Komdis didesak usut tuntas rusuh Persis v PSS

Selasa, 10 September 2013 - 14:52 WIB
Komdis didesak usut...
Komdis didesak usut tuntas rusuh Persis v PSS
A A A
Sindonews.com - Manajemen PSS Sleman mendesak Komisi Disiplin (Komdis) PSSI secepatnya bertindak menyikapi laga Persis LPIS versus PSS Sleman yang berakhir rusuh. Sudah sepekan usai insiden tersebut, Komdis belum secara resmi mengeluarkan kebijakan.

Managemen PSS secara resmi sudah melayangkan surat aduan yang ditujukan pada Komdis PSSI. Dalam surat tersebut, PSS meminta agar Komdis PSSI segera melakukan investigasi soal terselenggaranya pertandingan di Solo. "Dalam laga tersebut PSS benar-benar dirugikan,"
kata Manajer PSS Supardjiono.

Dia juga mempertanyakan status diskualifikasi yang dijatuhkan kepada Persis LPIS dan Persires Cirebon. Kebetulan, PSS Sleman menghadapi dua laga tandang melawan dua tim tersebut dalam waktu berdekatan. Kedua tim tersebut sama-sama berstatus diskualifikasi sejak 29 Agustus lalu.

"Artinya, PSS menjalani dua laga melawan dua tim yang sudah didiskualifikasi. Dari dua pertandingan tersebut PSS mengalami kerugian sampai ratusan juta," jelasnya.

Menurut dia, yang paling merugikan bagi PSS Sleman adalah saat bertandang melawan Persis LPIS. Dalam laga tersebut tim Elang Jawa mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari suporter Persis Solo.

Pardji, sapaan akrabnya, menduga kuat kalau ada pihak tertentu yang memaksakan terselanggaranya laga tersebut. Terlebih belakangan diketahui, Polresta Solo sama sekali belum menerbitkan izin laga yang digelar di Stadion Manahan Solo tersebut. "Polresta Solo juga sudah menetapkan ketua Panpel Persis sebagai tersangka karena sudah menyelenggarakan keramaian tanpa izin pihak keamanan," ujarnya.

Dengan kenyataan seperti itu, manajemen Elang Jawa meminta Komdis segera menanggapi surat yang dikirimkan PSS. Selain itu, agar kejadian ini tidak terulang, Komdis PSSI harus bisa menuntaskan kejadian tidak mengenakkan tersebut.

Di bagian lain, Manager Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi menegaskan, sampai detik ini Komdis PSSI belum mengirim surat secara resmi seputar diskualifikasi untuk tim Laskar Sambernyawa.

"Memang benar, Komdis menyebutkan ada beberapa tim yang didiskualifikasi sejak akhir
Agustus, tapi sampai surat resmi kepada Persis LPIS untuk menghentikan aktivitas belum ada," tegasnya.

Menurut dia, jika Komdis sudah memberitahukan klub-klub yang didiskualifikasi, seharusnya langsung ditindaklanjuti dengan mengirim surat resmi kepada masing-masing klub yang didiskualifikasi tersebut.

"Buktinya sudah seminggu ini, surat resmi belum turun. Artinya, sebelum ada surat resmi tersebut, Persis LPIS tetap sah berkompetisi,"jelasnya.

Joni menambahkan, jika surat tersebut turun, manajemen pasti akan melakukan banding. Manajemen memiliki pembelaan yang kuat untuk tetap bertahan mengarungi sisa kompetisi.

"Kita tidak tanding ke Persifa, itu benar adanya. Tapi untuk tanding melawan Persemalra, kami tidak kalah WO. Karena jauh-jauh hari sebelum laga digelar, Persemalra sudah mengundurkan diri. Gimana mau tanding, kalau tim tuan rumah sudah mengundurkan diri," bebernya.

Pengusaha jasa transportasi ini menegaskan, akibat status diskualifikasi yang belum jelas tersebut membuat program dan strategi Persis ke depan juga terhambat. "Usai bertanding melawan PSS, pemain masih diliburkan sampai sekarang," imbuhnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2903 seconds (0.1#10.140)