Arema menjaring pemain kelas dua
A
A
A
Sindonews.com - Langkah Arema Cronous mempertahankan kekuatan terbaiknya, sejauh ini hanya mampu mempertahankan pemain kelas dua. Artinya, dari 10 pemain yang telah dijaring lewat kesepakatan pra kontrak, hampir semuanya adalah bukan pemain reguler musim lalu.
Tercatat hanya dua pemain yang terlihat sering dipasang pelatih Rahmad Darmawan, yakni Hendro Siswanto dan Gede Sukadana. Sedangkan pemain lainnya berstatus cadangan yakni kiper Kadek Wardana, Joko Sasongko, Gilang Ginarsa, Yericho K, Reza Mustofa, serta Irsyad Maulana.
Dua pemain lagi yang sepakat meneruskan kiprah di Stadion Kanjuruhan adalah Qischil Gandrumminy dan Johan Alfarizi yang dipinjamkan ke klub lain musim lalu. Qischil dipinjamkan ke Persik Kediri, sedangkan Alfarizi membantu Persija Jakarta lolos dari ancaman degradasi.
Dari nama-nama di atas, bahkan nama Yericho dan Reza Mustofa tidak pernah sekali pun namanya muncul di daftar line-up pemain. Rencananya ada sejumlah pemain muda yang kembali dipinjamkan ke klub lain demi menambah pengalaman musim depan.
Target negosiasi Arema berikutnya adalah dua centre back Purwaka Yudhi dan Munhar. Purwaka baru akan menjalani pembicaraan dengan manajemen, sedangkan Munhar masih belum cocok dengan harga yang ditawarkan untuk musim depan.
"Kami memang melakukan negosiasi secara bertahap, karena tidak mungkin semua pemain negosiasi bersamaan. Purwaka Yudhi akan berbicara dengan manajemen dalam waktu dekat, sedangkan Munhar masih mempertimbangkan tawaran dari manajemen," ujar Media Officer Arema Cronous Sudarmaji.
Hendro Siswanto, mantan pemain Persela Lamongan, berujar dirinya sama sekali tidak berhasrat ganti klub musim ini. "Saya masih tertantang di Arema. Apalagi musim depan akan mengikuti tiga kompetisi. Saya senang di Malang dan itu yang membuat saya bertahan," ujar Hendro.
Sebelumnya Arema dipastikan kehilangan dua pemain utama, yakni Egi Melgiansyah dan Hasim Kipuw yang dikabarkan menuju Persija Jakarta. Selain itu kiper muda Muhammad Natsir juga tidak betah di Malang dan pilih menuju Persib Bandung.
Sementara, Arema memutus kerja sama dengan apparel lokal Ultras. Manajemen membuka pintu lebar-lebar untuk apparel lain yang ingin bekerjasama dengan Singo Edan. Perceraian dengan Ultras disebabkan proses negosiasi yang tidak kunjung menemui kesepakatan.
"Kami buka peluang untuk apparel lain. Arema bakal tampil di tiga even bergengsi, yakni ISL, Piala Indonesia, dan AFC Cup, sehingga tentu menaikkan harga jual Arema. Ada beberapa yang sudah tertarik tapi belum ada kesepakatan," terang General Manager Arema Cronous Ruddy Widodo.
Tercatat hanya dua pemain yang terlihat sering dipasang pelatih Rahmad Darmawan, yakni Hendro Siswanto dan Gede Sukadana. Sedangkan pemain lainnya berstatus cadangan yakni kiper Kadek Wardana, Joko Sasongko, Gilang Ginarsa, Yericho K, Reza Mustofa, serta Irsyad Maulana.
Dua pemain lagi yang sepakat meneruskan kiprah di Stadion Kanjuruhan adalah Qischil Gandrumminy dan Johan Alfarizi yang dipinjamkan ke klub lain musim lalu. Qischil dipinjamkan ke Persik Kediri, sedangkan Alfarizi membantu Persija Jakarta lolos dari ancaman degradasi.
Dari nama-nama di atas, bahkan nama Yericho dan Reza Mustofa tidak pernah sekali pun namanya muncul di daftar line-up pemain. Rencananya ada sejumlah pemain muda yang kembali dipinjamkan ke klub lain demi menambah pengalaman musim depan.
Target negosiasi Arema berikutnya adalah dua centre back Purwaka Yudhi dan Munhar. Purwaka baru akan menjalani pembicaraan dengan manajemen, sedangkan Munhar masih belum cocok dengan harga yang ditawarkan untuk musim depan.
"Kami memang melakukan negosiasi secara bertahap, karena tidak mungkin semua pemain negosiasi bersamaan. Purwaka Yudhi akan berbicara dengan manajemen dalam waktu dekat, sedangkan Munhar masih mempertimbangkan tawaran dari manajemen," ujar Media Officer Arema Cronous Sudarmaji.
Hendro Siswanto, mantan pemain Persela Lamongan, berujar dirinya sama sekali tidak berhasrat ganti klub musim ini. "Saya masih tertantang di Arema. Apalagi musim depan akan mengikuti tiga kompetisi. Saya senang di Malang dan itu yang membuat saya bertahan," ujar Hendro.
Sebelumnya Arema dipastikan kehilangan dua pemain utama, yakni Egi Melgiansyah dan Hasim Kipuw yang dikabarkan menuju Persija Jakarta. Selain itu kiper muda Muhammad Natsir juga tidak betah di Malang dan pilih menuju Persib Bandung.
Sementara, Arema memutus kerja sama dengan apparel lokal Ultras. Manajemen membuka pintu lebar-lebar untuk apparel lain yang ingin bekerjasama dengan Singo Edan. Perceraian dengan Ultras disebabkan proses negosiasi yang tidak kunjung menemui kesepakatan.
"Kami buka peluang untuk apparel lain. Arema bakal tampil di tiga even bergengsi, yakni ISL, Piala Indonesia, dan AFC Cup, sehingga tentu menaikkan harga jual Arema. Ada beberapa yang sudah tertarik tapi belum ada kesepakatan," terang General Manager Arema Cronous Ruddy Widodo.
(aww)