RD sudah tak terpakai
A
A
A
Sindonews.com - Arema Cronous masih belum mengakui transfer Rahmad Darmawan ke Persebaya hingga sebulan sebelum kontraknya di Malang kedaluwarsa. Kendati begitu, pelatih bersapa RD tersebut sebenarnya sudah 'tak terpakai' di Stadion Kanjuruhan.
Masih sibuk dengan tugasnya di tim nasional (Timnas) U-23, RD tidak memiliki waktu untuk memikirkan bagaimana nasib tim Arema menuju liga unifikasi. Praktis Arema harus memanfaatkan potensi yang ada di Malang dalam merancang kekuatan untuk kompetisi baru nanti.
Tak pernah lagi berada di Malang membuat klub yang berdiri pada 1987 berpikir realistis bahwa RD susah fokus pada persiapan tim. Karena itulah manajemen pilih memercayakan keperluan skuad Arema kepada Joko Susilo yang loyalitasnya belum tertandingi siapa pun.
Joko Susilo, asisten pelatih Arema Cronous, mendapat mandat mempersiapkan kerangka tim di pra musim kali ini. Sebelum ada pelatih anyar di Kanjuruhan, Joko bakal diserahi tugas layaknya pelatih kepala yang bertanggungjawab terhadap persiapan tim, mulai rekrutmen pemain hingga program pra musim.
"Ya, Joko Susilo bertugas mempersiapkan tim pada pra musim kali ini. Sebelum ada head coach (pelatih kepala), dia yang bertanggungjawab di tim," tutur CEO Arema Cronous Iwan Budianto. Pernyataan itu bisa diartikan Arema sudah tidak berharap banyak campur tangan RD dalam pembentukan tim.
Pelatih asal Lampung tersebut sudah tak bersama tim Singo Edan sejak September, tepatnya ketika diserahi tugas menukangi Garuda Muda untuk SEA Games 2013. RD sudah tak terlibat di lima laga, yakni empat laga Menpora Cup 2013 serta pertandingan persahabatan kontra Eintracht Frankfurt II.
Sebaliknya, momentum itu menjadi pembuktian Joko Susilo untuk menunjukkan kemampuannya meracik strategi. Hasilnya cukup memuaskan, karena sentuhan pelatih dengan sapaan Gethuk tersebut terbukti memberikan trofi juara Menpora Cup 2013 sekaligus menang lawan Eintracht Frankfurt II di Stadion Kanjuruhan.
Gethuk sejatinya menjadi salah satu sosok yang disebut pantas meneruskan tugas RD sebagai bos di Kanjuruhan musim depan. Sayangnya dia baru memegang lisensi kepelatihan A Nasional dan tentunya tak memenuhi syarat jika nanti klub pujaan Aremania bermain di AFC Cup yang mensyaratkan pelatih harus memiliki lisensi AFC.
"Joko sebenarnya memiliki karakter yang dicari Arema dan kemampuannya sudah terbukti. Tapi masalahnya lisensi kepelatihan dia belum memenuhi standar AFC Cup. Jadi kami harus melupakan dia sebagai pelatih kepala. Kami akan mempertimbangkan pelatih lain, baik lokal maupun asing," ulas General Manager Arema Ruddy Widodo.
Arema dihubungkan dengan banyak pelatih musim ini, mulai Gomes de Oliviera, Kas Hartadi, Nil Maizar, dan beberapa nama lain. Namun manajemen bersikukuh tak akan melansir nama juru strategi baru sebelum kontrak RD bersama Singo Edan benar-benar tuntas.
Masih sibuk dengan tugasnya di tim nasional (Timnas) U-23, RD tidak memiliki waktu untuk memikirkan bagaimana nasib tim Arema menuju liga unifikasi. Praktis Arema harus memanfaatkan potensi yang ada di Malang dalam merancang kekuatan untuk kompetisi baru nanti.
Tak pernah lagi berada di Malang membuat klub yang berdiri pada 1987 berpikir realistis bahwa RD susah fokus pada persiapan tim. Karena itulah manajemen pilih memercayakan keperluan skuad Arema kepada Joko Susilo yang loyalitasnya belum tertandingi siapa pun.
Joko Susilo, asisten pelatih Arema Cronous, mendapat mandat mempersiapkan kerangka tim di pra musim kali ini. Sebelum ada pelatih anyar di Kanjuruhan, Joko bakal diserahi tugas layaknya pelatih kepala yang bertanggungjawab terhadap persiapan tim, mulai rekrutmen pemain hingga program pra musim.
"Ya, Joko Susilo bertugas mempersiapkan tim pada pra musim kali ini. Sebelum ada head coach (pelatih kepala), dia yang bertanggungjawab di tim," tutur CEO Arema Cronous Iwan Budianto. Pernyataan itu bisa diartikan Arema sudah tidak berharap banyak campur tangan RD dalam pembentukan tim.
Pelatih asal Lampung tersebut sudah tak bersama tim Singo Edan sejak September, tepatnya ketika diserahi tugas menukangi Garuda Muda untuk SEA Games 2013. RD sudah tak terlibat di lima laga, yakni empat laga Menpora Cup 2013 serta pertandingan persahabatan kontra Eintracht Frankfurt II.
Sebaliknya, momentum itu menjadi pembuktian Joko Susilo untuk menunjukkan kemampuannya meracik strategi. Hasilnya cukup memuaskan, karena sentuhan pelatih dengan sapaan Gethuk tersebut terbukti memberikan trofi juara Menpora Cup 2013 sekaligus menang lawan Eintracht Frankfurt II di Stadion Kanjuruhan.
Gethuk sejatinya menjadi salah satu sosok yang disebut pantas meneruskan tugas RD sebagai bos di Kanjuruhan musim depan. Sayangnya dia baru memegang lisensi kepelatihan A Nasional dan tentunya tak memenuhi syarat jika nanti klub pujaan Aremania bermain di AFC Cup yang mensyaratkan pelatih harus memiliki lisensi AFC.
"Joko sebenarnya memiliki karakter yang dicari Arema dan kemampuannya sudah terbukti. Tapi masalahnya lisensi kepelatihan dia belum memenuhi standar AFC Cup. Jadi kami harus melupakan dia sebagai pelatih kepala. Kami akan mempertimbangkan pelatih lain, baik lokal maupun asing," ulas General Manager Arema Ruddy Widodo.
Arema dihubungkan dengan banyak pelatih musim ini, mulai Gomes de Oliviera, Kas Hartadi, Nil Maizar, dan beberapa nama lain. Namun manajemen bersikukuh tak akan melansir nama juru strategi baru sebelum kontrak RD bersama Singo Edan benar-benar tuntas.
(wbs)