Suharno kandidat terkuat arsitek Arema Cronous?
A
A
A
Sindonews.com —Transfer pelatih Arema Cronous semakin mengerucut pada sosok pelatih lokal. Dua nama disebut sebagai kandidat paling kuat untuk menakhodai Singo Edan, yakni Aji Santoso dan Suharno. Nama terakhir bahkan dikabarkan sudah didaftarkan manajemen untuk verifikasi.
Mencuatnya nama Suharno sebenarnya bukan kejutan walau mengherankan. Nama pelatih ini melambung setelah menyelamatkan Arema dari ancaman degradasi pada Indonesia Super League (ISL). Suharno juga dianggap pelatih yang paham dengan karakter permainan khas Malang.
Hanya saja, Suharno selama ini hanya spesialis penyelamat dan bukan pelatih dengan mental juara. Itu sudah terbukti ketika dia musim lalu gagal menangani Persegres Gresik United. Dibekali modal besar, Suharno bahkan sudah didepak sebelum putaran pertama ISL 2012-2013 usai.
Pertanyaannya, yakinkah Arema jika ‘hanya’ memilih Suharno? Sedangkan Arema adalah tim yang berhasrat meraih juara liga unifikasi 2014 nanti. Tentunya klub kesayangan Aremania ingin mendapatkan hasil lebih baik dari musim lalu yang berhasil menembus runner up ISL.
Bisa jadi penunjukan Suharno menjadi pertaruhan besar bagi ambisi Singo Edan musim depan. Hingga kini belum ada konfirmasi pasti soal kedatangan Suharno di Stadion Kanjuruhan. Walau tak menampik, manajemen masih belum memberikan statement resmi.
“Tunggu saja tanggal mainnya. Dalam waktu dekat sudah kami umumkan. Yang jelas pelatih nanti sudah paham Arema,” kata Sudarmaji, Media Officer Arema Cronous. Suharno sendiri sebelumnya sudah tampak menyaksikan dua pertandingan ujicoba Arema.
Sementara, Suharno ketika dihubungi juga memberikan jawaban abu-abu. Dia tidak memberikan jawaban konkrit soal kans dirinya melatih Singo Edan. “Sabar saja dulur. Nanti pasti ada kabar yang pasti. Saya masih di luar kota dan belum ada kontak lebih lanjut dengan manajemen Arema,” ujar Suharno dengan gaya bicara yang khas.
Kendati begitu dia mengakui melatih Arema mendatangkan sensasi tersendiri bagi dia. Walau mendapat tantangan berat karena ambisi tinggi klub serta tekanan supporter Aremania, Suharno bisa sangat menikmati kerja di Arema yang juga pernah dilatihnya di era 90-an.
“Saya pikir banyak sekali pelatih yang ingin bekerja di Arema, termasuk saya,” tegasnya. Soal tantangan berat di kursi kepelatihan Arema, dirinya mengatakan masih sangat wajar. Semua pelatih menurutnya memiliki tekanan sendiri-sendiri saat bekerja di mana pun.
Persiapan tim Arema sendiri sejak semula memang agak mengherankan. Asisten Pelatih Joko Susilo menyiapkan tim hingga hampir jadi tanpa campur tangan pelatih baru setelah Rahmad Darmawan ke Persebaya Surabaya. Itulah yang memunculkan spekulasi bahwa pelatih anyar adalah sosok yang sudah paham dengan Arema dan bisa bekerja tanpa harus terlibat dalam persiapan tim
Mencuatnya nama Suharno sebenarnya bukan kejutan walau mengherankan. Nama pelatih ini melambung setelah menyelamatkan Arema dari ancaman degradasi pada Indonesia Super League (ISL). Suharno juga dianggap pelatih yang paham dengan karakter permainan khas Malang.
Hanya saja, Suharno selama ini hanya spesialis penyelamat dan bukan pelatih dengan mental juara. Itu sudah terbukti ketika dia musim lalu gagal menangani Persegres Gresik United. Dibekali modal besar, Suharno bahkan sudah didepak sebelum putaran pertama ISL 2012-2013 usai.
Pertanyaannya, yakinkah Arema jika ‘hanya’ memilih Suharno? Sedangkan Arema adalah tim yang berhasrat meraih juara liga unifikasi 2014 nanti. Tentunya klub kesayangan Aremania ingin mendapatkan hasil lebih baik dari musim lalu yang berhasil menembus runner up ISL.
Bisa jadi penunjukan Suharno menjadi pertaruhan besar bagi ambisi Singo Edan musim depan. Hingga kini belum ada konfirmasi pasti soal kedatangan Suharno di Stadion Kanjuruhan. Walau tak menampik, manajemen masih belum memberikan statement resmi.
“Tunggu saja tanggal mainnya. Dalam waktu dekat sudah kami umumkan. Yang jelas pelatih nanti sudah paham Arema,” kata Sudarmaji, Media Officer Arema Cronous. Suharno sendiri sebelumnya sudah tampak menyaksikan dua pertandingan ujicoba Arema.
Sementara, Suharno ketika dihubungi juga memberikan jawaban abu-abu. Dia tidak memberikan jawaban konkrit soal kans dirinya melatih Singo Edan. “Sabar saja dulur. Nanti pasti ada kabar yang pasti. Saya masih di luar kota dan belum ada kontak lebih lanjut dengan manajemen Arema,” ujar Suharno dengan gaya bicara yang khas.
Kendati begitu dia mengakui melatih Arema mendatangkan sensasi tersendiri bagi dia. Walau mendapat tantangan berat karena ambisi tinggi klub serta tekanan supporter Aremania, Suharno bisa sangat menikmati kerja di Arema yang juga pernah dilatihnya di era 90-an.
“Saya pikir banyak sekali pelatih yang ingin bekerja di Arema, termasuk saya,” tegasnya. Soal tantangan berat di kursi kepelatihan Arema, dirinya mengatakan masih sangat wajar. Semua pelatih menurutnya memiliki tekanan sendiri-sendiri saat bekerja di mana pun.
Persiapan tim Arema sendiri sejak semula memang agak mengherankan. Asisten Pelatih Joko Susilo menyiapkan tim hingga hampir jadi tanpa campur tangan pelatih baru setelah Rahmad Darmawan ke Persebaya Surabaya. Itulah yang memunculkan spekulasi bahwa pelatih anyar adalah sosok yang sudah paham dengan Arema dan bisa bekerja tanpa harus terlibat dalam persiapan tim
(wbs)