Asap rokok, tumpuan terakhir Persik

Rabu, 16 Oktober 2013 - 12:46 WIB
Asap rokok, tumpuan terakhir Persik
Asap rokok, tumpuan terakhir Persik
A A A
Sindonews.com --Sebulan lalu, Persik Kediri diliputi kegembiraan luar biasa setelah berhasil menjadi juara 3 Divisi Utama 2013 sekaligus promosi ke liga unifikasi 2014. Tapi hanya berselang sebulan, kegembiraan itu hilang karena kondisi klub yang tidak jelas.

Malah Persik Kediri dibuat sangsi soal keterlibatan di kompetisi musim depan. Modal untuk membentuk tim baru sama sekali belum ada karena belum adanya sponsor yang mau bekerjasama. Wacana merger pun sempat mengemuka sebagai opsi terakhir.

Merger dengan Persekabpas Pasuruan disebut-sebut sebagai langkah akhir jika Persik tetap tidak mempunyai modal untuk kompetisi. Namun solusi tersebut dianggap tidak bijak oleh supporter Persikmania yang tidak mau timnya diangkut keluar dari Kediri.

Manajemen pastinya bakal mendapat serangan serius dari supporter jika menempuh jalur tersebut. "Kami sadar langkah tersebut (merger) bukan solusi bagus. Manajemen juga terus berupaya agar bisa memenuhi kebutuhan tim musim depan," ujar Sekretaris Persik Kediri Barnadi.

Walau masih enggan berkomentar soal kabar merger dengan Persekabpas, dia mengakui Persik dalam kondisi darurat. Setelah memastikan promosi ke liga unifikasi, Macan Putih bahkan belum membentuk kepengurusan baru sebagai persiapan musim depan.

Diperkirakan Persik membutuhkan setidaknya Rp20 milyar agar bertahan di kompetisi level satu. Namun, jangankan mendapatkan Rp20 milyar, untuk mendapatkan satu sponsor pun klub yang berkandang di Stadion Brawijaya masih teramat sulit.

Harapan terakhir Persik Kediri pun tergantung sepenuhnya pada asap rokok alias PT Gudang Garam. Jika salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia itu tidak memberikan bantuan dana, maka Persik diperkirakan tidak bisa mencukupi kebutuhan untuk semusim ke depan.

"Jujur saja kini Persik belum bisa memastikan apakah bisa bertanding di liga unifikasi musim depan. Buruknya pendanaan harus direspons dengan cepat dan cermat oleh manajemen, supporter Persikmania, serta segenap elemen di Kediri. Ini kondisi yang harus diselesaikan," ujar Hendry Ego, Ketua Umum Forum Komunikasi Supporter Persik.

Menurutnya manajemen harus bisa meyakinkan perusahaan-perusahaan atau pihak-pihak yang potensial menjadi sponsor. Terutama PT Gudang Garam yang terbukti menjadi penopang utama Macan Putih selama berkiprah di kompetisi professional sejak satu dekade silam.

Sayang, menurut sumber di Kediri, Gudang Garam sendiri juga sedang tidak bagus dari sisi finansial sehingga keterlibatannya di Persik musim depan sangat kecil. Sumber lain mengatakan Gudang Garam terlanjur kecewa kepada manajemen Persik karena pernah memanfaatkan klub tersebut sebagai ajang kampanye pemilihan kepala daerah beberapa waktu lalu.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0175 seconds (0.1#10.140)