
Sindonews.com --Harapan Persik Kediri memanfaatkan dua pertandingan kandang di penghujung babak 12 besar Divisi Utama musnah sudah. Persik harus terusik agenda politik, yakni Pemilihan Walikota Kediri serta Pemilihan Gubernur Jawa Timur yang dihelat akhir Agustus mendatang.
Terpaksa, tim berjuluk Macan Putih memandam keinginan bermain di depan publik sendiri ketika menjamu Persisko Tanjabar dan PSCS Cilacap pada 24 dan 30 Agustus. Malah Persik harus mengungsi jauh dari kandang, yakni ke Stadion Boyolali (kontra Persisko) dan Stadion Mananahan (lawan PSCS).
Bukan itu saja, pertandingan away lawan Perseta Tulungagung pada 19 Agustus mendatang juga tidak digelar di Tulungagung karena alasan sama. Pertandingan lawan Perseta bakal dilaksanakan di Stadion Boyolali. Benar-benar sebuah ujian berat bagi Persik yang masih belum aman dalam perebutan ke babak semifinal.
"Semua pertandingan putaran dua tidak bisa digelar di Jawa Timur karena ada agenda Pilkada. Kami harus melakoni pertandingan di Jawa Tengah. Tempatnya sudah dipastikan, yakni di Stadion Boyolali saat lawan Perseta dan Persisko, serta Stadion Manahan saat lawan PSCS," jelas Sekretaris Tim Persik Barnadi.
Dia mengamini situasi ini kurang menguntungkan bagi tim kesayangan Persikmania yang membutuhkan kemenangan di tiga pertandingan tersebut. Bagaimana pun, harusnya dua pertandingan home lawan Persisko dan PSCS digelar di depan publik sendiri karena sangat krusial bagi perjalanan Persik menuju promosi.
Walau nantinya supporter Persikmania diperkirakan tetap datang ke Boyolali dan Manahan, namun jumlahnya tentu tidak signifikan dibanding di Kediri. "Manajemen berharap tim mampu melewati ujian ini. Tentunya pelatih dan pemain sudah siap dengan segala kemungkinan," tambahnya.
Persik Kediri kini menjadi pimpinan klasemen Grup A babak 12 besar dengan 6 angka. Disusul PSCS Cilacap di urutan kedua dengan koleksi poin yang sama. Perseta Tulungagung mengintip di posisi tiga dengan empat angka. Perbedaan angka di klasemen menunjukkan perubahan masih sangat memungkinkan.
Tugas pertama yang harus dilakukan Persik adalah menuntaskan perlawanan Perseta Tulungagung pada 19 Agustus nanti di Boyolali. Pada pertemuan pertama lalu, tim asuhan Aris Budi Sulistyo sukses menghantam Perseta dengan skor telak 4-0 di Stadion Brawijaya, Kediri.
Pertarungan eposide dua nanti sejatinya Persik mendapat keuntungan karena Perseta tidak bermain di depan supporternya. Tentunya tekanan dari luar lapangan sedikit berkurang, walau Aris sendiri menilai pertandingan di Boyolali tidaklah lebih ringan dibanding di Tulungagung.
"Di mana pun kami bertanding, situasinya tetap sama. Tidak ada yang ringan di tiga pertandingan ke depan. Saya ingin tim benar-benar fokus karena pertandingan bakal lebih sulit dengan tidak bisanya Persik bermain di Stadion Brawijaya. Saya optimistis bisa melewati fase berat ini," tutur Aris Budi Sulistyo, pelatih sekaligus legenda Persik Kediri.
Terpaksa, tim berjuluk Macan Putih memandam keinginan bermain di depan publik sendiri ketika menjamu Persisko Tanjabar dan PSCS Cilacap pada 24 dan 30 Agustus. Malah Persik harus mengungsi jauh dari kandang, yakni ke Stadion Boyolali (kontra Persisko) dan Stadion Mananahan (lawan PSCS).
Bukan itu saja, pertandingan away lawan Perseta Tulungagung pada 19 Agustus mendatang juga tidak digelar di Tulungagung karena alasan sama. Pertandingan lawan Perseta bakal dilaksanakan di Stadion Boyolali. Benar-benar sebuah ujian berat bagi Persik yang masih belum aman dalam perebutan ke babak semifinal.
"Semua pertandingan putaran dua tidak bisa digelar di Jawa Timur karena ada agenda Pilkada. Kami harus melakoni pertandingan di Jawa Tengah. Tempatnya sudah dipastikan, yakni di Stadion Boyolali saat lawan Perseta dan Persisko, serta Stadion Manahan saat lawan PSCS," jelas Sekretaris Tim Persik Barnadi.
Dia mengamini situasi ini kurang menguntungkan bagi tim kesayangan Persikmania yang membutuhkan kemenangan di tiga pertandingan tersebut. Bagaimana pun, harusnya dua pertandingan home lawan Persisko dan PSCS digelar di depan publik sendiri karena sangat krusial bagi perjalanan Persik menuju promosi.
Walau nantinya supporter Persikmania diperkirakan tetap datang ke Boyolali dan Manahan, namun jumlahnya tentu tidak signifikan dibanding di Kediri. "Manajemen berharap tim mampu melewati ujian ini. Tentunya pelatih dan pemain sudah siap dengan segala kemungkinan," tambahnya.
Persik Kediri kini menjadi pimpinan klasemen Grup A babak 12 besar dengan 6 angka. Disusul PSCS Cilacap di urutan kedua dengan koleksi poin yang sama. Perseta Tulungagung mengintip di posisi tiga dengan empat angka. Perbedaan angka di klasemen menunjukkan perubahan masih sangat memungkinkan.
Tugas pertama yang harus dilakukan Persik adalah menuntaskan perlawanan Perseta Tulungagung pada 19 Agustus nanti di Boyolali. Pada pertemuan pertama lalu, tim asuhan Aris Budi Sulistyo sukses menghantam Perseta dengan skor telak 4-0 di Stadion Brawijaya, Kediri.
Pertarungan eposide dua nanti sejatinya Persik mendapat keuntungan karena Perseta tidak bermain di depan supporternya. Tentunya tekanan dari luar lapangan sedikit berkurang, walau Aris sendiri menilai pertandingan di Boyolali tidaklah lebih ringan dibanding di Tulungagung.
"Di mana pun kami bertanding, situasinya tetap sama. Tidak ada yang ringan di tiga pertandingan ke depan. Saya ingin tim benar-benar fokus karena pertandingan bakal lebih sulit dengan tidak bisanya Persik bermain di Stadion Brawijaya. Saya optimistis bisa melewati fase berat ini," tutur Aris Budi Sulistyo, pelatih sekaligus legenda Persik Kediri.
(wbs)