Barito frustrasikan Arema

Minggu, 01 September 2013 - 21:53 WIB
Barito frustrasikan Arema
Barito frustrasikan Arema
A A A
Sindonews.com --Striker Barito Putra Coulibaly Djibril rupanya mendatangkan kutukan bagi Arema Cronous musim ini. Setelah pada putaran pertama lalu gol indahnya mengubur Arema di Martapura, kini dia kembali menjadi momok di Stadion Kanjuruhan. Gol Coulibaly membuyarkan impian Arema memetik angka sempurna, Minggu (1/9).

Pada pertandingan yang diwarnai pengibaran bendera raksasa atau terbesar di Asia oleh supporter Aremania, Singo Edan dengan pahit harus menerima skor imbang 1-1. Ini kali ketiga Arema gagal memetik kemenangan di depan publik sendiri, setelah sebelumnya dikalahkan Persipura Jayapura dan ditahan Persegres Gresik United.

Tuan rumah benar-benar dibuat frustrasi. Menguasai mutlak jalannya pertandingan, menekan, memperagakan berbagai model serangan, hanya satu gol yang tercipta via kepala Beto Goncalves menit 34. Tapi keunggulan hanya berlangsung singkat karena dua menit kemudian Coulibaly Djibril ganti menjebol gawang Kurnia Meiga.

Derita Arema semakin lengkap ketika Greg Nwokolo gagal mengeksekusi pinalti setelah pemain Barito Putra handsball di kotak enambelas. Tendangan Greg yang tidak terlalu keras berhasil diantisipasi kiper Aditya Harlan. Begitu pula upaya Beto Goncalves yang yang memanfaatkan bola rebound.

Kiper Aditya Harlan layak dinobatkan sebagai penampil terbaik di pertandingan malam itu. Tak hanya menyelamatkan pinalti, dia juga tangguh dan konsentrasi penuh membendung upaya Arema yang dilakukan Beto Goncalves, kayamba Gumbs, Greg Nwokolo, hingga Gede Sukadana. Walau kebobolan satu gol, itu pun bukan kesalahan Aditya.

Pemain lain yang cukup enak ditonton adalah Okto Maniani. Sebagai sayap dia sangat enerjik dan membuat Hasyim Kipuw pontang-panting menghadangnya. Gol yang diciptakan Coulibaly Djibril juga berawal dari pergerakannya di sayap kiri. Di sinilah kekuatan Barito seungguhnya yang pilih melakukan strategi serangan balik.

Dengan permainan solid seperti itu, sangat pantas Barito Putra bercokol di posisi enam klasemen sementara ISL walau berstatus tim debutan. Tidak semua tim bisa bermain sedemikian nyaman, percaya diri dan meladeni permainan Arema di Stadion Kanjuruhan. Kesimpulannya, anak-anak Kalimantan Selatan sukses menepis status inferior di depan pemain berstatus bintang.

Di kubu tuan rumah, ketidakmampuan memanfaatkan sekian banyak peluang menjadi pertanyaan besar bagi Aremania. Tampil tanpa Christian Gonzales di daftar starter membuat Arema seperti kehilangan target man. Saat Gonzales diturunkan pun tampaknya sudah terlambat karena pemain terlanjur frustrasi dan kehilangan fokus.

Sempat bermain setengah lapangan dan mengurung tim tamu di wilayah pertahanan sendiri, mesin-mesin gol Singo Edan benar-benar macet di babak kedua. Niatan menjauhi Persib Bandung pun sementara menjadi tersendat karena kedua tim memiliki angka sama, walau Arema kembali ke posisi runner up karena unggul tabungan gol.

"Barito bertahan dengan sangat solid, kiper mereka juga kebetulan tampil bagus. Kami frustrasi karena berbagai cara tidak berhasil menambah gol. Untuk gol lawan, pertahanan Arema sedikit kendor karena konsentrasi menyerang. Kami jelas tidak bagus dalam penyelesaian akhir jika melihat banyaknya peluang," tutur Pelatih Arema Rahmad Darmawan seusai laga.

Soal pinalti Greg Nwokolo yang gagal, pelatih bersapa RD ini enggan menyalahkan pemain yang baru saja tersandung kasus dengan seorang perempuan tersebut. "Saya rasa tekanan memang sangat berat di pertandingan seperti itu. Semua pemain bisa mengalami kegagalan," katanya.

Sementara, kubu Barito Putra sangat puas memperoleh satu angka di Stadion Kanjuruhan. "Ini jelas hasil luar biasa karena yang kami hadapi adalah tim hebat sekelas Arema. Tidak banyak tim yang bisa mengambil poin di sini dan tentu ini semua berkat kerja keras semua pemain," tutur Salahudin, pelatih muda Barito Putra.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3462 seconds (0.1#10.140)