Ini alasan Zah Rahan hengkang ke Liga Malaysia
A
A
A
Sindonews.com - Jawara Indonesia Super League (ISL) musim 2012/2013 Persipura Jayapura dipastikan kehilangan Zah Rahan Kranggar pada musim kompetisi mendatang. Untuk mendapatkan pengalaman baru, legiun asing asal Liberia ini memutuskan melanjutkan karirnya di Liga Malaysia.
Zah Rahan sendiri memang sudah sembilan tahun lamanya berkutat di kompetisi Indonesia. Mengawali karir pada tahun 2004 di Persekaba Badung, karir Zah Rahan menanjak saat memperkuat Persekabpas Pasuruan pada perioede 2005/2006. Dan membuatnya diikat Sriwijaya FC (SFC) dari musim 2007 sampai 2010.
Mempersembahkan satu gelar juara ISL pada musim 2007/2008 dan dua gelar Piala Indonesia pada musim 2007/2008 dan 2008/2009 untuk Laskar Wong Kito, julukan SFC, membuat Persipura tertarik memakai jasa Zah Rahan. Pemain kelahiran Monrovia, 28 tahun silam ini pun, diboyong Persipura pada tahun 2010.
Di tim Mutiara Hitam, julukan Persipura, Zah Rahan bisa dibilang mendapatkan segalanya. Bersama klub kebanggaan masyarakat Papua tersebut, Zah Rahan berhasil memberikan dua gelar ISL. Gelar tersebut diukir Zah Rahan, masing-masing pada musim 2010/2011 dan 2012/2013.
"Tentunya pengalaman di Indonesia sangatlah menyenangkan. Saya menikmati kompetisi tersebut. Namun keputusan ini saya lakukan untuk karir saya ke depannya," ungkap Zah Rahan, saat dihubungi wartawan, kemarin.
"Saya akui bermain di Malaysia memiliki perkembangan sepak bola yang bagus. Ditambah finansial klub yang kuat, didukung dengan sponsor, dan termasuk kesepakatan gaji yang lebih besar. Untuk itulah saya sepakat untuk bermain di klub tersebut selama 1 tahun kedepan," sambungnya.
Walau mengaku akan bermain di salah satu klub Malaysia pada musim mendatang, Zah Rahan belum mau terus terang di mana dirinya akan berlabuh. Akan tetapi tersiar kabar, jika Zah Rahan memperkuat Felda United atau Johon Darul Takzim di liga Malaysia pada musim mendatang.
''Terima kasih untuk suporter yang selalu mendukung saya saat bermain. Khususnya untuk para suporter Persipura. Tapi ke depannya, saya sama sekali tidak menutup kemungkinan untuk kembali bermain di kompetisi Indonesia,” tutup Zah Rahan, yang sempat mencatatkan dirinya sebagai pemain terbaik ISL di musim 2007/2008.
Zah Rahan sendiri memang sudah sembilan tahun lamanya berkutat di kompetisi Indonesia. Mengawali karir pada tahun 2004 di Persekaba Badung, karir Zah Rahan menanjak saat memperkuat Persekabpas Pasuruan pada perioede 2005/2006. Dan membuatnya diikat Sriwijaya FC (SFC) dari musim 2007 sampai 2010.
Mempersembahkan satu gelar juara ISL pada musim 2007/2008 dan dua gelar Piala Indonesia pada musim 2007/2008 dan 2008/2009 untuk Laskar Wong Kito, julukan SFC, membuat Persipura tertarik memakai jasa Zah Rahan. Pemain kelahiran Monrovia, 28 tahun silam ini pun, diboyong Persipura pada tahun 2010.
Di tim Mutiara Hitam, julukan Persipura, Zah Rahan bisa dibilang mendapatkan segalanya. Bersama klub kebanggaan masyarakat Papua tersebut, Zah Rahan berhasil memberikan dua gelar ISL. Gelar tersebut diukir Zah Rahan, masing-masing pada musim 2010/2011 dan 2012/2013.
"Tentunya pengalaman di Indonesia sangatlah menyenangkan. Saya menikmati kompetisi tersebut. Namun keputusan ini saya lakukan untuk karir saya ke depannya," ungkap Zah Rahan, saat dihubungi wartawan, kemarin.
"Saya akui bermain di Malaysia memiliki perkembangan sepak bola yang bagus. Ditambah finansial klub yang kuat, didukung dengan sponsor, dan termasuk kesepakatan gaji yang lebih besar. Untuk itulah saya sepakat untuk bermain di klub tersebut selama 1 tahun kedepan," sambungnya.
Walau mengaku akan bermain di salah satu klub Malaysia pada musim mendatang, Zah Rahan belum mau terus terang di mana dirinya akan berlabuh. Akan tetapi tersiar kabar, jika Zah Rahan memperkuat Felda United atau Johon Darul Takzim di liga Malaysia pada musim mendatang.
''Terima kasih untuk suporter yang selalu mendukung saya saat bermain. Khususnya untuk para suporter Persipura. Tapi ke depannya, saya sama sekali tidak menutup kemungkinan untuk kembali bermain di kompetisi Indonesia,” tutup Zah Rahan, yang sempat mencatatkan dirinya sebagai pemain terbaik ISL di musim 2007/2008.
(aww)