Dinda target dua emas dan pecahkan rekor
A
A
A
Sindonews.com - Kondisi memprihatinkan yang harus dihadapi atlet panahan SEA Games, Dellie Threesyadinda, selama melakukan pemusatan latihan nasional, tidak membuatnya patah semangat. Dinda --sapaan akrabnya-- tetap pasang target merebut dua medali emas di SEA Games XXVII Myanmar, yang akan berlangsung pada 11-22 Desember nanti.
Demi merealisasikan targetnya itu, Dinda, yang lahir di Surabaya, 12 Mei 1990, rela merogoh kocek pribadinya untuk memenuhi kebutuhan latihan. Hal itu dilakukan, karena peralatan yang seharusnya disediakan Satlak Prima tidak kunjung turun hingga menjelang keberangkatan.
“Ironis memang. Kita dituntut berprestasi tapi peralatan tidak mendukung. Anak panah yang dipakai untuk latihan itu seharusnya paling tidak setiap tiga bulan sekali diganti. Karena sudah banyak yang pecah ujungnya,” ucap atlet yang menimba ilmu di Fakultas Hukum Universitas Airlangga, dilansir Satlak Prima.
Dinda sempat mengalami kekecewaan ketika turun di ajang Islamic Solidarity Games (ISG) III Palembang, September lalu. Bertanding menggunakan anak panah yang mayoritas sudah rusak, Dinda pun gagal mempersembahkan medali emas. Begitu ISG berakhir, justru PB Perpani baru memberinya anak panah baru, padahal seharusnya kebutuhan itu dipenuhi oleh Satlak Prima.
Peraih emas Asian Grand Prix Bangkok 2013 ini menegaskan jika latihan sudah maksimal. Program latihan sudah mendekati fase tapering, sehingga porsi latihan dikurangi dari yang sudah berjalan selama ini. “Kita sudah siap bertanding. Intinya tinggal menunggu waktunya saja,” tegas sulung dari tiga bersaudara pasangan mantan atlet nasional Lilies Handayani dan Denny Trisyanto.
Peraih dua medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau ini berharap bisa dibekali anak panah yang baru saat bersaig di SEA Games 2013. Dia sudah merasa tidak sanggup lagi apabila harus membeli anak panah sendiri. “Selama mengikuti pelatnas saya dua kali disumbang anak panah oleh Pengprov Panahan JawaTimur dan sekali oleh PB Perpani. Lainnya beli sendiri.”
Selain mengincar dua emas, Dinda juga akan berusaha memecahkan rekornya sendiri. Rekor terbaiknya selama ini adalah 146 dari 15 anak panah dalam setiap pertandingan. “Mudah-mudahan apa yang saya inginkan itu bisa tercapai,” harap Dinda, yang pada nomor berpasangan putri akan berduet dengan adik kandungnya, Della Adisty Handayani.
Demi merealisasikan targetnya itu, Dinda, yang lahir di Surabaya, 12 Mei 1990, rela merogoh kocek pribadinya untuk memenuhi kebutuhan latihan. Hal itu dilakukan, karena peralatan yang seharusnya disediakan Satlak Prima tidak kunjung turun hingga menjelang keberangkatan.
“Ironis memang. Kita dituntut berprestasi tapi peralatan tidak mendukung. Anak panah yang dipakai untuk latihan itu seharusnya paling tidak setiap tiga bulan sekali diganti. Karena sudah banyak yang pecah ujungnya,” ucap atlet yang menimba ilmu di Fakultas Hukum Universitas Airlangga, dilansir Satlak Prima.
Dinda sempat mengalami kekecewaan ketika turun di ajang Islamic Solidarity Games (ISG) III Palembang, September lalu. Bertanding menggunakan anak panah yang mayoritas sudah rusak, Dinda pun gagal mempersembahkan medali emas. Begitu ISG berakhir, justru PB Perpani baru memberinya anak panah baru, padahal seharusnya kebutuhan itu dipenuhi oleh Satlak Prima.
Peraih emas Asian Grand Prix Bangkok 2013 ini menegaskan jika latihan sudah maksimal. Program latihan sudah mendekati fase tapering, sehingga porsi latihan dikurangi dari yang sudah berjalan selama ini. “Kita sudah siap bertanding. Intinya tinggal menunggu waktunya saja,” tegas sulung dari tiga bersaudara pasangan mantan atlet nasional Lilies Handayani dan Denny Trisyanto.
Peraih dua medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau ini berharap bisa dibekali anak panah yang baru saat bersaig di SEA Games 2013. Dia sudah merasa tidak sanggup lagi apabila harus membeli anak panah sendiri. “Selama mengikuti pelatnas saya dua kali disumbang anak panah oleh Pengprov Panahan JawaTimur dan sekali oleh PB Perpani. Lainnya beli sendiri.”
Selain mengincar dua emas, Dinda juga akan berusaha memecahkan rekornya sendiri. Rekor terbaiknya selama ini adalah 146 dari 15 anak panah dalam setiap pertandingan. “Mudah-mudahan apa yang saya inginkan itu bisa tercapai,” harap Dinda, yang pada nomor berpasangan putri akan berduet dengan adik kandungnya, Della Adisty Handayani.
(nug)