Kekuatan penyebab kegagalan ganda putra

Jum'at, 08 November 2013 - 09:28 WIB
Kekuatan penyebab kegagalan ganda putra
Kekuatan penyebab kegagalan ganda putra
A A A
Sindonews.com - Asisten pelatih ganda putra PBSI, Chafidz Yusuf, langsung melakukan evaluasi terkait kegagalan para pemainnya di ajang Korea Open Grand Prix Gold 2013. Pasalnya, dari tiga pasangan yang bertolak ke Negeri Ginseng, belum ada yang berhasil menapaki babak delapan besar.

Agrippina Prima Rahmanto Putera/Hardianto, mengawali keterpurukan sektor ganda putra ini. Duet tersebut tersingkir di babak pertama dari wakil Singapura, Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart dengan skor 18-21, 16-21.

Hanya selang satu hari, giliran Fran Kurniawan/Bona Septano angkat koper. Pasangan yang mulai diduetkan sejak Agustus silam itu takluk di tangan unggulan pertama, Kim Ki Jung/Kim Sa Rang, 8-21, 22-24. Chafidz menilai duet Indonesia ini terlihat kaget ketika lawan berinisiatif lebih dulu untuk menyerang.

"Fran/Bona harus meningkatkan kerjasama selama di lapangan. Saya lihat mereka masih kurang soal ini. Sementara itu, lawan unggul di power. Di game pertama, Fran/Bona agak kaget karena lawan lebih berinisiatif untuk menyerang," kata Chafidz dilansir PBSI, Jumat (8/11/2013).

"Di game kedua, mereka coba mengubah cara main dan sempat memimpin pada kedudukan game point 20-19, tapi kalah safe di poin-poin kritis. Penampilan Fran/Bona sudah cukup baik, tapi perlu ditingkatkan power dan akurasi bolanya," ungkap Chafidz.

Senasib dengan Fran/Bona, pasangan Rendy Sugiarto/Muhammad Ulinnuha juga terhenti di babak kedua dari pasangan tuan rumah. Rendy/Ulin harus mengakui keunggulan Han To Sung/Kim Duck Young dalam dua game langsung, 17-21, 14-21.

Kurangnya kekuatan (power) dari para pemain ganda Indonesia dituturkan Chafidz sebagai penyebab utama kekalahan mereka. Apalagi kedua pasangan berhadapan dengan para pemain Korea yang memang terkenal dengan keunggulan power-nya.

"Evaluasi secara keseluruhan, power pasangan kita masih harus ditingkatkan lagi. Power di sini bukan hanya tangan saja, tetapi kaki juga. Masalah power ini menjadi hal yang mesti dievaluasi lagi terkait dengan program latihan," tutup Chafidz.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4157 seconds (0.1#10.140)