Persikmania was-was
A
A
A
Sindonews.com - Persik Kediri hingga kini belum membentuk kepengurusan baru setelah dibubarkan September lalu. Kondisi ini membuat supporter Persikmania was-was timnya bakal terlambat mempersiapkan diri untuk kompetisi unifikasi. Mereka khawatir timnya tak cukup siap dalam menyusun kekuatan.
Kompetisi unifikasi rencananya bakal digelar Januari 2014 dan itu berarti tim berjuluk Macan Putih hanya memiliki nwaktu tiga bulan untuk mempersiapkan diri. Sedangkan sebagai tim promosi, banyak aspek yang harus dipersiapkan untuk menyambut musim baru.
Persik tak hanya bertanggung jawab mendatangkan pemain anyar, namun juga memenuhi kebutuhan financial. Maklum, hingga kini PT Gudang Garam yang merupakan sponsor paling diharapkan, belum menunjukkan tanda-tanda bakal kembali menyuplai dana untuk Persik.
"Persikmania berharap manajemen bergerak cepat karena waktu tiga bulan tidaklah banyak. Tim harus butuh dana, tambahan pemain, serta program pra musim. Kami tentu was-was karena inginnya Persik persiapannya lebih bagus disbanding tim yang sudah mapan di ISL," ujar Didi Cahyadi, Persikmania Mojoroto.
Melihat situasi yang ada, paling cepat persiapan Persik baru akan dimulai November mendatang. Jika benar, maka tim kebanggaan Kota Tahu hanya memiliki waktu sekitar dua bulan untuk mempersiapkan tim, termasuk rekrutmen pemain hingga program pra musim.
"Supporter sebenarnya tidak berharap terlalu muluk dulu setelah berhasil promosi. Kami menyadari bahwa situasinya tidak sama dengan Divisi Utama karena klub butuh dana jauh lebih besar untuk membangun kekuatan. Asalkan Persik bertahan di ISL musim depan bagi kami sudah cukup," tambah Didi.
Lebih penting lagi, Persik bisa menghapus krisis financial yang pernah terjadi selama kompetisi Divisi Utama lalu. Sebab PSSI sudah memberikan aturan ketat dalam hal keuangan. "Jangan sampai Persik nantinya tidak bisa menggaji pemain. Itu harus diantisipasi sejak dini," tandasnya.
Membaca pernyataan itu, tampaknya Persikmania memaklumi situasi di ISL saat ini tidak sama dengan saat mereka masih di kompetisi yang sama alias sebelum terdegradasi. Saat itu Persik masih bisa menikmati dana dari pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dari sisi kekuatan, tim ungu secara kualitas sejatinya memiliki pemain yang layak bertarung di ISL. Namun kekuatan mereka sangat terbatas, apalagi banyak pemain yang usianya sudah di ambang pensiun. Itu yang memaksa tim kebanggaan Kota Tahu mencari tambahan beberapa pemain baru.
Terpisah, Sekretaris Persik Barnadi mengatakan Persik sebenarnya sejak saat ini sudah memikirkan persiapan untuk musim depan. Target terdekat yang harus dicapai adalah membentuk kepengurusan baru sekaligus mendekati pihak-pihak yang berpotensi menjadi sponsor.
"Banyak hal yang harus dipikirkan untuk persiapan musim baru. Dalam waktu dekat mungkin akan diawali dengan membentuk kepengurusan baru sembari mencari sponsor sebanyak-banyaknya. Saya optimistis Persik tidak akan terlambat," ungkapnya.
Kompetisi unifikasi rencananya bakal digelar Januari 2014 dan itu berarti tim berjuluk Macan Putih hanya memiliki nwaktu tiga bulan untuk mempersiapkan diri. Sedangkan sebagai tim promosi, banyak aspek yang harus dipersiapkan untuk menyambut musim baru.
Persik tak hanya bertanggung jawab mendatangkan pemain anyar, namun juga memenuhi kebutuhan financial. Maklum, hingga kini PT Gudang Garam yang merupakan sponsor paling diharapkan, belum menunjukkan tanda-tanda bakal kembali menyuplai dana untuk Persik.
"Persikmania berharap manajemen bergerak cepat karena waktu tiga bulan tidaklah banyak. Tim harus butuh dana, tambahan pemain, serta program pra musim. Kami tentu was-was karena inginnya Persik persiapannya lebih bagus disbanding tim yang sudah mapan di ISL," ujar Didi Cahyadi, Persikmania Mojoroto.
Melihat situasi yang ada, paling cepat persiapan Persik baru akan dimulai November mendatang. Jika benar, maka tim kebanggaan Kota Tahu hanya memiliki waktu sekitar dua bulan untuk mempersiapkan tim, termasuk rekrutmen pemain hingga program pra musim.
"Supporter sebenarnya tidak berharap terlalu muluk dulu setelah berhasil promosi. Kami menyadari bahwa situasinya tidak sama dengan Divisi Utama karena klub butuh dana jauh lebih besar untuk membangun kekuatan. Asalkan Persik bertahan di ISL musim depan bagi kami sudah cukup," tambah Didi.
Lebih penting lagi, Persik bisa menghapus krisis financial yang pernah terjadi selama kompetisi Divisi Utama lalu. Sebab PSSI sudah memberikan aturan ketat dalam hal keuangan. "Jangan sampai Persik nantinya tidak bisa menggaji pemain. Itu harus diantisipasi sejak dini," tandasnya.
Membaca pernyataan itu, tampaknya Persikmania memaklumi situasi di ISL saat ini tidak sama dengan saat mereka masih di kompetisi yang sama alias sebelum terdegradasi. Saat itu Persik masih bisa menikmati dana dari pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dari sisi kekuatan, tim ungu secara kualitas sejatinya memiliki pemain yang layak bertarung di ISL. Namun kekuatan mereka sangat terbatas, apalagi banyak pemain yang usianya sudah di ambang pensiun. Itu yang memaksa tim kebanggaan Kota Tahu mencari tambahan beberapa pemain baru.
Terpisah, Sekretaris Persik Barnadi mengatakan Persik sebenarnya sejak saat ini sudah memikirkan persiapan untuk musim depan. Target terdekat yang harus dicapai adalah membentuk kepengurusan baru sekaligus mendekati pihak-pihak yang berpotensi menjadi sponsor.
"Banyak hal yang harus dipikirkan untuk persiapan musim baru. Dalam waktu dekat mungkin akan diawali dengan membentuk kepengurusan baru sembari mencari sponsor sebanyak-banyaknya. Saya optimistis Persik tidak akan terlambat," ungkapnya.
(wbs)