Buktikan wanita kuat, Rousey tantang 30 negara
A
A
A
Sindonews.com - Atlet boxing wanita Ronda Rousey akan melewati putaran pertama untuk pertama kalinya dalam karirnya di Octagon Amerika Serikat pada 22 Februari 2014 mendatang melawan Miesha Tate. Ini adalah perlawanan yang akan mengubah pendapat dunia tentang atlet wanita UFC.
Kebencian Ronda terhadap Miesha amat jelas di luar ring dan persaingan antara kedua-dua mereka amat sengit. Label 'musuh berat' tidak cukup untuk menjelaskan tentang sejarah dan hubungan mereka.
Sementara Rousey dicemooh ke Octagon oleh paara penonton di MGM Grand Garden Arena dan keduanya berjuang menolak untuk menyentuh sarung tangan sebelum pertarungan. Pasalnya Jumlah perempuan yang menyukai MMA terus meningkat walau masih banyak menganggap sebagai tontonan sadis, dan bahkan semakin banyak perempuan yang ikut aktif dalam kompetisi mixed martial arts, atau mengikuti berbagai jenis bela diri seperti BJJ, dan Muay Thai.
Bahkan peringatan dari badan tinju AS, World Boxing Association, WBA dan WBC. Tinju wanita menjadi sorotan - promotor pun berencana mengeruk laba. Namun hasil investigasi Irish Mail mengungkap ada 'rahasia' di balik olahraga menarik ini.
"Tinju profesional wanita lebih tidak bermoral daripada pria,Seksualitas jadi utama, kaum pria ingin melihat gadis-gadis cantik berkelahi. Kemudian didapati gadis-gadis cantik yang berhenti bertinju lebih memilih menjadi model atau muncul bugil di halaman Playboy dan Penthouse. Itu tidak baik untuk tinju," kata Ketua Dewan Tinju Profesional Wanita Internasional, Don 'Moose' Lewis
Ronda sendiri sebelum masuk MMA adalah seorang atlet Judo untuk Olimpiade, ia adalah atlet termuda saat mengikuti Olimpiade tahun 2004 di Yunani. Keberhasilan juara bertahan divisi bantamweight perempuan Ronda Rousey (W7-L0) disorot oleh majalah berita tersohor TIME dan masuk daftar “30 orang di bawah umur 30 yang mengubah dunia” menurut TIME.
" Ketika saya melakukan judo aku dicemooh di 30 negara di seluruh dunia, di pertarungan nanti aku akan membuktikan kepada orang di seluruh dunia bahwa pemikirannya yang salah terhadap wanita. " kata Rousey seperti dilansir Daillymail, Minggu (29/12)
"Bagi saya keluarga adalah yang pertama , bahkan sorak-sorai iklan ejekan dari kerumunan penonton. Saya tidak bisa menjabat tangan seseorang yang meludah di punggung saya," sambungnya kesal.
Rousey yang sebelumnya mantan peraih medali perunggu di Olimpiade 2008 olahraga judo, merupakan perempuan pertama yang menandatangani kontrak dengan UFC, dan menjadi juara perempuan pertama di UFC (sebelumnya Rousey juara bertahan divisi bantamweight perempuan di organisasi Strikeforce yang akhirnya diakuisisi oleh UFC). Berkatnya, peluang untuk atlet perempuan di olahraga mixed martial arts semakin terbuka.
Kebencian Ronda terhadap Miesha amat jelas di luar ring dan persaingan antara kedua-dua mereka amat sengit. Label 'musuh berat' tidak cukup untuk menjelaskan tentang sejarah dan hubungan mereka.
Sementara Rousey dicemooh ke Octagon oleh paara penonton di MGM Grand Garden Arena dan keduanya berjuang menolak untuk menyentuh sarung tangan sebelum pertarungan. Pasalnya Jumlah perempuan yang menyukai MMA terus meningkat walau masih banyak menganggap sebagai tontonan sadis, dan bahkan semakin banyak perempuan yang ikut aktif dalam kompetisi mixed martial arts, atau mengikuti berbagai jenis bela diri seperti BJJ, dan Muay Thai.
Bahkan peringatan dari badan tinju AS, World Boxing Association, WBA dan WBC. Tinju wanita menjadi sorotan - promotor pun berencana mengeruk laba. Namun hasil investigasi Irish Mail mengungkap ada 'rahasia' di balik olahraga menarik ini.
"Tinju profesional wanita lebih tidak bermoral daripada pria,Seksualitas jadi utama, kaum pria ingin melihat gadis-gadis cantik berkelahi. Kemudian didapati gadis-gadis cantik yang berhenti bertinju lebih memilih menjadi model atau muncul bugil di halaman Playboy dan Penthouse. Itu tidak baik untuk tinju," kata Ketua Dewan Tinju Profesional Wanita Internasional, Don 'Moose' Lewis
Ronda sendiri sebelum masuk MMA adalah seorang atlet Judo untuk Olimpiade, ia adalah atlet termuda saat mengikuti Olimpiade tahun 2004 di Yunani. Keberhasilan juara bertahan divisi bantamweight perempuan Ronda Rousey (W7-L0) disorot oleh majalah berita tersohor TIME dan masuk daftar “30 orang di bawah umur 30 yang mengubah dunia” menurut TIME.
" Ketika saya melakukan judo aku dicemooh di 30 negara di seluruh dunia, di pertarungan nanti aku akan membuktikan kepada orang di seluruh dunia bahwa pemikirannya yang salah terhadap wanita. " kata Rousey seperti dilansir Daillymail, Minggu (29/12)
"Bagi saya keluarga adalah yang pertama , bahkan sorak-sorai iklan ejekan dari kerumunan penonton. Saya tidak bisa menjabat tangan seseorang yang meludah di punggung saya," sambungnya kesal.
Rousey yang sebelumnya mantan peraih medali perunggu di Olimpiade 2008 olahraga judo, merupakan perempuan pertama yang menandatangani kontrak dengan UFC, dan menjadi juara perempuan pertama di UFC (sebelumnya Rousey juara bertahan divisi bantamweight perempuan di organisasi Strikeforce yang akhirnya diakuisisi oleh UFC). Berkatnya, peluang untuk atlet perempuan di olahraga mixed martial arts semakin terbuka.
(wbs)