Hadapi Eintracht , taring Singo Edan dipertajam
Hadapi Eintracht , taring Singo Edan dipertajam
A
A
A
Sindonews.com - Meladeni Eintracht Frankfurt II di Stadion Kanjuruhan, Malang, Arema Cronous bertekad bakal serius. Kendati yang dihadapi adalah tim reserve alias cadangan, tidak ada alasan bagi klub berjuluk Singo Edan untuk menganggap remeh pertandingan ini.
Pada laga Sabtu (5/10) malam yang rencananya disiarkan langsung MNCTV tersebut, Arema menyiapkan kekuatan terbaiknya. Namun tentu saja bukan formasi baku seperti di liga, namun ada kesempatan lebih banyak untuk melakukan rotasi pemain.
Tidak hanya tim Arema yang ngotot di lapangan, supporter Aremania pun serius di luar lapangan. Rencananya supporter bakal membawa sebanyak mungkin bendera merah-putih di tribun sebagai bentuk nasionalisme, serta atraksi lainnya. Intinya, laga internasional ini bakal dijadikan sesemarak mungkin.
Soal kekuatan lawan, staf pelatih Singo Edan mengakui sampai saat ini masih gelap. Artinya, Arema sama sekali tidak mengetahui bagaimana kualitas walau bisa memprediksi klub asal Jerman tersebut bakal berupaya mendominasi permainan lewat ball possession.
Asisten Pelatih Francis Wewengkan mengakui pihaknya sejauh ini hanya mengetahui tim senior Eintracht Frankfurt yang bermain di Bundesliga. “Tapi kami membaca tipikal sepakbola Eropa yang lebih menonjolkan ball possession. Ini yang akan menjadi tantangan Arema,” jelasnya.
Walau ada perbedaan usia antara pemain Arema dan Eintracht, dia memprediksi permainan tidak akan jauh berbeda. Kendati level pemain lawan adalah di bawah usia 23 tahun, Francis memperingkatkan timnya bahwa lawan bisa mengejutkan karena bermodal edukasi sepakbola yang lebih maju.
“Akademi klub Eropa jelas jauh lebih maju dibanding Indonesia. Walau membawa pemain muda, bukan berarti Eintracht tak memiliki kualitas. Saya yakin pertandingan nanti bakal menyuguhkan adu kualitas yang sangat berbobot,” tambahnya.
Dia sekaligus meminta pemain Arema menunjukkan kualitas terbaiknya dan menjadikan laga ini untuk daya tawar mereka terhadap karir musim depan. Itu berkaitan dengan proses negoasiasi Singo Edan dengan pemain yang telah dimulai pekan ini.
Sementara, skuad Eintracht Frankfurt II sudah tiba di Malang pada Jumat (4/10) dengan membawa kekuatan 19 pemain. Walau didominasi pemain Jerman, tim U-23 Eintracht juga diperkuat sejumlah pemain dari luar Jerman, seperti Daniel Di Gregorio (Italia), Toni Rejic (Kroasia) serta Ugur Albayrak (Turki).
Tim asuhan Alexander Schur musim ini tidak begitu bagus di kompetisi Regionalliga Sudwest. Pada musim 2012-2013, tim pujaan supporter Ultras Frankfurt itu berada di urutan 15 klasemen dan itu catatan terburuk sejak musim kompetisi 20013-2004.
Pada pertandingan sebelumnya kontra tim muda Singapura, Rabu (2/10), Eintracht memenangkan laga dengan skor 3-0 lewat gol Marco Muller, Toni Reljic dan Maximilian Oesterhelweg. Menghadapi Arema adalah laga kedua dalam tur mereka ke Asia Tenggara.
Pada laga Sabtu (5/10) malam yang rencananya disiarkan langsung MNCTV tersebut, Arema menyiapkan kekuatan terbaiknya. Namun tentu saja bukan formasi baku seperti di liga, namun ada kesempatan lebih banyak untuk melakukan rotasi pemain.
Tidak hanya tim Arema yang ngotot di lapangan, supporter Aremania pun serius di luar lapangan. Rencananya supporter bakal membawa sebanyak mungkin bendera merah-putih di tribun sebagai bentuk nasionalisme, serta atraksi lainnya. Intinya, laga internasional ini bakal dijadikan sesemarak mungkin.
Soal kekuatan lawan, staf pelatih Singo Edan mengakui sampai saat ini masih gelap. Artinya, Arema sama sekali tidak mengetahui bagaimana kualitas walau bisa memprediksi klub asal Jerman tersebut bakal berupaya mendominasi permainan lewat ball possession.
Asisten Pelatih Francis Wewengkan mengakui pihaknya sejauh ini hanya mengetahui tim senior Eintracht Frankfurt yang bermain di Bundesliga. “Tapi kami membaca tipikal sepakbola Eropa yang lebih menonjolkan ball possession. Ini yang akan menjadi tantangan Arema,” jelasnya.
Walau ada perbedaan usia antara pemain Arema dan Eintracht, dia memprediksi permainan tidak akan jauh berbeda. Kendati level pemain lawan adalah di bawah usia 23 tahun, Francis memperingkatkan timnya bahwa lawan bisa mengejutkan karena bermodal edukasi sepakbola yang lebih maju.
“Akademi klub Eropa jelas jauh lebih maju dibanding Indonesia. Walau membawa pemain muda, bukan berarti Eintracht tak memiliki kualitas. Saya yakin pertandingan nanti bakal menyuguhkan adu kualitas yang sangat berbobot,” tambahnya.
Dia sekaligus meminta pemain Arema menunjukkan kualitas terbaiknya dan menjadikan laga ini untuk daya tawar mereka terhadap karir musim depan. Itu berkaitan dengan proses negoasiasi Singo Edan dengan pemain yang telah dimulai pekan ini.
Sementara, skuad Eintracht Frankfurt II sudah tiba di Malang pada Jumat (4/10) dengan membawa kekuatan 19 pemain. Walau didominasi pemain Jerman, tim U-23 Eintracht juga diperkuat sejumlah pemain dari luar Jerman, seperti Daniel Di Gregorio (Italia), Toni Rejic (Kroasia) serta Ugur Albayrak (Turki).
Tim asuhan Alexander Schur musim ini tidak begitu bagus di kompetisi Regionalliga Sudwest. Pada musim 2012-2013, tim pujaan supporter Ultras Frankfurt itu berada di urutan 15 klasemen dan itu catatan terburuk sejak musim kompetisi 20013-2004.
Pada pertandingan sebelumnya kontra tim muda Singapura, Rabu (2/10), Eintracht memenangkan laga dengan skor 3-0 lewat gol Marco Muller, Toni Reljic dan Maximilian Oesterhelweg. Menghadapi Arema adalah laga kedua dalam tur mereka ke Asia Tenggara.
(wbs)
Explore More