AFC sindir Aremania
A
A
A
Sindonews.com - Aremania, sebutan untuk supporter fanatik Arema Cronous tampaknya harus lebih berhati-hati bermain kembang api di Stadion Kanjuruhan. Sebab AFC sudah memberikan ‘warning’ terkait keberadaan flare atau kembang api selama pertandingan AFC Cup, dengan ancaman denda USD5000.
Saat drawing AFC Cup di Kuala Lumpur, Deputy General Secretary AFC John Windsor memampang gambar aksi Aremania yang menggunakan kembang api. Jelas itu sebuah sindiran atau mungkin peringatan agar supporter biru tersebut tidak ‘bandel’ lagi. Keberadaan gambar tersebut tentu mengejutkan delegasi Arema Cronous yang hadir di Kuala Lumpur.
“Tentu saja kami kaget. Gambar yang ditunjukkan adalah saat Aremania menggunakan kembang api. Gambar Aremania ditunjukkan ketika sesi pemaparan regulasi dan sanksi,” kata salah satu delegasi Arema, Fuad Ardiasyah, Rabu (11/12/2013).
Sentilan yang dilakukan AFC ini terhitung sudah sangat serius dan layak menjadi perhatian Aremania. Sebelumnya sudah ada sanksi denda dari Komisi Disiplin PSSI saat Arema kontra Persela Lamongan musim lalu karena pertandingan harus terhenti karena asap flare. Kendati begitu denda Komdis PSSI tak membuat sebagian Aremania jera dan aksi menggunakan kembang api terus terjadi.
Bahkan di pertandingan ujicoba lawan DC United pekan lalu, juga masih terlihat supporter yang menggunakan kembang api hingga asapnya sempat turun ke lapangan. Manajemen Arema Cronous sendiri sudah sering mengingatkan efek kembang api berpotensi mendatangkan sanksi.
Sayang supporter yang kadung terbius kenikmatan bermain flare di stadion tidak mau tahu dan tetap saja beratraksi dengan kembang api yang menurut mereka adalah kreatifitas. Perdebatan pun sempat muncul terkait pemakaian kembang api atau flare. Sebagian supporter beranggapan flare tidak terlarang karena di Eropa banyak supporter yang masih memakainya.
Sebagian lain ada yang menganggap flare tidak masalah jika dinyalakan sebelum atau sesudah pertandingan. “Manajemen terus memberikan arahan kepada Aremania agar tidak memakai flare. Sebab itu bisa mendatangkan sanksi denda USD5000. Bagi kami keberadaan gambar di AFC sudah merupakan terguran yang tak boleh diabaikan,” ujar Fuad, yang menjadi Media Officer Arema di AFC Cup.
Arema sendiri bakal bergabung dengan klub Malaysia Selangor FA, Hanoi T&T wakil Vietnam, serta tim asal Maladewa Maziya. Fase grup AFC Cup rencananya bakal digelar mulai Maret 2014 dan target awal Arema adalah lolos dari fase grup F.
Saat drawing AFC Cup di Kuala Lumpur, Deputy General Secretary AFC John Windsor memampang gambar aksi Aremania yang menggunakan kembang api. Jelas itu sebuah sindiran atau mungkin peringatan agar supporter biru tersebut tidak ‘bandel’ lagi. Keberadaan gambar tersebut tentu mengejutkan delegasi Arema Cronous yang hadir di Kuala Lumpur.
“Tentu saja kami kaget. Gambar yang ditunjukkan adalah saat Aremania menggunakan kembang api. Gambar Aremania ditunjukkan ketika sesi pemaparan regulasi dan sanksi,” kata salah satu delegasi Arema, Fuad Ardiasyah, Rabu (11/12/2013).
Sentilan yang dilakukan AFC ini terhitung sudah sangat serius dan layak menjadi perhatian Aremania. Sebelumnya sudah ada sanksi denda dari Komisi Disiplin PSSI saat Arema kontra Persela Lamongan musim lalu karena pertandingan harus terhenti karena asap flare. Kendati begitu denda Komdis PSSI tak membuat sebagian Aremania jera dan aksi menggunakan kembang api terus terjadi.
Bahkan di pertandingan ujicoba lawan DC United pekan lalu, juga masih terlihat supporter yang menggunakan kembang api hingga asapnya sempat turun ke lapangan. Manajemen Arema Cronous sendiri sudah sering mengingatkan efek kembang api berpotensi mendatangkan sanksi.
Sayang supporter yang kadung terbius kenikmatan bermain flare di stadion tidak mau tahu dan tetap saja beratraksi dengan kembang api yang menurut mereka adalah kreatifitas. Perdebatan pun sempat muncul terkait pemakaian kembang api atau flare. Sebagian supporter beranggapan flare tidak terlarang karena di Eropa banyak supporter yang masih memakainya.
Sebagian lain ada yang menganggap flare tidak masalah jika dinyalakan sebelum atau sesudah pertandingan. “Manajemen terus memberikan arahan kepada Aremania agar tidak memakai flare. Sebab itu bisa mendatangkan sanksi denda USD5000. Bagi kami keberadaan gambar di AFC sudah merupakan terguran yang tak boleh diabaikan,” ujar Fuad, yang menjadi Media Officer Arema di AFC Cup.
Arema sendiri bakal bergabung dengan klub Malaysia Selangor FA, Hanoi T&T wakil Vietnam, serta tim asal Maladewa Maziya. Fase grup AFC Cup rencananya bakal digelar mulai Maret 2014 dan target awal Arema adalah lolos dari fase grup F.
(akr)