Topan Fitow ancam bubarkan GP Korea
A
A
A
Sindonews.com - Gelaran balapan F1 yang akan berlangsung di Grand Prix Korea akhir pekan ini, bisa berisiko besar terhadap para pembalap yang akan tampil di seri ke-14 nanti. Menurut sebuah laporan, angin topan Fitow dan hujan deras akan mengguyur wilayah Korea dan sekitarnya.
Pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 100 km/jam atau lebih ini akan berlangsung beberapa jam sebelum balapan berlangsung. Hal ini yang menyebabkan spekulasi bermunculan bahwa Sirkuit Yeongam akan tergenang air (banjir).
Sirkuit Yeongam sendiri dikabarkan di bangun di atas tanah rawa reklamasi atau disamping laut China Timur. Sehingga dengan adanya hujan lebat yang diprediksikan akan mengguyur Korea, maka kejadian tiga tahun yang lalu mungkin bisa terulang lagi, di mana balapan tersebut terpaksa dihentikan pada lap ketiga ketika hujan lebat melanda lintasan ini.
Data yang diberikan oleh Angkatan Laut AS dan Angkatan Udara Joint Typhoon Warning Centre (JTWC) menyatakan, tiupan bisa jauh lebih tinggi lagi dan ini bisa menjadi perhatian utama pihak penyelenggara. Mengingat jumlah papan iklan yang berada di sekitar trek bisa berserakan di lintasan akibat tiupan angin topan Fitow tersebut.
Situs accuweather.com menyatakan: "Korea Selatan bisa mendapatkan dampak langsung dari topan Fitow ini, yang dapat menyebabkan banjir, hujan, tiupan angin kencang dan tanah longsor," demikian pernyataan resmi dilansir DailyMail, Kamis (3/10/2013).
Hingga saat ini belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak penyelenggara balapan apakah akan tetap melanjutkan balapan jet darat atau tidak. Saat ini pembalap Red Bull, Sebastian Vettel masih bertengger sebagai pemimpin kdengan terpaut 60 poin dari rival terdekatnya Ferrari Fernando Alonso.
Pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 100 km/jam atau lebih ini akan berlangsung beberapa jam sebelum balapan berlangsung. Hal ini yang menyebabkan spekulasi bermunculan bahwa Sirkuit Yeongam akan tergenang air (banjir).
Sirkuit Yeongam sendiri dikabarkan di bangun di atas tanah rawa reklamasi atau disamping laut China Timur. Sehingga dengan adanya hujan lebat yang diprediksikan akan mengguyur Korea, maka kejadian tiga tahun yang lalu mungkin bisa terulang lagi, di mana balapan tersebut terpaksa dihentikan pada lap ketiga ketika hujan lebat melanda lintasan ini.
Data yang diberikan oleh Angkatan Laut AS dan Angkatan Udara Joint Typhoon Warning Centre (JTWC) menyatakan, tiupan bisa jauh lebih tinggi lagi dan ini bisa menjadi perhatian utama pihak penyelenggara. Mengingat jumlah papan iklan yang berada di sekitar trek bisa berserakan di lintasan akibat tiupan angin topan Fitow tersebut.
Situs accuweather.com menyatakan: "Korea Selatan bisa mendapatkan dampak langsung dari topan Fitow ini, yang dapat menyebabkan banjir, hujan, tiupan angin kencang dan tanah longsor," demikian pernyataan resmi dilansir DailyMail, Kamis (3/10/2013).
Hingga saat ini belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak penyelenggara balapan apakah akan tetap melanjutkan balapan jet darat atau tidak. Saat ini pembalap Red Bull, Sebastian Vettel masih bertengger sebagai pemimpin kdengan terpaut 60 poin dari rival terdekatnya Ferrari Fernando Alonso.
(wbs)