Tunggak gaji pemain, klub dicoret musim depan
A
A
A
Sindonews.com - PT. Liga Indonesia yang bakal menjadi operator kompetisi hasil unifikasi musim depan bersikap tegas bagi para klub yang masih belum melakukan kewajibannya kepada para pemain. PT Liga mengatakan klub yang masih menunggak gaji pemain tidak akan lolos verifikasi untuk kompetisi musim depan.
Selain aspek finansial itu, aspek infrastruktur juga menjadi perhatian penting PT. Liga Indonesia. Demikian diungkapkan CEO PT. LI yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Joko Driyono saat ditanya wartawan mengenai aspek penilaian klub untuk verifikasi kompetisi musim depan, di Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Seperti diketahui, kompetisi musim depan merupakan kompetisi hasil unifikasi antara dua liga yakni Liga Super Indonesia (LSI) dan Liga Primer Indonesia (LPI). PSSI selaku otoritas tertinggi sepakbola nasional telah menunjuk PT. LI selaku operator. Sejumlah peraturan antara lain veifikasi klub pun disiapkan demi menciptakan kompetisi yang lebih baik. "Ya tidak bisa, itu sudah regulasi. Hal yang paling penting yakni masalah infrastruktur dan finansial," tegas Joko.
Aspek finansial sendiiri dituturkan Joko mencakup tiga hal, audit report, proyeksi pengeluaran, dan overdue payment (keterlambatan pembayaran) pemain dan pelatih. Tiga aspek tersebut nantinya akan dipakai PT. Liga untuk melindungi jalannya kompetisi musim depan.
"Aspek finansial itu ada tiga elemen, audit report, proyeksi, dan overdue payment pemain pelatih. Kalau ada kebijakan lain belum tahu. Hal itu ingin kami pakai untuk kompetisi kedepan yang terporteksi," tutup Joko.
Selain aspek finansial itu, aspek infrastruktur juga menjadi perhatian penting PT. Liga Indonesia. Demikian diungkapkan CEO PT. LI yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Joko Driyono saat ditanya wartawan mengenai aspek penilaian klub untuk verifikasi kompetisi musim depan, di Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Seperti diketahui, kompetisi musim depan merupakan kompetisi hasil unifikasi antara dua liga yakni Liga Super Indonesia (LSI) dan Liga Primer Indonesia (LPI). PSSI selaku otoritas tertinggi sepakbola nasional telah menunjuk PT. LI selaku operator. Sejumlah peraturan antara lain veifikasi klub pun disiapkan demi menciptakan kompetisi yang lebih baik. "Ya tidak bisa, itu sudah regulasi. Hal yang paling penting yakni masalah infrastruktur dan finansial," tegas Joko.
Aspek finansial sendiiri dituturkan Joko mencakup tiga hal, audit report, proyeksi pengeluaran, dan overdue payment (keterlambatan pembayaran) pemain dan pelatih. Tiga aspek tersebut nantinya akan dipakai PT. Liga untuk melindungi jalannya kompetisi musim depan.
"Aspek finansial itu ada tiga elemen, audit report, proyeksi, dan overdue payment pemain pelatih. Kalau ada kebijakan lain belum tahu. Hal itu ingin kami pakai untuk kompetisi kedepan yang terporteksi," tutup Joko.
(akr)