Surat Ronaldo sukses bebaskan fans
A
A
A
Sindonews.com - Surat Cristiano Ronaldo ternyata sukses untuk membuat para penegak hukum di Miami, Amerika Serikat agak melunak. Seperti diketahu, bintang Real Madrid itu mengirim surat kepada kepolisian Miami agar meringankan hukuman kepada Ronald Gjoka.
Gjoka adalah fans yang nekad masuk ke lapangan dan memeluk Ronaldo saat Real Madrid melawan Chelsea pada pramusim lalu. Alhasil, Ronaldo langsung membalas pelukan tersebut. Sayangnya, Gjoka harus menghadapi masalah usai tindakannya tersebut. Gjoka dituntut dengan dua pasal, yakni memasuki properti tanpa izin dan melanggar ketertiban umum.
Surat Ronaldo ternyata berhasil. Pihak kejaksaan Miami sudah membatalkan tuduhan melanggar ketertiban umum. Meski demikian, tuduhan memasuki properti tanpa izin masih dalam proses pertimbangan untuk dibatalkan.
"Saya ingin meminta maaf kepada Sun Life Stadium dan Cristiano Ronaldo, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi," kata Gjoka seperti dilansir Marca.
"Saya hanya ingin bertemu dengan Ronaldo untuk berterima kasih karena telah membantu saya. Saya masih berharap kasus ini akan bisa berakhir dengan positif. Saya juga meminta hakim untuk mempertimbangkan reaksi positif dari Ronaldo dan semua orang," harap Gjoka.
Gjoka pantas cemas. Pasalnya, ia bukan warga negara Amerika. Pemuda berusia 20 tahun itu memiliki paspor Kanada dan Albania tetapi tinggal di AS dengan menggunakan visa pelajar. Jika dianggap bersalah, Gojka terancam kehilangan hak tinggal di Amerika dan harus dideportasi ke negaranya
Gjoka adalah fans yang nekad masuk ke lapangan dan memeluk Ronaldo saat Real Madrid melawan Chelsea pada pramusim lalu. Alhasil, Ronaldo langsung membalas pelukan tersebut. Sayangnya, Gjoka harus menghadapi masalah usai tindakannya tersebut. Gjoka dituntut dengan dua pasal, yakni memasuki properti tanpa izin dan melanggar ketertiban umum.
Surat Ronaldo ternyata berhasil. Pihak kejaksaan Miami sudah membatalkan tuduhan melanggar ketertiban umum. Meski demikian, tuduhan memasuki properti tanpa izin masih dalam proses pertimbangan untuk dibatalkan.
"Saya ingin meminta maaf kepada Sun Life Stadium dan Cristiano Ronaldo, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi," kata Gjoka seperti dilansir Marca.
"Saya hanya ingin bertemu dengan Ronaldo untuk berterima kasih karena telah membantu saya. Saya masih berharap kasus ini akan bisa berakhir dengan positif. Saya juga meminta hakim untuk mempertimbangkan reaksi positif dari Ronaldo dan semua orang," harap Gjoka.
Gjoka pantas cemas. Pasalnya, ia bukan warga negara Amerika. Pemuda berusia 20 tahun itu memiliki paspor Kanada dan Albania tetapi tinggal di AS dengan menggunakan visa pelajar. Jika dianggap bersalah, Gojka terancam kehilangan hak tinggal di Amerika dan harus dideportasi ke negaranya
(dka)