Gustavo target terakhir Singo Edan
A
A
A
Sindonews.com — Arema Cronous tinggal mencari satu slot pemain asing untuk melengkapi komposisi tim musim ini. Terpenuhinya pemain asing berposisi midfielder sementara harus tertunda karena dua kali gagal mendapatkan pemain yang diinginkan.
Terakhir, Arema memutuskan tak akan meneruskan perburuan pemain Sarawak FA Guy Bwele. Pemain yang direkomendasikan mantan pelatih Arema Robert Rene Albert tersebut tak juga menunjukkan batang hidungnya di Malang. Itu yang membuat klub berjuluk Singo Edan habis kesabaran.
“Kami sudah memberikan waktu untuk agen dan pemain agar secepatnya berada di Malang. Tapi itu tak dipenuhi dan kami khawatir akan berlarut-larut. Karena itu manajemen sepakat untuk melupakan Guy Bwele dan mencari pemain lain,” terang General Manager Arema Cronous Ruddy Widodo.
Sebelumnya Arema juga gagal saat menyeleksi pemain asal Kolombia Pablo Dante Azcurra. Disebut-sebut memiliki skill mumpuni dan mantap untuk sepakbola Indonesia, Azcurra ujungnya dinilai tidak cocok dengan karakter yang diinginkan staf pelatih Arema.
Kegagalan transfer dua pemain tersebut membuat klub berlogo kepala singa belum 100% menutup bursa transfer musim ini. Sayang hingga sekarang Arema belum memperjelas pemain mana lagi yang menjadi bidikan untuk mengikuti seleksi di Stadion Kanjuruhan.
Perburuan pemain tengah kini tidak terpatok pada spesialis playmaker. Setelah berhasil membawa pulang Ahmad Bustomi, Arema merasa bisa memanfaatkan pemain tersebut sebagai playmaker. Sedangkan pemain asing nantinya bisa berposisi midfielder murni atau defensive midfielder.
“Sejauh ini kami masih menunggu. Semoga nantinya menemukan pemain sesuai kebutuhan tim. Sementara manajemen tak memberikan batas waktu tertentu,” tambah Ruddy Widodo. Kabar teranyar, mantan playmaker Persela Lamongan Gustavo Lopez tengah bernegosiasi dengan Arema.
Gustavo relatif mudah didapat karena belum memiliki klub sejak meninggalkan Persela pada September silam. Hanya saja untuk mendatangan dia ke Malang, masih harus menunggu hingga pertengahan Desember karena masih berada di kampung halamannya Argentina.
Sebab di lapangan tengah Arema relatif sangat padat pemain domestik yang cukup berpengalaman. Di sana ada Ahmad Bustomi, Juan Revi, Hendro Siswanto, serta Gede Sukadana. Tiga nama pertama malah sudah dipercaya memperkuat tim nasional senior dan U-23.
Sementara itu, untuk menggairahkan akademi, Arema melibatkan Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri dalam orientasi orang tua siswa Akademi Arema, Jumat (29/11) pagi. Orientasi yang digelar di Universitas Merdeka Malang itu bertujuan memberikan wawasan terkait bimbingan yang sebaiknya diberikan orang tua.
“Peran orang tua sangat vital dalam membimbing anaknya menjadi pesepakbola modern dan professional. Kami melibatkan Indra Sjafri agar orang tua siswa memahami bagaimana mengajarkan perilaku positif agar berdampak bagus terhadap karirnya,” jelas Sudarmaji, Media Officer Arema Cronous.
Akademi Arema musim ini mulai melebarkan sayapnya dan tidak hanya di Malang saja. Akademi mulai merambah kota lain, salah satunya Tulungagung. Staf pelatih Arema secara berkala berkunjung ke akademi untuk memberikan bimbingan secara langsung.
Terakhir, Arema memutuskan tak akan meneruskan perburuan pemain Sarawak FA Guy Bwele. Pemain yang direkomendasikan mantan pelatih Arema Robert Rene Albert tersebut tak juga menunjukkan batang hidungnya di Malang. Itu yang membuat klub berjuluk Singo Edan habis kesabaran.
“Kami sudah memberikan waktu untuk agen dan pemain agar secepatnya berada di Malang. Tapi itu tak dipenuhi dan kami khawatir akan berlarut-larut. Karena itu manajemen sepakat untuk melupakan Guy Bwele dan mencari pemain lain,” terang General Manager Arema Cronous Ruddy Widodo.
Sebelumnya Arema juga gagal saat menyeleksi pemain asal Kolombia Pablo Dante Azcurra. Disebut-sebut memiliki skill mumpuni dan mantap untuk sepakbola Indonesia, Azcurra ujungnya dinilai tidak cocok dengan karakter yang diinginkan staf pelatih Arema.
Kegagalan transfer dua pemain tersebut membuat klub berlogo kepala singa belum 100% menutup bursa transfer musim ini. Sayang hingga sekarang Arema belum memperjelas pemain mana lagi yang menjadi bidikan untuk mengikuti seleksi di Stadion Kanjuruhan.
Perburuan pemain tengah kini tidak terpatok pada spesialis playmaker. Setelah berhasil membawa pulang Ahmad Bustomi, Arema merasa bisa memanfaatkan pemain tersebut sebagai playmaker. Sedangkan pemain asing nantinya bisa berposisi midfielder murni atau defensive midfielder.
“Sejauh ini kami masih menunggu. Semoga nantinya menemukan pemain sesuai kebutuhan tim. Sementara manajemen tak memberikan batas waktu tertentu,” tambah Ruddy Widodo. Kabar teranyar, mantan playmaker Persela Lamongan Gustavo Lopez tengah bernegosiasi dengan Arema.
Gustavo relatif mudah didapat karena belum memiliki klub sejak meninggalkan Persela pada September silam. Hanya saja untuk mendatangan dia ke Malang, masih harus menunggu hingga pertengahan Desember karena masih berada di kampung halamannya Argentina.
Sebab di lapangan tengah Arema relatif sangat padat pemain domestik yang cukup berpengalaman. Di sana ada Ahmad Bustomi, Juan Revi, Hendro Siswanto, serta Gede Sukadana. Tiga nama pertama malah sudah dipercaya memperkuat tim nasional senior dan U-23.
Sementara itu, untuk menggairahkan akademi, Arema melibatkan Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri dalam orientasi orang tua siswa Akademi Arema, Jumat (29/11) pagi. Orientasi yang digelar di Universitas Merdeka Malang itu bertujuan memberikan wawasan terkait bimbingan yang sebaiknya diberikan orang tua.
“Peran orang tua sangat vital dalam membimbing anaknya menjadi pesepakbola modern dan professional. Kami melibatkan Indra Sjafri agar orang tua siswa memahami bagaimana mengajarkan perilaku positif agar berdampak bagus terhadap karirnya,” jelas Sudarmaji, Media Officer Arema Cronous.
Akademi Arema musim ini mulai melebarkan sayapnya dan tidak hanya di Malang saja. Akademi mulai merambah kota lain, salah satunya Tulungagung. Staf pelatih Arema secara berkala berkunjung ke akademi untuk memberikan bimbingan secara langsung.
(wbs)