Aniaya suami, Hingis diperiksa polisi

Kamis, 31 Oktober 2013 - 19:47 WIB
Aniaya suami, Hingis...
Aniaya suami, Hingis diperiksa polisi
A A A
Sindonews.com - Polisi Swiss mengkonfirmasi telah melakukan interogasi kepada Martina Hingis, terkait kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami Thibault Hutin (suaminya) bulan lalu. Juru bicara polisi mengatakan, pihaknya tinggal menunggu keputusan dari jaksa pengadilan setempat untuk memutuskan apakah laporan Hutin akan dilanjutkan atau mengambil langkah lain.

"Tiga orang yang diduga melakukan penganiayaan terhadap Hutin, telah dimintai keterangannya pada pekan lalu, dan kami sudah menyiapkan laporan yang bisa dialihkan kepada pihak berwenang. Dalam hal ini pengadilan," ucap juru bicara kepolisian Swiss seperti dilansir Sport24, Kamis (31/10/2013).

Seperti diketahui pada akhir bulan lalu, publik dikejutkan dengan tindakan kekerasan yang dilakukan Hingis terhadap suaminya tersebut. Suami Hingis yang merupakan atlet berkuda asal Perancis mengaku memergoki istrinya tengah bersama pria lain, pada setahun pernikahan mereka. Hutin mengaku mengikuti Hingis untuk membuktikan istrinya selingkuh lagi.

Sebenarnya, tambah Hutin, perselingkuhan istrinya sudah terjadi sekitar satu tahun setelah pernikahannya. Tapi upayanya untuk membuktikan perselingkuhan, justru menerima perlakuan kasar dari Hingis. "Pada Senin malam, saya berada di rumah. Saat itu Hingis datang dan kami bertengkar. Hingis dan Melanie Molitor (ibu Hingis) meninju, memukul, dan mencakar saya. Namun saya tidak diajarkan untuk memukul wanita, Namun dia terus memukul-mukul," ungkap Hutin kepada Dailymail, akhir bulan lalu.

Selain menganiaya, tiga orang tersebut juga merebut kartu kredit dan paspor Hutin. Polisi kemudian menggeledah apartemen Hingis dan meminta mereka mengembalikan barang-barang Hutin. "Polisi kembali ke apartemen bersama saya dan memaksa mereka bertiga mengembalikan barang berharga saya. Mereka ingin membunuh saya. Saya terkejut dan tidak pernah berpikir akan sejauh ini," jelas Hutin yang juga mengaku menerima ancaman lewat pesan singkat.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0745 seconds (0.1#10.140)