Punguti serpihan kejayaan Arema

Jum'at, 15 November 2013 - 15:48 WIB
Punguti serpihan kejayaan Arema
Punguti serpihan kejayaan Arema
A A A
Sindonews.com — Pernah tercerai berai karena dualisme klub pada 2011 silam, Arema Cronous berupaya memunguti kembali serpihan kejayaan. Satu per satu pemain yang pernah mempersembahkan gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2009-2010 dikumpulkan lagi.

Ibarat kepingan puzzle yang berserakan, klub berjuluk Singo Edan mulai menata lagi tim terbaik yang pernah dimiliki. Kedatangan Ahmad Bustomi yang rencananya disusul Juan Revi bakal melengkapi skuad juara yang hampir sebagian telah kembali di Stadion Kanjuruhan.

Manajemen Arema Cronous sudah angkat bicara mengenai transfer Ahmad Bustomi yang tinggal tahap penandatanganan kontrak. “Bustomi akan menjadi pemain Arema. Penandatanganan kontrak akan dilakukan setelah dia kembali dari China (tugas tim nasional),” ujar CEO Arema Cronbous Iwan Budianto.

Iwan juga membenarkan Juan Revi siap kembali ke Stadion Kanjuruhan setelah menjalani musim impresif bersama PSS Sleman. Bustomi dan Juan Revi adalah skuad Singo Edan kala mengangkat trofi ISL 2009-2010 di bawah arahan pelatih Robert Rene Albert.

Pada ISL 2012-2013 lalu, Arema juga sukses mengembalikan beberapa pemain yang kocar-kacir setelah dualisme klub. Pemain yang balik ke Kanjuruhan adalah Benny Wahyudi dan Purwaka Yudhi (sebelumnya berkostum Deltras Sidoarjo) dan Johan Alfarizi yang sempat memperkuat Arema IPL.

Sedangkan di tim Arema Cronous sendiri ada sejumlah pemain sisa kejayaan 2009-2010 yang bertahan. Mereka adalah kiper Kurnia Meiga, Dendi Santoso dan Sunarto. Dengan demikian setidaknya ada delapan pemain bergelar juara yang kembali memperkuat Arema.

“Ini bukan sentimentil atau sekadar reuni. Mereka kami rekrut karena memiliki kualitas bagus dan memiliki jiwa Arema. Sudah tak diragukan, pemain-pemain itu sangat mencintai Arema dan Aremania,” tambah Iwan Budianto. Pemain lain yang memiliki kriteria itu adalah Arif Suyono.

Pemain yang dua musim terakhir membela Mitra Kukar tersebut salah satu pemain masa silam Singo Edan. Jika pemain lain sempat menyumbangkan gelar juara ISL 2009-2010, maka pemain yang disapa Keceng itu pernah mempunyai kenangan manis ketika berperan memberikan gelar Piala Indonesia 2005.

Selain nama-nama di atas, sebenarnya masih ada nama lain yang diingini Aremania untuk didatangkan kembali. Salah satunya adalah Roman Chmelo gelandang asal Slovakia yang juga menjadi kekuatan utama kala Arema menguasai ISL tiga tahun silam.

Semua pemain itu mendapatkan tempat istimewa di hati Aremania karena tanpa nama besar nyatanya bisa membawa Arema juara ISL untuk pertama kalinya. Jiwa Singo Edan yang dipunyai pemain-pemain tersebut masih dipercaya bisa melahirkan kekuatan tangguh seperti era 2009-2010.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5283 seconds (0.1#10.140)