Inikah periode emas Arema era 2009-2010?

Selasa, 07 Januari 2014 - 15:31 WIB
Inikah periode emas Arema era 2009-2010?
Inikah periode emas Arema era 2009-2010?
A A A
Sindonews.com - Performa Arema Cronous di fase pramusim 2013-2014 mengundang decak kagum. Sukses membawa pulang tiga trofi pramusim menjadi catatan terbaik sepanjang sejarah klub berjuluk Singo Edan. Belum pernah Arema panen trofi sebanyak ini.
Rekor Arema lebih lengkap karena diwarnai fenomena menggembirakan di lapangan. Mayoritas skuad yang ada sekarang adalah pemain yang dibesarkan di Malang. Walau sempat tercerai berai karena dualisme klub, kini mereka bersatu lagi dan menjadi kekuatan lebih solid.

Pemain yang sempat meninggalkan Arema dan bergabung kembali musim ini adalah Ahmad Bustomi, Juan Revi, dan Arif Suyono. Bustomi dan Revi telah mapan dan masuk dalam rencana utama pelatih Suharno. Hanya Arif Suyono yang belum nyetel dan malah diganggu cedera.

Bustomi dan Revi dibesarkan Arema di periode yang sama, yakni ketika dilatih Robert Rene Albert pada musim 2009-2010. Sedangkan Arif Suyono lebih dulu cemerlang bersama Singo Edan, saat Arema masih dikelola PT Bentoel Prima di periode 2003 sampai 2009.

Selain ketiga penggawa lawas tersebut, ada pemain asli Arema seperti Benny Wahyudi, Johan Alfarizi, Dendi Santoso, serta Sunarto. Tak ketinggalan Kurnia Meiga dan Purwaka Yudhi yang juga termasuk generasi emas 2009-2010. Kini mereka bersatu lagi dengan dengan usia dan kemampuan yang lebih matang.

"Saya paham benar kualitas pemain-pemain itu dan sangat wajar kalau mereka masih bertahan di Arema sampai sekarang. Bagi saya mereka tak hanya bermain karena digaji, tapi juga karena kecintaan terhadap Arema," tutur Asisten Pelatih Joko Susilo.

Joko adalah sosok yang paling paham soal kemampuan sekaligus perjalanan karir para pemain tersebut. Pelatih paling loyal di Singo Edan ini bahkan sudah menyaksikan bagaimana Benny Wahyudi, Sunarto, Dendi Santoso, masih ingusan dan belajar sepak bola di Akademi Arema.

Dia melihat ada perbedaan besar ketika pemain-pemain tersebut kembali berkumpul di Kanjuruhan musim ini. Pengalaman dan kemampuan mereka sudah jauh berkembang dibanding beberapa musim lalu, termasuk ketika menjuarai ISL 2009-2010.

"Dulu mereka adalah pemain-pemain muda yang minim pengalaman. Sekarang kemampuan dan pengalamannya jauh lebih bagus. Saya optimistis pemain yang dibesarkan Arema akan mampu mendapatkan prestasi melebihi musim 2009-2020 lalu,''harapnya.

Hingga mendekati ISL 2014, ada enam hingga tujuh pemain yang dibesarkan Arema menjadi kekuatan utama. Sebut saja Kurnia Meiga, Ahmad Bustomi, Juan Revi, Johan Alfarizi, Benny Wahyudi, Purwaka Yudhi, serta Sunarto. Semuanya adalah sisa pemain tim juara ISL tiga musim lalu.

Mereka kini kembali bersama dan mencoba mengulang periode emas yang pernah digapai sebelumnya. Di tangan Suharno dan Joko Susilo yang menyukai pemain berkarakter asli Malang, tak diragukan lagi mereka bakal menjadi kekuatan penting di Arema Cronous.

Kebetulan karakter mereka hampir sama, yakni tipe petarung, tidak sungkan bermain keras, dan tanpa kompromi. Sebuah karakter yang selama ini dijadikan ciri khas Arema. Aremania sendiri sangat menyukai pemain dengan tipikal seperti itu.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8672 seconds (0.1#10.140)