Arif Suyono terus kejar ambisi

Sabtu, 23 November 2013 - 17:56 WIB
Arif Suyono terus kejar ambisi
Arif Suyono terus kejar ambisi
A A A
Sindonews.com -- Menjadi pemain yang selalu memperkuat tim besar tak selalu mendatangkan prestasi puncak di kompetisi tertinggi. Setidaknya itu mewarnai perjalan karir gelandang Arema Cronous Arif Suyono. Ambisi untuk mengangkat trofi Indonesia Super League (ISL) hingga kini belum terealisasi.

Kepulangannya ke Malang setelah empat musim bersama Sriwijaya FC dan Mitra Kukar tentu membawa impian tersendiri. Pemain kelahiran Kota Batu tersebut ingin merasakan kampiun ISL bersama klub yang pernah mengorbitkan namanya tersebut.

Sempat mengoleksi dua gelar Piala Indonesia pada 2005 dan 2006 pada awal karirnya di Arema, pemain bersapa Keceng ini kemudian ingin mencari kesempatan lebih besar dengan bergabung ke Sriwijaya FC. Tapi kepindahannya ke Palembang ternyata tak dinaungi keberuntungan.

Justru ketika meninggalkan Malang, semusim kemudian Arema malah menjadi juara ISL 2009-2010. Setelah dua musim di Sriwijaya FC tak juga mendapatkan prestasi, Keceng memutuskan tak memperpanjang kontraknya pada awal musim 2011-2012. Lagi-lagi keberuntungan mantan pemain tim nasional ini meleset.

Sriwijaya FC yang ditinggalkannya menjadi juara ISL pada akhir musim 2011-2012. Walau begitu dia sempat mencicipi gelar Piala Indonesi 2010 dan Inter Island Cup 2010 selama di Palembang. Selepas dari Sriwijaya FC, Keceng bermaksud kembali ke Arema yang baru saja menyabet posisi runner up di musim 2011-2012.

Tapi langkahnya ternyata tidak mulus. Itu karena Arema mengalami perpecahan sehingga dia memutuskan mencari klub yang lebih kondusif. Pilihannya adalah Mitra Kukar yang tengah serius membangun kekuatan. Dua musim di Kutai Kartanegara pun tak mampu menghadirkan trofi ISL untuknya.

“Mungkin saya kurang beruntung jika bicara gelar ISL. Saya kembali ke Arema sekaligus berharap bisa juara ISL di Kanjuruhan. Dengan kekuatan sekarang, saya optimistis Arema bisa menjadi salah satu kandidat juara ISL 2014,” cetus pemain kelahiran 1984 ini.

Arif yang kembali ke Malang bersama kompatriotnya Ahmad Bustomi, menjadi rekrutmen terbesar bagi Singo Edan. Keduanya dipandang bakal memberikan kekuatan signifikan walau Arema kehilangan Egi Melgiansyah, Hasim Kipuw serta Dedi Kusnandar.

Kembali ke Malang merupakan impiannya sejak meninggalkan Kanjuruhan pada 2009. “Saat bergabung Sriwijaya FC, saya selalu berpikiran kelak akan kembali ke Malang. Baru sekarang itu terjadi dan saya ingin memberikan semaksimal mungkin untuk Arema dan Aremania,” lanjut Keceng.

Menjadi bagian Arema saat menjuarai Piala Indonesia (dulu Copa Dji Sam Soe) 2005 dan 2006 disebutnya sebagai momen terbaik selama berkostum Arema. Itulah yang memberinya inspirasi untuk kembali mengangkat trofi bersama Singo Edan, klub yang berjasa terhadap perjalanan karirnya.

Disinggung soal potensi kembali ke tim nasional, Arif cenderung merendah dan tahu diri. “Yang menentukan pemain layak membela tim nasional adalah pelatih. Pemain hanya bisa berusaha bermain sebaik mungkin. Kalau sekarang lebih banyak pemain muda yang lebih bagus, ya berarti mereka yang terbaik untuk dipilih,” ujarnya realistis.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6175 seconds (0.1#10.140)