Broner tak layak disejajarkan dengan Mayweather Jr.
A
A
A
Sindonews.com - Mantan juara dunia kelas welter versi WBA, Paulie Malignaggi, menuturkan bahwa Adrien Broner (24 tahun) tidak pernah pantas untuk disejajarkan dengan raja pound-to-pound, Floyd Mayweather Jr. Sebelumnya, dalam dua tahun terakhir ini, Broner disebut-sebut sebagai Mayweather Jr. kedua.
Broner, yang merupakan juara dunia di tiga divisi, terpaksa harus kehilangan mahkota welter WBA yang direbutnya dari Malignaggi pada Juni lalu, setelah kalah angka dari Marcos Rene Maidana, kemarin (15/12). Dalam kekalahan profesional pertamanya itu, Broner pun sempat mencium kanvas sebanyak dua kali.
"Ini tinju tingkat kelas dunia. Broner belum bertarung dengan banyak petinju kelas dunia. Ketika dia melakukannya, dia menuai kesulitan. Kini, dia sepenuhnya terkena," tandas Malignaggi, dikutip Fight News.
"Saya memberinya kredit untuk ketangguhan dan bertahan di sana, tapi tandukan kepala dalam delapan ronde itu tidak banyak. Dia mencari jalan keluar, dia mencari kesempatan agar Maidana didiskualifikasi, dan saya akan menantangnya," imbuh petinju 33 tahun itu, menukil Boxing Scene.
"Ini membuktikan bahwa hanya ada satu Floyd Mayweather Jr. Banyak orang mencari Floyd Mayweather berikutnya. Publik tinju mencari untuk memahkotai Broner ketika dia mengalahkan banyak pekerja cucian. Anda tidak bisa mengurapi seseorang sebagai Mayweather Jr. berikutnya, sebelum dia dinobatkan. Hanya ada satu (Mayweather Jr.) dan hanya akan ada satu."
Broner, yang merupakan juara dunia di tiga divisi, terpaksa harus kehilangan mahkota welter WBA yang direbutnya dari Malignaggi pada Juni lalu, setelah kalah angka dari Marcos Rene Maidana, kemarin (15/12). Dalam kekalahan profesional pertamanya itu, Broner pun sempat mencium kanvas sebanyak dua kali.
"Ini tinju tingkat kelas dunia. Broner belum bertarung dengan banyak petinju kelas dunia. Ketika dia melakukannya, dia menuai kesulitan. Kini, dia sepenuhnya terkena," tandas Malignaggi, dikutip Fight News.
"Saya memberinya kredit untuk ketangguhan dan bertahan di sana, tapi tandukan kepala dalam delapan ronde itu tidak banyak. Dia mencari jalan keluar, dia mencari kesempatan agar Maidana didiskualifikasi, dan saya akan menantangnya," imbuh petinju 33 tahun itu, menukil Boxing Scene.
"Ini membuktikan bahwa hanya ada satu Floyd Mayweather Jr. Banyak orang mencari Floyd Mayweather berikutnya. Publik tinju mencari untuk memahkotai Broner ketika dia mengalahkan banyak pekerja cucian. Anda tidak bisa mengurapi seseorang sebagai Mayweather Jr. berikutnya, sebelum dia dinobatkan. Hanya ada satu (Mayweather Jr.) dan hanya akan ada satu."
(nug)