Sanksi tegas bayangi penyelenggara GP Korea
A
A
A
Sindonews.com - Federasi Otomotif Internasional (FIA), akan memberikan sanksi tegas kepada pihak penyelenggara Grand Prix Korea, setelah mengetahui bahwa mobil pengangkut jet darat Mark Webber tiba-tiba muncul di tengah balapan yang masih berlangsung, Minggu (6/10) kemarin.
Seperti diketahui, Mark Webber terpaksa menghentikan balapan saat mengetahui jet darat RB9 yang dikendarinya mengeluarkan api yang cukup besar setelah mengalami benturan dari pembalap Force India, Adrian Sutil di lap ke-38.
Menurut hasil menyelidikan yang disampaikan tim sebelumnya, kepulan asap itu terjadi ketika minyak radiator yang terdapat pada RB9 mengalami kebocoran, dan kebocoran itu mengenai knalpot sehingga mengakibatkan kebakaran.
Anehnya, saat balapan masih berlangsung seketika itu mobil pengangkut jet darat tiba-tiba muncul, setelah safety car menggiring para pembalap melewati tikungan pertama tepat kendaraan Webber terbakar. Menanggapi permasalahan itu direktur perlombaan FIA, Charlie Whiting merasa terkejut ketika pihak penyelenggara memberikan lampu hijau ketika kepulan asap membumbung ke atas, sementara bendera putih dilambaikan.
Bagian E pasal 2.4.5.1 menyatakan bahwa "Bendera seharuskan melambaikan (memberikan tanda) untuk menunjukkan kepada pembalap agar mengurangi kecepatannya (lebih lambat) pada sektor yang terdapat bendera," demikian pernyataan resmi FIA dilansir Planetf1, Senin (7/10/2013).
Sementara itu, pihak penyelenggara GP Korea akan melaporkan kembali kepada FIA tentang insiden itu, meskipun mereka mengakui bahwa telah melakukan prosedur yang benar dengan melambaikan bendera putih untuk menandakan kendaraan melambat di trek. Bahkan mereka memprediksi badan yang mengurusi balap F1 ini tidak akan memberikan sanksi. Kita lihat saja apa hasil yang akan dikonfirmasi oleh FIA selanjutnya.
Seperti diketahui, Mark Webber terpaksa menghentikan balapan saat mengetahui jet darat RB9 yang dikendarinya mengeluarkan api yang cukup besar setelah mengalami benturan dari pembalap Force India, Adrian Sutil di lap ke-38.
Menurut hasil menyelidikan yang disampaikan tim sebelumnya, kepulan asap itu terjadi ketika minyak radiator yang terdapat pada RB9 mengalami kebocoran, dan kebocoran itu mengenai knalpot sehingga mengakibatkan kebakaran.
Anehnya, saat balapan masih berlangsung seketika itu mobil pengangkut jet darat tiba-tiba muncul, setelah safety car menggiring para pembalap melewati tikungan pertama tepat kendaraan Webber terbakar. Menanggapi permasalahan itu direktur perlombaan FIA, Charlie Whiting merasa terkejut ketika pihak penyelenggara memberikan lampu hijau ketika kepulan asap membumbung ke atas, sementara bendera putih dilambaikan.
Bagian E pasal 2.4.5.1 menyatakan bahwa "Bendera seharuskan melambaikan (memberikan tanda) untuk menunjukkan kepada pembalap agar mengurangi kecepatannya (lebih lambat) pada sektor yang terdapat bendera," demikian pernyataan resmi FIA dilansir Planetf1, Senin (7/10/2013).
Sementara itu, pihak penyelenggara GP Korea akan melaporkan kembali kepada FIA tentang insiden itu, meskipun mereka mengakui bahwa telah melakukan prosedur yang benar dengan melambaikan bendera putih untuk menandakan kendaraan melambat di trek. Bahkan mereka memprediksi badan yang mengurusi balap F1 ini tidak akan memberikan sanksi. Kita lihat saja apa hasil yang akan dikonfirmasi oleh FIA selanjutnya.
(akr)