Maidana buat Broner cium kanvas dua kali
A
A
A
Sindonews.com - Marcos Rene Maidana membungkam semua prediksi ketika ia berhasil merusak rekor fantastis yang dimiliki Adrien Broner. Dalam pertarungan perebutan mahkota kelas welter versi WBA, yang berlangsung di San Antonio, Texas, ketiga juri memberikan kemenangan angka telak kepada petinju Argentina dengan 115-110, 116-109, dan 117-109, Minggu (15/12/2013).
Broner, yang selalu menang dalam 27 pertarungannya (22KO), seakan tak berdaya ketika melawan Maidana. Baru ronde pertama, dia bahkan sempat kehilangan keseimbangannya setelah menerima pukulan keras atau tepat bersarang ke wajahnya.
Maidana terlihat tampil taktis dengan menjaga jarak dengan lawannya dan melayangkan beberapa pukulan kombinasi ke arah perut dan wajahnya. Pada ronde kedua, Maidana tak kehilangan fokusnya untuk terus menyarangkan pukulannya ke Broner.
Benar saja, pukulan kiri Maidana lagi-lagi bersarang di wajah petinju 24 tahun ini. Broner pun untuk pertama kalinya harus mencium kanvas. Tapi, ia mampu melanjutkan pertarungan.
Setiap kali mendapatkan tekanan (terpojok), Broner punya cara bagaimana mengatasi lawannya itu. Yakni memeluk sang lawan. Tapi bertarung dengan tempo pukulan cepat, Maidana terus membuat lawannya itu kewalahan.
Kembali ke pertarungan, pada ronde kedelapan Maidana yang sejak awal diragukan bisa merobohkan Broner, justru membuat lawannya itu kembali mencium kanvas. Lagi-lagi pukulan kirinya itu membuat lawannya terjatuh.
Ketika bel akhir berbunyi wajah Broner terlihat pasrah. Pasalnya, upaya mengalahkan Maidana dengan KO gagal dibuktikannya. Hasil pun dibacakan, dari ketiga hakim El Chino - julukan - Maidana berhak atas sabuk kelas welter versi WBA dengan kemenangan 115-110, 116-109, dan 117-109.
Saat dipastikan sebagai juara, ternyata Broner langsung meninggalkan ring pertandingan. Pengunjung yang hadir dalam pertarungan ini, tak terima atas perlakuan tidak sportif tersebut. Mereka tak menyia-nyiakan kesempatan untuk memberikan hujatan kepada petinju yang terlihat percaya diri sebelum pertarungan berlangsung.
Broner, yang selalu menang dalam 27 pertarungannya (22KO), seakan tak berdaya ketika melawan Maidana. Baru ronde pertama, dia bahkan sempat kehilangan keseimbangannya setelah menerima pukulan keras atau tepat bersarang ke wajahnya.
Maidana terlihat tampil taktis dengan menjaga jarak dengan lawannya dan melayangkan beberapa pukulan kombinasi ke arah perut dan wajahnya. Pada ronde kedua, Maidana tak kehilangan fokusnya untuk terus menyarangkan pukulannya ke Broner.
Benar saja, pukulan kiri Maidana lagi-lagi bersarang di wajah petinju 24 tahun ini. Broner pun untuk pertama kalinya harus mencium kanvas. Tapi, ia mampu melanjutkan pertarungan.
Setiap kali mendapatkan tekanan (terpojok), Broner punya cara bagaimana mengatasi lawannya itu. Yakni memeluk sang lawan. Tapi bertarung dengan tempo pukulan cepat, Maidana terus membuat lawannya itu kewalahan.
Kembali ke pertarungan, pada ronde kedelapan Maidana yang sejak awal diragukan bisa merobohkan Broner, justru membuat lawannya itu kembali mencium kanvas. Lagi-lagi pukulan kirinya itu membuat lawannya terjatuh.
Ketika bel akhir berbunyi wajah Broner terlihat pasrah. Pasalnya, upaya mengalahkan Maidana dengan KO gagal dibuktikannya. Hasil pun dibacakan, dari ketiga hakim El Chino - julukan - Maidana berhak atas sabuk kelas welter versi WBA dengan kemenangan 115-110, 116-109, dan 117-109.
Saat dipastikan sebagai juara, ternyata Broner langsung meninggalkan ring pertandingan. Pengunjung yang hadir dalam pertarungan ini, tak terima atas perlakuan tidak sportif tersebut. Mereka tak menyia-nyiakan kesempatan untuk memberikan hujatan kepada petinju yang terlihat percaya diri sebelum pertarungan berlangsung.
(aww)