Gabung Arema, Samsul berburu trofi kedua
A
A
A
Sindonews.com - Samsul Arif menemukan pelabuhan baru. Setelah diperebutkan Arema Cronous, Persebaya Surabaya, Sriwijaya FC serta Semen Padang, akhirnya Samsul memilih Malang. Dia memilih Arema Cronous dengan durasi kontrak semusim.
Bergabungnya Samsul ke Arema ternyata murni karena inisiatif pemain sendiri. Bukan karena tawaran nilai kontrak besar. Pemain kelahiran Mojodelik, Bojonegoro, tersebut menyatakan sudah lama ingin bergabung dengan Singo Edan yang dianggapnya klub dengan tradisi bagus.
Samsul Arif merupakan rekrutmen pemain domestik terakhir Arema di bursa transfer musim ini. Di Arema pemain berposisi striker dan menjadi bagian tim nasional Indonesia tersebut kabarnya menerima kontrak dikisaran Rp900 juta per musim.
''Bukan tawaran kontrak besar yang saya pertimbangkan. Tapi saya memang ingin bergabung Arema yang memiliki target besar di kompetisi musim depan. Ada beberapa tim yang menawarkan kontrak, tapi inilah pilihan terbaik bagi saya,” tutur Samsul Arif.
Melihat mutu kekuatan yang dimiliki Singo Edan, Samsul sangat optimistis musim depan Arema menjadi salah satu pemburu juara yang serius. Pemain berusia 28 tahun ini berharap bisa memberikan kontribusi kepada timnya sekaligus mengangkat trofi bergengsi untuk kedua kalinya.
Selama mengorbit di sepakbola profesional, Samsul telah mengoleksi satu trofi bergengsi yakni Piala Indonesia 2012 bersama Persibo Bojonegoro. Bergabung Arema disebutnya memperbesar peluang untuk menambah koleksi trofinya sebagai pemain professional.
“Saya pasti berharap seperti itu (mendapat trofi bersama Arema). Tapi terlebih dahulu saya akan membuktikan kualitas saya di depan Aremania. Bagi saya prestasi adalah rangkaian dari kerja keras tim selama semusim. Itu membuutuhkan dukungan semua pihak,” tambah pemain yang dijuluki SA9 ini.
Bersama tim berlogo kepala singa, Samsul harus memiliki keistimewaan untuk bisa menjadi pilihan pelatih Suharno. Jika melihat skema yang dipasang Suharno selama ini, sudah jelas Samsul Arif bakal bersaing dengan bomber-bomber sekaliber Christian Gonzales, Beto Goncalves, serta Greg Nwokolo.
Baik ketika pelatih memasang dua striker maupun satu penyerang tunggal, persaingan tidak bisa dihindarkan. Sebagai pemain lokal, Samsul tidak merasa silau dengan kekuatan deretan pemain di atas yang bakal menjadi kompetitornya di Stadion Kanjuruhan.
“Kalau saya takut bersaing, ya saya tidak akan bergabung Arema. Saya sudah tahu di sini ada Gonzales, Beto dan Greg. Justru menurut saya kekuatan yang ada sangat menguntungkan karena bisa saling melengkapi. Saya sama sekali tidak khawatir dengan persaingan,” tandasnya.
Di Arema, Samsul bakal berkolaborasi dengan rekan setim di tim nasional seperti Ahmad Bustomi, Benny Wahyudi, serta Juan Revi. Pemain-pemain itulah yang juga turut berkontribusi mengajak mantan striker Persela Lamongan tersebut mendarat di Kota Apel.
Bergabungnya Samsul ke Arema ternyata murni karena inisiatif pemain sendiri. Bukan karena tawaran nilai kontrak besar. Pemain kelahiran Mojodelik, Bojonegoro, tersebut menyatakan sudah lama ingin bergabung dengan Singo Edan yang dianggapnya klub dengan tradisi bagus.
Samsul Arif merupakan rekrutmen pemain domestik terakhir Arema di bursa transfer musim ini. Di Arema pemain berposisi striker dan menjadi bagian tim nasional Indonesia tersebut kabarnya menerima kontrak dikisaran Rp900 juta per musim.
''Bukan tawaran kontrak besar yang saya pertimbangkan. Tapi saya memang ingin bergabung Arema yang memiliki target besar di kompetisi musim depan. Ada beberapa tim yang menawarkan kontrak, tapi inilah pilihan terbaik bagi saya,” tutur Samsul Arif.
Melihat mutu kekuatan yang dimiliki Singo Edan, Samsul sangat optimistis musim depan Arema menjadi salah satu pemburu juara yang serius. Pemain berusia 28 tahun ini berharap bisa memberikan kontribusi kepada timnya sekaligus mengangkat trofi bergengsi untuk kedua kalinya.
Selama mengorbit di sepakbola profesional, Samsul telah mengoleksi satu trofi bergengsi yakni Piala Indonesia 2012 bersama Persibo Bojonegoro. Bergabung Arema disebutnya memperbesar peluang untuk menambah koleksi trofinya sebagai pemain professional.
“Saya pasti berharap seperti itu (mendapat trofi bersama Arema). Tapi terlebih dahulu saya akan membuktikan kualitas saya di depan Aremania. Bagi saya prestasi adalah rangkaian dari kerja keras tim selama semusim. Itu membuutuhkan dukungan semua pihak,” tambah pemain yang dijuluki SA9 ini.
Bersama tim berlogo kepala singa, Samsul harus memiliki keistimewaan untuk bisa menjadi pilihan pelatih Suharno. Jika melihat skema yang dipasang Suharno selama ini, sudah jelas Samsul Arif bakal bersaing dengan bomber-bomber sekaliber Christian Gonzales, Beto Goncalves, serta Greg Nwokolo.
Baik ketika pelatih memasang dua striker maupun satu penyerang tunggal, persaingan tidak bisa dihindarkan. Sebagai pemain lokal, Samsul tidak merasa silau dengan kekuatan deretan pemain di atas yang bakal menjadi kompetitornya di Stadion Kanjuruhan.
“Kalau saya takut bersaing, ya saya tidak akan bergabung Arema. Saya sudah tahu di sini ada Gonzales, Beto dan Greg. Justru menurut saya kekuatan yang ada sangat menguntungkan karena bisa saling melengkapi. Saya sama sekali tidak khawatir dengan persaingan,” tandasnya.
Di Arema, Samsul bakal berkolaborasi dengan rekan setim di tim nasional seperti Ahmad Bustomi, Benny Wahyudi, serta Juan Revi. Pemain-pemain itulah yang juga turut berkontribusi mengajak mantan striker Persela Lamongan tersebut mendarat di Kota Apel.
(aww)