Ternyata, 'Superman' pernah tersandung masalah prostitusi
A
A
A
Sindonews.com - Masa lalu juara dunia tinju kelas berat ringan versi WBC, Adonis Stevenson, ternyata cukup kelam. Petinju berjuluk Superman itu pernah terjerat masalah hukum pada 1990-an. Dalam masa itu, Superman pernah menghabiskan waktunya di penjara selama empat tahun, karena masalah prostitusi dan penyerangan.
Laporan-laporan itu kembali dikumandangkan oleh pers di Kanada, menjelang pertarungan mempertahankan gelar melawan Tony Bellew akhir pekan kemarin. Stevenson babak belur dihajar dengan artikel yang mengungkapkan masa lalunya yang penuh dengan catatan kriminal.
Sebelum pertarungan, terdapat juga satu artikel yang menyebutkan jika Stevenson merupakan anggota geng. Bahkan terdapat juga wawancara dengan PSK yang digermoi oleh Stevenson bersama rekan-rekannya.
Mengetahui tabir masa suramnya kembali dibuka, Stevenson pun murka. Dia pun menuding terdapat pihak-pihak tertentu yang menjadi dalang dari semua itu. Mereka, menurut petinju berusia 36 tahun itu, mencoba untuk merusak konsentrasinya dalam pertarungan melawan Bellew. Beruntung, bintang tinju Kanada itu sama sekali tidak terganggu dengan serbuan berita-berita tentang masa lalunya. Bahkan, dia mampu fokus dan menghentikan Bellew dalam enam ronde.
Kendati demikian, artikel-artikel tersebut sudah terlanjur memberikan suasana hati yang buruk bagi Stevenson, bahkan setelah kemenangan besarnya pada Minggu (1/12) kemarin. Dengan emosi, Stevenson mempertimbangkan kemungkinan pementasan pertarungan berikutnya di Amerika Serikat, entah itu di Los Angeles atau Las Vegas.
"Minggu ini, ada yang membesar-besarkan masa lalu saya. Itu 17 tahun yang lalu. Dan mereka mencoba untuk melakukan segalanya untuk mencoba mengganggu konsentrasi saya, sehingga saya tidak akan menang. Saya akan mengambil waktu untuk merenungkannya, dengan keluarga saya, pada keputusan apakah kami akan meninggalkan Quebec (Kanada)," jelas Stevenson, dikutip Boxing Scene.
Stevenson pun berani menyebut jika tindakan itu merupakan aksi rasisme. Pasalnya, dirinya berhasil mentas dari dunia gelap dan berubah menjadi bintang pujaan. Dan ketika berada di puncak kepopulerannya, terdapat orang yang ingin menjatuhkannya.
Laporan-laporan itu kembali dikumandangkan oleh pers di Kanada, menjelang pertarungan mempertahankan gelar melawan Tony Bellew akhir pekan kemarin. Stevenson babak belur dihajar dengan artikel yang mengungkapkan masa lalunya yang penuh dengan catatan kriminal.
Sebelum pertarungan, terdapat juga satu artikel yang menyebutkan jika Stevenson merupakan anggota geng. Bahkan terdapat juga wawancara dengan PSK yang digermoi oleh Stevenson bersama rekan-rekannya.
Mengetahui tabir masa suramnya kembali dibuka, Stevenson pun murka. Dia pun menuding terdapat pihak-pihak tertentu yang menjadi dalang dari semua itu. Mereka, menurut petinju berusia 36 tahun itu, mencoba untuk merusak konsentrasinya dalam pertarungan melawan Bellew. Beruntung, bintang tinju Kanada itu sama sekali tidak terganggu dengan serbuan berita-berita tentang masa lalunya. Bahkan, dia mampu fokus dan menghentikan Bellew dalam enam ronde.
Kendati demikian, artikel-artikel tersebut sudah terlanjur memberikan suasana hati yang buruk bagi Stevenson, bahkan setelah kemenangan besarnya pada Minggu (1/12) kemarin. Dengan emosi, Stevenson mempertimbangkan kemungkinan pementasan pertarungan berikutnya di Amerika Serikat, entah itu di Los Angeles atau Las Vegas.
"Minggu ini, ada yang membesar-besarkan masa lalu saya. Itu 17 tahun yang lalu. Dan mereka mencoba untuk melakukan segalanya untuk mencoba mengganggu konsentrasi saya, sehingga saya tidak akan menang. Saya akan mengambil waktu untuk merenungkannya, dengan keluarga saya, pada keputusan apakah kami akan meninggalkan Quebec (Kanada)," jelas Stevenson, dikutip Boxing Scene.
Stevenson pun berani menyebut jika tindakan itu merupakan aksi rasisme. Pasalnya, dirinya berhasil mentas dari dunia gelap dan berubah menjadi bintang pujaan. Dan ketika berada di puncak kepopulerannya, terdapat orang yang ingin menjatuhkannya.
(nug)