IAAF kritik WADA
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Federasi Atletik Internasional (IAAF), Lamine Diack mengkritik Badan Anti Doping Dunia (WADA) dalam mengkampanyekan masalah doping di Jamaika dan Kenya. Menurutnya, kedatangan sejumlah staf di negera tersebut bisa menimbulkan spekulasi bahwa kedua negera itu dianggap tidak serius dalam menyelesaikan masalah ini.
Berbicara pada acara penghargaan atletik tahunan akhir pekan kemarin, Diack menegaskan IAAF tetap fokus untuk menyelesaikan masalah doping. Seharusnya WADA tidak perlu memberikan label (stigma), yang buruk kepada kedua negara ini. Meskipun kebanyakan atlet terbukti bersalah mengkonsumsi zat terlarang.
"WADA seakan membuat pernyataan bahwa Jamaika dan Kenya merupakan negara yang sedang diuji. Jelas, bagi saya masalah itu sesuatu yang konyol. Mungkin kedatangan mereka ke sana menimbulkan tanda tanya besar, apakah yang mereka temukan selama berada di sana," tegas Diack dilansir Super Sport, Senin (18/11/2013).
"Saya tetap mendukung WADA ketika berhasil menemukan sejumlah atlet yang terbukti berbuat curang. Tapi itu bukan suatu langkah yang tepat, jadi kami (IAAF) harus menghentikan ini. Seharusnya WADA menyerahkan masalah ini kepada IAAF, dan kami akan melakukan pekerjaan yang baik pada dunia atletik," lanjutnya.
WADA melakukan audit besar-besaran di Jamaikan bulan ini, setelah mantan direktur olahraga atletik Jamaika tidak menerapkan sistem pengujian selama atlet mengikuti kompetisi.
Sementara itu, dalam penghargaan ini untuk kelima kalinya Usain Bolt menerima penghargaan dari IAAF. Prestasi ini dibuat ketika ia memenangkan lomba lari di nomor 100, 200 dan 4x100 meter estafet pada kejuaraan dunia di Moskow bulan lalu. Ditambah tiga medali emas di Olimpiade tahun 2008, 2009, dan 2012. Selain Bolt, Fraser-Pryce juga mendapatkan kesempatan meraih penghargaan untuk pertama kalinya
Berbicara pada acara penghargaan atletik tahunan akhir pekan kemarin, Diack menegaskan IAAF tetap fokus untuk menyelesaikan masalah doping. Seharusnya WADA tidak perlu memberikan label (stigma), yang buruk kepada kedua negara ini. Meskipun kebanyakan atlet terbukti bersalah mengkonsumsi zat terlarang.
"WADA seakan membuat pernyataan bahwa Jamaika dan Kenya merupakan negara yang sedang diuji. Jelas, bagi saya masalah itu sesuatu yang konyol. Mungkin kedatangan mereka ke sana menimbulkan tanda tanya besar, apakah yang mereka temukan selama berada di sana," tegas Diack dilansir Super Sport, Senin (18/11/2013).
"Saya tetap mendukung WADA ketika berhasil menemukan sejumlah atlet yang terbukti berbuat curang. Tapi itu bukan suatu langkah yang tepat, jadi kami (IAAF) harus menghentikan ini. Seharusnya WADA menyerahkan masalah ini kepada IAAF, dan kami akan melakukan pekerjaan yang baik pada dunia atletik," lanjutnya.
WADA melakukan audit besar-besaran di Jamaikan bulan ini, setelah mantan direktur olahraga atletik Jamaika tidak menerapkan sistem pengujian selama atlet mengikuti kompetisi.
Sementara itu, dalam penghargaan ini untuk kelima kalinya Usain Bolt menerima penghargaan dari IAAF. Prestasi ini dibuat ketika ia memenangkan lomba lari di nomor 100, 200 dan 4x100 meter estafet pada kejuaraan dunia di Moskow bulan lalu. Ditambah tiga medali emas di Olimpiade tahun 2008, 2009, dan 2012. Selain Bolt, Fraser-Pryce juga mendapatkan kesempatan meraih penghargaan untuk pertama kalinya
(aww)