Demi PSM rela jual handpone dan gadaikan BPKB
A
A
A
Sindonews.com -- Ternyata dibalik perjuangan skuad Juku Eja PSM dibabak play-off yang dipusatkan di Jepara Jawa Tengah, menyimpan kisah perjuangan pula bagi para suporter PSM yang berangkat ke Jepara hanya untuk mendukung Andi Oddang dkk.
Memang saat ini, sejumlah kelompok suporter klub yang berjuluk Laskar Ayam Jantan dari Timur ini, sudah berada di Jepara sejak Selasa, (15/10) lalu untuk memberikan dukungan moril terhadap para Punggawa Juku Eja, pasalnya saat ini PSM Makassar sementara berjuang untuk lolos diunifikasi liga musim depan. Dan hanya empat klub terbaik dibabak play-off berhak mendapatkan tiket ke kompetisi tertinggi Indonesia Januari mendatang.
Perjuangan kelompok suporter PSM ke Bumi Kartini ternyata tidak mudah, karena mereka harus menyediakan dana yang besar untuk mendukung klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) ini, untuk itu mereka terpaksa menjual Handpone dan menggadaikan BPKP kendaraan mereka demi mendapatkan uang.
Sadakati Sukma, sekertaris Red Gank kelompok suporter PSM yang saat ini sudah di Jepara mengatakan, perjuangan sejumlah anggotanya untuk memberikan dukungan pada PSM di Jawa Tengah memang tidak mudah. Dan sejumlah anggotanya juga menggunakan dana pribadi. "Diantara rombongan khususnya teman-teman dari Red Gank ada yg menggadaikan ponselnya bahkan ada sampai yang menjualnya, Juga ada yang menggadaikan BPKB motor mereka. Demi memberikan dukungan terhadap PSM," kata dia pada sindonews.com.
Dirinya menjelaskan, dimasa seperti ini, Pasukan Ramang harus disupport agar bisa bermain maksimal meski di luar kandang. Apalagi kata dia, seluruh elemen masyarakat Makassar berharap PSM bisa berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) musim depan. "ISL musim depan harga mati, kita siap dukung PSM dimanapun," ujarnya.
Kendati demikian, terkhusus untuk anggota Red Gank yang berangkat ke Jepara mencapai 20 orang, namun kata dia jumlah ini masih akan bertambah karena masih ada yang ingin menyusul ke Jepara bersama suporter lainnya. "Kami akan bersatu di Jepara degan teman-tema Maczman dan LAJ (Laskar Ayam Jantan), pokoknya kami satu Makassar satu untuk PSM," ungkapnya.
Sementara itu, Uky Nugraha kordinator LAJ mengatakan, memang sejumlah anggotanya juga sudah datang ke Jepara, menggunakan dana pribadi masing-masing. "Selama kami bisa dan mampu, apapun pasti akan kami lakukan demi mendukung PSM. Kami kerja untuk cari uang, uang untuk hidup dan hidup kami untuk PSM," kata pria yang akarab disapa Dg Uky ini.
Dirinya mengatakan, sejauh ini para suporter PSM tidak pernah menyusahkan orang lain, karena memang mereka bertekad ke Jepara untuk mendukung klub kebanggaan masyarakat Makassar ini. "Walaupun harus utang, dan menjual apa yang mereka punya, kita sudah buktikan jika suporter PSM tidak pernah bikin susah," ujarnya.
Untuk itu, kata dia dirinya berharap dengan datangnya sejumlah kelompok suporter bisa memberikan dukungan penuh buat Andi Oddang dkk dibabak play-off tersebut agar bisa ke ISL musim depan. "PSM Sapai Mati - ISL Harga Mati, itu taglinenya kita tour Jepara kali ini," pungkasnya.
Krisis finansial bisa ganjal Persijap di tahap verifikasi
Sindonews.com – Krisis Finansial yang sampai saat ini masih menjerat Persijap Jepara, harus segera diselesaikan. Karena, bisa jadi masalah finansial tersebut akan mengganjal Laskar Kalinyamat –Julukan Persijap- pada saat tahap Verifikasi untuk lolos Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Sebagaimana diketahui, pada babak verifikasi PSSI Pusat memiliki standar verifikasi bagi tim yang lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. Verifikasi antara lain meliputi lima aspek yakni infrastruktur, pembinaan, finansial, badan hukum dan SDM.
Untuk infrastruktur, pembinaan, badan hukum, dan SDM, Persijap akan mudah melewatinya karena infrastruktur memadai, badan hukum Persijap juga jelas. Mereka juga memiliki pembinaan pemain usai dini. Hanya saja masalah finansial masih mengganjal tim kebanggan warga Jepara ini.
Sampai saat ini Persijap masih memiliki hutang cukup besar. Salah satu yang paling besar adalah hutang gaji pemain. Sejak lima bulan lalu, Evaldo dkk belum menerima gaji dari manajemen.
Manajemen, kesulitan untuk bisa membayar gaji pemain, karena minimnya dukungan dari masyarkat Jepara, ketika Persijap bertanding. Hal itu dibuktikan, Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) tidak pernah penuh ketika Persijap berlaga. Padahal dukungan masyarkat dari sektor penjualan tiket sangat diharapkan.
Disisi lain, Persijap kesulitan untuk mendapatkan sponsor. PLTU Tanjung Jati yang diharapkan menjadi salah satu sponsor, ternyata hanya memberikan bantuan sebesar Rp100 juta. Bantuan itupun baru diberikan setelah mendapatkan desakan dari suporter dan pemerintah Daerah.
CEO PT Jepara Raya Multitama (JRM) yang juga General Manajer Persijap Jepara Muhammad Said Bassalamah, mengakui, krisis finansial tim bisa mengganjal pada tahap Verifikasi. Namun demikian, dirinya tetap merasa yakin Persijap mampu mengatasinya.
Dijelaskan Bassalamah, krisis finansial tim akan segera berakhir. Penjualan 20 persen saham Persijap senilai Rp2 miliar sudah mendekati realisasi. Saat ini sudah ada pengusaha di Jakarta yang sudah menyatakan kesiapannya untuk membeli saham Persijap, bakkan kata Bassalamah pengusaha tersebut sudah deal dengan Persijap, sehingga tinggal pengurusan legal formalnya.
“Soal penjualan 20 persen saham, sudah ada yang sepakat dari pengusaha Jakarta, dan sekarang tinggal menunggu realisasinya saja. Mudah-mudahan clear secepatnya,” ujarnya.
Bassalamah menyatakan,jika Rp2 miliar dari hasil penjualan saham sudah terealisasi, maka Persijap akan keluar dari krisis finansial.”Rp2 miliar cukup untuk melunasi gaji dan hutang-hutang lainnya,” katanya.
Yang terpenting saat ini, kata Bassalamah adalah menyelesaikan dulu babak play off dan menjadi salah satu tim dari enam tim IPL yang akan diverifikasi oleh tim verifikasi PSSI pusat.”Kalau soal verifikasi Persijap akan mudah melewatinya, justru yang sulit adalah melewati babak play off, karena semua tim ingin bisa lolos ISL musim depan,” tandasnya.
Anggota komite eksekutif PSSI bidang Kompetisi, Erwin Dwi Budiawan menerangkan saat ini PSSI Pusat sedang menyusun standar verifikasi bagi tim yang lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. Verifikasi antara lain meliputi lima aspek yakni infrastruktur, pembinaan, finansial, badan hukum dan sarana prasarana.
“Saat ini kami tengah membuat standar bagi tim yang lolos ISL musim depan. Terutama persyaratan finansial dan infrastruktur harus benar-benar diperhatikan,” ujarnya saat ditemui di Jepara beberapa hari lalu.
Standar yang tengah dibahas terutama soal syarat finansial atau dana yang dimiliki klub agar bisa mengikuti kompetisi level satu. Selain itu juga standar kelayakan infrastruktur yaitu stadion dan pendukungnya.
Memang saat ini, sejumlah kelompok suporter klub yang berjuluk Laskar Ayam Jantan dari Timur ini, sudah berada di Jepara sejak Selasa, (15/10) lalu untuk memberikan dukungan moril terhadap para Punggawa Juku Eja, pasalnya saat ini PSM Makassar sementara berjuang untuk lolos diunifikasi liga musim depan. Dan hanya empat klub terbaik dibabak play-off berhak mendapatkan tiket ke kompetisi tertinggi Indonesia Januari mendatang.
Perjuangan kelompok suporter PSM ke Bumi Kartini ternyata tidak mudah, karena mereka harus menyediakan dana yang besar untuk mendukung klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) ini, untuk itu mereka terpaksa menjual Handpone dan menggadaikan BPKP kendaraan mereka demi mendapatkan uang.
Sadakati Sukma, sekertaris Red Gank kelompok suporter PSM yang saat ini sudah di Jepara mengatakan, perjuangan sejumlah anggotanya untuk memberikan dukungan pada PSM di Jawa Tengah memang tidak mudah. Dan sejumlah anggotanya juga menggunakan dana pribadi. "Diantara rombongan khususnya teman-teman dari Red Gank ada yg menggadaikan ponselnya bahkan ada sampai yang menjualnya, Juga ada yang menggadaikan BPKB motor mereka. Demi memberikan dukungan terhadap PSM," kata dia pada sindonews.com.
Dirinya menjelaskan, dimasa seperti ini, Pasukan Ramang harus disupport agar bisa bermain maksimal meski di luar kandang. Apalagi kata dia, seluruh elemen masyarakat Makassar berharap PSM bisa berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) musim depan. "ISL musim depan harga mati, kita siap dukung PSM dimanapun," ujarnya.
Kendati demikian, terkhusus untuk anggota Red Gank yang berangkat ke Jepara mencapai 20 orang, namun kata dia jumlah ini masih akan bertambah karena masih ada yang ingin menyusul ke Jepara bersama suporter lainnya. "Kami akan bersatu di Jepara degan teman-tema Maczman dan LAJ (Laskar Ayam Jantan), pokoknya kami satu Makassar satu untuk PSM," ungkapnya.
Sementara itu, Uky Nugraha kordinator LAJ mengatakan, memang sejumlah anggotanya juga sudah datang ke Jepara, menggunakan dana pribadi masing-masing. "Selama kami bisa dan mampu, apapun pasti akan kami lakukan demi mendukung PSM. Kami kerja untuk cari uang, uang untuk hidup dan hidup kami untuk PSM," kata pria yang akarab disapa Dg Uky ini.
Dirinya mengatakan, sejauh ini para suporter PSM tidak pernah menyusahkan orang lain, karena memang mereka bertekad ke Jepara untuk mendukung klub kebanggaan masyarakat Makassar ini. "Walaupun harus utang, dan menjual apa yang mereka punya, kita sudah buktikan jika suporter PSM tidak pernah bikin susah," ujarnya.
Untuk itu, kata dia dirinya berharap dengan datangnya sejumlah kelompok suporter bisa memberikan dukungan penuh buat Andi Oddang dkk dibabak play-off tersebut agar bisa ke ISL musim depan. "PSM Sapai Mati - ISL Harga Mati, itu taglinenya kita tour Jepara kali ini," pungkasnya.
Krisis finansial bisa ganjal Persijap di tahap verifikasi
Sindonews.com – Krisis Finansial yang sampai saat ini masih menjerat Persijap Jepara, harus segera diselesaikan. Karena, bisa jadi masalah finansial tersebut akan mengganjal Laskar Kalinyamat –Julukan Persijap- pada saat tahap Verifikasi untuk lolos Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Sebagaimana diketahui, pada babak verifikasi PSSI Pusat memiliki standar verifikasi bagi tim yang lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. Verifikasi antara lain meliputi lima aspek yakni infrastruktur, pembinaan, finansial, badan hukum dan SDM.
Untuk infrastruktur, pembinaan, badan hukum, dan SDM, Persijap akan mudah melewatinya karena infrastruktur memadai, badan hukum Persijap juga jelas. Mereka juga memiliki pembinaan pemain usai dini. Hanya saja masalah finansial masih mengganjal tim kebanggan warga Jepara ini.
Sampai saat ini Persijap masih memiliki hutang cukup besar. Salah satu yang paling besar adalah hutang gaji pemain. Sejak lima bulan lalu, Evaldo dkk belum menerima gaji dari manajemen.
Manajemen, kesulitan untuk bisa membayar gaji pemain, karena minimnya dukungan dari masyarkat Jepara, ketika Persijap bertanding. Hal itu dibuktikan, Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) tidak pernah penuh ketika Persijap berlaga. Padahal dukungan masyarkat dari sektor penjualan tiket sangat diharapkan.
Disisi lain, Persijap kesulitan untuk mendapatkan sponsor. PLTU Tanjung Jati yang diharapkan menjadi salah satu sponsor, ternyata hanya memberikan bantuan sebesar Rp100 juta. Bantuan itupun baru diberikan setelah mendapatkan desakan dari suporter dan pemerintah Daerah.
CEO PT Jepara Raya Multitama (JRM) yang juga General Manajer Persijap Jepara Muhammad Said Bassalamah, mengakui, krisis finansial tim bisa mengganjal pada tahap Verifikasi. Namun demikian, dirinya tetap merasa yakin Persijap mampu mengatasinya.
Dijelaskan Bassalamah, krisis finansial tim akan segera berakhir. Penjualan 20 persen saham Persijap senilai Rp2 miliar sudah mendekati realisasi. Saat ini sudah ada pengusaha di Jakarta yang sudah menyatakan kesiapannya untuk membeli saham Persijap, bakkan kata Bassalamah pengusaha tersebut sudah deal dengan Persijap, sehingga tinggal pengurusan legal formalnya.
“Soal penjualan 20 persen saham, sudah ada yang sepakat dari pengusaha Jakarta, dan sekarang tinggal menunggu realisasinya saja. Mudah-mudahan clear secepatnya,” ujarnya.
Bassalamah menyatakan,jika Rp2 miliar dari hasil penjualan saham sudah terealisasi, maka Persijap akan keluar dari krisis finansial.”Rp2 miliar cukup untuk melunasi gaji dan hutang-hutang lainnya,” katanya.
Yang terpenting saat ini, kata Bassalamah adalah menyelesaikan dulu babak play off dan menjadi salah satu tim dari enam tim IPL yang akan diverifikasi oleh tim verifikasi PSSI pusat.”Kalau soal verifikasi Persijap akan mudah melewatinya, justru yang sulit adalah melewati babak play off, karena semua tim ingin bisa lolos ISL musim depan,” tandasnya.
Anggota komite eksekutif PSSI bidang Kompetisi, Erwin Dwi Budiawan menerangkan saat ini PSSI Pusat sedang menyusun standar verifikasi bagi tim yang lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. Verifikasi antara lain meliputi lima aspek yakni infrastruktur, pembinaan, finansial, badan hukum dan sarana prasarana.
“Saat ini kami tengah membuat standar bagi tim yang lolos ISL musim depan. Terutama persyaratan finansial dan infrastruktur harus benar-benar diperhatikan,” ujarnya saat ditemui di Jepara beberapa hari lalu.
Standar yang tengah dibahas terutama soal syarat finansial atau dana yang dimiliki klub agar bisa mengikuti kompetisi level satu. Selain itu juga standar kelayakan infrastruktur yaitu stadion dan pendukungnya.
(wbs)