Hadapi DC United, Arema ogah kalah dari Persib
A
A
A
Sindonews.com -- Menghadapi klub asal luar negeri menjadi persoalan jika bicara postur pemain. Itu juga menjadi pertimbangan Arema Cronous ketika menyambut klub Amerika DC United di Stadion Kanjuruhan, Minggu (8/12). Arema berupaya tidak banyak memainkan bola atas.
Arema memang kalah jauh jika bicara postur pemain, karena sebagian besar pemainnya memiliki postur standar Indonesia. Dari lini tengah ke depan, tinggi badan pemain cukup rata dan tidak ada yang menjulang. Hanya Beto Goncalves dan Christian Gonzales yang posturnya agak tinggi.
Pemain lain cukup standar seperti Ahmad Bustomi, Gede Sukadana, Hendro Siswanto, Arif Suyono, hingga Samsul Arif. Sadar dengan kelemahan di postur, Pelatih Arema Cronous Suharno mencoba tidak bermain bola atas dan lebih mengoptimalkan bola pendek dan cepat.
"Dari aspek postur memang kalah, makanya kami akan menyiasati dengan permainan cepat. Arema memiliki pemain striker dan sayap yang bagus dalam beradu lari, jadi kami bisa memanfaatkan itu. Soal siapa yang nanti diturunkan sebagai starter, masih saya pertimbangkan," papar Suharno.
Setelah menjalani beberapa persiapan pra musim termasuk ujicoba kontra klub lokal, Suharno menyatakan tak menemui hambatan berarti untuk laga nanti. Baik dalam aspek fisik, teknik maupun strategi, dia menyatakan siap meraih kemenangan kontra klub Major League Soccer (MLS) itu.
Diwarnai pemain telat gabung seperti Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo menurutnya tak memengaruhi fokus skuad Singo Edan. Dia optimistis tim bisa menunjukkan performa terbaik di depan supporter Aremania. "Tim ingin memberikan hiburan sekaligus hasil bagus untuk Aremania," cetusnya.
Mantan pelatih Persegres Gresik ini tidak yakin kekalahan DC United dari Persib Bandung membuat tugas timnya menjadi ringan. Justru bermain di Malang kemungkinan lawan melakukan rotasi sehingga kekuatannya berpotensi mengejutkan dan sulit diprediksi.
"Saya sempat melihat pertandingan DC United lawan Persib dan terlihat mereka tak begitu menggebu-gebu. Tapi semuanya bisa lain di Kanjuruhan nanti," tandasnya. Pemain anyar Arema Arif Suyono mengungkapkan timnya siap memulangkan tim asal Negeri Paman Sam itu dengan tangan hampa.
"Kalau Persib saja bisa mengalahkan DC, kenapa Arema tidak? Ini pertandingan yang sulit walau sekadar ujicoba. Saya dan semua pemain lainnya tentu akan sangat serius untuk bermain sebaik mungkin. Pelatih juga memberikan instruksi untuk selalu berusaha menang, apa pun pertandingannya," kata Arif Suyono.
Kontra DC United sekaligus menjadi ujian pertama pelatih Suharno di pertandingan besar. Sebelumnya di bawah arahan Asisten Pelatih Joko Susilo, Arema selalu memenangkan pertandingan kontra tim luar negeri, di antaranya Loyola Meralco Sparks, Coast Mariner, serta Eintracht Frankfurt II.
Sementara, kubu DC United mengakui pertandingan di Malang nanti sama beratnya dengan ketika menghadapi Persib Bandung. Apalagi dengan militansi supporter dan kualitas kekuatan yang tak jauh berbeda antara Malang dan Bandung. Pelatih DC United Ben Olsen mengatakan timnya harus berupaya memperbaiki performa.
"Ini pertandingan pra musim. Kami tidak sepenuhnya melihat hasil akhir, karena tahap terpenting adalah mencatat dan mengevaluasi kelemahan serta kelebihan tim. Idealnya kami harus berusaha lebih baik dibanding saat lawan Persib. Kami akan mencoba memberikan perlawanan berkualitas," ujar Ben Olsen.
Memang sangat sulit bagi DC United untuk bisa berkoar soal hasil akhir dengan mepetnya jadwal pertandingan. Tim asal ibukota Amerika tersebut hanya memiliki waktu sehari untuk recovery. Itu pun masih terpotong waktu perjalanan Bandung-Malang selama beberapa jam.(kukuh setyawan)
Prakiraan komposisi tim:
Arema Cronous (4-2-3-1)
Kurnia Meiga (gk), Benny Wahyudi, Purwaka Yudhi, Munhar, Thierry Gathuessy; Ahmad Bustomi, Gede Sukadana; Arif Suyono, Beto Goncalves, Samsul Arif; Christian Gonzales.
DC United (4-4-2)
Andrew Dykstra (gk), James Riley, Dennis Lapichino , Dejan Jakovic, Ethan White; Collin Martin , Jared Jeffrey , Conor Shanosky , Luis Silva; Michael Seaton , Kyle Porter
Arema memang kalah jauh jika bicara postur pemain, karena sebagian besar pemainnya memiliki postur standar Indonesia. Dari lini tengah ke depan, tinggi badan pemain cukup rata dan tidak ada yang menjulang. Hanya Beto Goncalves dan Christian Gonzales yang posturnya agak tinggi.
Pemain lain cukup standar seperti Ahmad Bustomi, Gede Sukadana, Hendro Siswanto, Arif Suyono, hingga Samsul Arif. Sadar dengan kelemahan di postur, Pelatih Arema Cronous Suharno mencoba tidak bermain bola atas dan lebih mengoptimalkan bola pendek dan cepat.
"Dari aspek postur memang kalah, makanya kami akan menyiasati dengan permainan cepat. Arema memiliki pemain striker dan sayap yang bagus dalam beradu lari, jadi kami bisa memanfaatkan itu. Soal siapa yang nanti diturunkan sebagai starter, masih saya pertimbangkan," papar Suharno.
Setelah menjalani beberapa persiapan pra musim termasuk ujicoba kontra klub lokal, Suharno menyatakan tak menemui hambatan berarti untuk laga nanti. Baik dalam aspek fisik, teknik maupun strategi, dia menyatakan siap meraih kemenangan kontra klub Major League Soccer (MLS) itu.
Diwarnai pemain telat gabung seperti Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo menurutnya tak memengaruhi fokus skuad Singo Edan. Dia optimistis tim bisa menunjukkan performa terbaik di depan supporter Aremania. "Tim ingin memberikan hiburan sekaligus hasil bagus untuk Aremania," cetusnya.
Mantan pelatih Persegres Gresik ini tidak yakin kekalahan DC United dari Persib Bandung membuat tugas timnya menjadi ringan. Justru bermain di Malang kemungkinan lawan melakukan rotasi sehingga kekuatannya berpotensi mengejutkan dan sulit diprediksi.
"Saya sempat melihat pertandingan DC United lawan Persib dan terlihat mereka tak begitu menggebu-gebu. Tapi semuanya bisa lain di Kanjuruhan nanti," tandasnya. Pemain anyar Arema Arif Suyono mengungkapkan timnya siap memulangkan tim asal Negeri Paman Sam itu dengan tangan hampa.
"Kalau Persib saja bisa mengalahkan DC, kenapa Arema tidak? Ini pertandingan yang sulit walau sekadar ujicoba. Saya dan semua pemain lainnya tentu akan sangat serius untuk bermain sebaik mungkin. Pelatih juga memberikan instruksi untuk selalu berusaha menang, apa pun pertandingannya," kata Arif Suyono.
Kontra DC United sekaligus menjadi ujian pertama pelatih Suharno di pertandingan besar. Sebelumnya di bawah arahan Asisten Pelatih Joko Susilo, Arema selalu memenangkan pertandingan kontra tim luar negeri, di antaranya Loyola Meralco Sparks, Coast Mariner, serta Eintracht Frankfurt II.
Sementara, kubu DC United mengakui pertandingan di Malang nanti sama beratnya dengan ketika menghadapi Persib Bandung. Apalagi dengan militansi supporter dan kualitas kekuatan yang tak jauh berbeda antara Malang dan Bandung. Pelatih DC United Ben Olsen mengatakan timnya harus berupaya memperbaiki performa.
"Ini pertandingan pra musim. Kami tidak sepenuhnya melihat hasil akhir, karena tahap terpenting adalah mencatat dan mengevaluasi kelemahan serta kelebihan tim. Idealnya kami harus berusaha lebih baik dibanding saat lawan Persib. Kami akan mencoba memberikan perlawanan berkualitas," ujar Ben Olsen.
Memang sangat sulit bagi DC United untuk bisa berkoar soal hasil akhir dengan mepetnya jadwal pertandingan. Tim asal ibukota Amerika tersebut hanya memiliki waktu sehari untuk recovery. Itu pun masih terpotong waktu perjalanan Bandung-Malang selama beberapa jam.(kukuh setyawan)
Prakiraan komposisi tim:
Arema Cronous (4-2-3-1)
Kurnia Meiga (gk), Benny Wahyudi, Purwaka Yudhi, Munhar, Thierry Gathuessy; Ahmad Bustomi, Gede Sukadana; Arif Suyono, Beto Goncalves, Samsul Arif; Christian Gonzales.
DC United (4-4-2)
Andrew Dykstra (gk), James Riley, Dennis Lapichino , Dejan Jakovic, Ethan White; Collin Martin , Jared Jeffrey , Conor Shanosky , Luis Silva; Michael Seaton , Kyle Porter
(wbs)