Lagi jogging, atlet bisbol tewas ditembak
A
A
A
Sindonews.com - Berniat ingin menuntut ilmu di negeri orang, malah mendapatkan nasib buruk. Seorang bintang Bisbol asal Australia, Chris Lane harus meregang nyawa setelah tertembak oleh sekelompok remaja Di Kota Duncan, America pada hari Sabtu (17/8/2013).
Kejadian bermula saat Chris Lane sedang berjogging, lalu ketiga pemuda itu telah mengintai Lane dari kejauhan dan mengikuti sampai di tempat yang menurut mereka aman, barulah mereka melakukan aksi pembunuhan tersebut.
Menurut Danny Ford, selaku Kepala Polisi di Kota tersebut, Lane tewas ditembak oleh seorang remaja berusia 16 tahun dan diikuti oleh dua orang temannya yang berusia 15 dan 17 tahun pada saat kota tersebut sedang sepi.
Dirinya juga menambahkan motif pembunuhan tersebut tidak ada hubungan dengan korban melainkan hanya ingin menargetkan membunuh satu orang dalam satu hari dan kebetulan saat itu Lane yang menjadi korbannya. Mereka sudah ditangkap dan mengaku mereka tidak menggunakan obat-obatan atau komplotan lainnya.
“Akhir-akhir ini banyak motif kejadian yang lemah (tidak terlalu besar), tetapi dalam kasus ini saya tidak mengerti apa tujuan mereka untuk membunuh seseorang. Ini aneh. Tetapi, kami akan bertindak lebih lanjut untuk menangani kasus ini sebaik mungkin,” imbuh Ford kepada Herald Sun, Senin (19/8/2013).
Lane yang baru saja tiba di Duncan selama tiga hari, datang dengan mendapatkan beasiswa selama tiga bulan di East Cental University. Kepergiannya tentu saja begitu mengejutkan banyak orang di kala usianya yang baru menginjak 22 tahun. Bahkan, klub Bisbolnya Watsonia memberikan penghormatan dengan membuat kostum baru yang memiliki tulisan L40, yang berarti inisial dari Lane dengan nomor yang digunakannya.
Kejadian bermula saat Chris Lane sedang berjogging, lalu ketiga pemuda itu telah mengintai Lane dari kejauhan dan mengikuti sampai di tempat yang menurut mereka aman, barulah mereka melakukan aksi pembunuhan tersebut.
Menurut Danny Ford, selaku Kepala Polisi di Kota tersebut, Lane tewas ditembak oleh seorang remaja berusia 16 tahun dan diikuti oleh dua orang temannya yang berusia 15 dan 17 tahun pada saat kota tersebut sedang sepi.
Dirinya juga menambahkan motif pembunuhan tersebut tidak ada hubungan dengan korban melainkan hanya ingin menargetkan membunuh satu orang dalam satu hari dan kebetulan saat itu Lane yang menjadi korbannya. Mereka sudah ditangkap dan mengaku mereka tidak menggunakan obat-obatan atau komplotan lainnya.
“Akhir-akhir ini banyak motif kejadian yang lemah (tidak terlalu besar), tetapi dalam kasus ini saya tidak mengerti apa tujuan mereka untuk membunuh seseorang. Ini aneh. Tetapi, kami akan bertindak lebih lanjut untuk menangani kasus ini sebaik mungkin,” imbuh Ford kepada Herald Sun, Senin (19/8/2013).
Lane yang baru saja tiba di Duncan selama tiga hari, datang dengan mendapatkan beasiswa selama tiga bulan di East Cental University. Kepergiannya tentu saja begitu mengejutkan banyak orang di kala usianya yang baru menginjak 22 tahun. Bahkan, klub Bisbolnya Watsonia memberikan penghormatan dengan membuat kostum baru yang memiliki tulisan L40, yang berarti inisial dari Lane dengan nomor yang digunakannya.
(irc)