Froome berupaya pulihkan citra balap sepeda
A
A
A
Sindonews.com - Pembalap sepeda asal Inggris, Chris Froome, mengatakan bahwa dia bertekad memenangkan Tour de France untuk tahun kedua secara beruntun.
Pria berusia 28 tahun itu yakin jika kemenangannya bisa membantu mengembalikan kredibilitas olahraga balap sepeda, setelah dihantam badai skandal doping baru-baru ini, yang melibatkan Lance Armstrong dan Alberto Contador.
"Saya ingin berpikir jika saya bisa kembali dan melakukannya lagi, itu akan memulihkan kredibilitas balap sepeda," ungkapnya, seperti dikutip BBC Sport. "Saya tahu pasti beberapa orang yang meragukan tentang hasil yang saya punya (di musim) terakhir dan Bradley (rekan setimnya di Team Sky, Sir Bradley Wiggins) setahun sebelumnya."
"Saya kenal dengan diri saya sendiri bahwa hasil saya tidak akan dilucuti, tetapi akan memakan waktu sebelum orang akan melihat mereka akan berdiri."
"Saya pikir kami melalui waktu terberat dari sekarang. Ini benar-benar sebuah minoritas pembalap sepeda melanggar aturan sekarang dan tertangkap, tapi kami masih hidup di era pasca-doping, di mana kami harus berurusan dengan banyak hal-hal negatif."
Pria berusia 28 tahun itu yakin jika kemenangannya bisa membantu mengembalikan kredibilitas olahraga balap sepeda, setelah dihantam badai skandal doping baru-baru ini, yang melibatkan Lance Armstrong dan Alberto Contador.
"Saya ingin berpikir jika saya bisa kembali dan melakukannya lagi, itu akan memulihkan kredibilitas balap sepeda," ungkapnya, seperti dikutip BBC Sport. "Saya tahu pasti beberapa orang yang meragukan tentang hasil yang saya punya (di musim) terakhir dan Bradley (rekan setimnya di Team Sky, Sir Bradley Wiggins) setahun sebelumnya."
"Saya kenal dengan diri saya sendiri bahwa hasil saya tidak akan dilucuti, tetapi akan memakan waktu sebelum orang akan melihat mereka akan berdiri."
"Saya pikir kami melalui waktu terberat dari sekarang. Ini benar-benar sebuah minoritas pembalap sepeda melanggar aturan sekarang dan tertangkap, tapi kami masih hidup di era pasca-doping, di mana kami harus berurusan dengan banyak hal-hal negatif."
(nug)