Sharapova berencana ganti nama
Selasa, 20 Agustus 2013 - 14:53 WIB
Sharapova berencana ganti nama
A
A
A
Sindonews.com - Maria Sharapova punya trik bagaimana mengembangkan bisnis permennya yang diberi nama Sugarpova, semakin terkenal di Dunia. Ya, petenis cantik asal Rusia itu berencana mengubah namanya selama mengikuti AS Terbuka pekan depan dengan brand tersebut (Sugarpova).
Hal itu dilakukan, karena bisnis permen yang sudah dijalaninya itu mengalami kerugian. Sepertinya banyak pekerjaan yang harus dilakukan petenis berusia 26 tahun tersebut untuk mempromosikan sebuah perusahaan permen miliknya. Terutama mengingat bahwa Sharapova merupakan atlet wanita berpenghasilan tertinggi di dunia seperti yang terdaftar dalam majalah Forbes baru-baru ini.
Dilansir The Age Sport, Selasa (20/8/2013) Sharapova sudah mengajukan permintaan tersebut kepada Mahkamah Agung bagian Florida. Jika pada akhirnya surat permohonan tersebut disetujui, maka selama menjalani pertandingan AS Terbuka, ia akan menggunakan nama Maria Sugarpova.
Diketahui, Sharapova yang mengucurkan modal sebesar USD500 ribu atau setara dengan Rp4,8 miliar mendistribusikan permen unggulannya tersebut ke sejumlah negara yakni Inggris, Australia, Jepang, Kanada, Rusia, India, dan Cina. Sugarpova dijual sebesar USD110 atau setara dengan Rp100 ribu per kantongnya
Hal itu dilakukan, karena bisnis permen yang sudah dijalaninya itu mengalami kerugian. Sepertinya banyak pekerjaan yang harus dilakukan petenis berusia 26 tahun tersebut untuk mempromosikan sebuah perusahaan permen miliknya. Terutama mengingat bahwa Sharapova merupakan atlet wanita berpenghasilan tertinggi di dunia seperti yang terdaftar dalam majalah Forbes baru-baru ini.
Dilansir The Age Sport, Selasa (20/8/2013) Sharapova sudah mengajukan permintaan tersebut kepada Mahkamah Agung bagian Florida. Jika pada akhirnya surat permohonan tersebut disetujui, maka selama menjalani pertandingan AS Terbuka, ia akan menggunakan nama Maria Sugarpova.
Diketahui, Sharapova yang mengucurkan modal sebesar USD500 ribu atau setara dengan Rp4,8 miliar mendistribusikan permen unggulannya tersebut ke sejumlah negara yakni Inggris, Australia, Jepang, Kanada, Rusia, India, dan Cina. Sugarpova dijual sebesar USD110 atau setara dengan Rp100 ribu per kantongnya
(dka)
