Simpati Firman Utina untuk korban banjir bandang di Manado
A
A
A
Sindonews.com - Banjir bandang yang melanda kota Manado, Sulawesi Utara ternyata mendapatkan perhatian dari gelandang Persib Bandung, Firman Utina. Eks pemain timnas Indonesia itu menyampaikan rasa simpatinya.
Firman juga mengaku saat ini dirinya sempat merasa khawatir dimana kehilangan kontak dengan keluarganya di sana.
Pemilik nomor 15 ini berharap, korban bencana dapat tabah menghadapi bencana tersebut. Ia berharap banjir yang melanda tanah kelahirannya dapat segera surut.
“Saya berharap korban tetap semangat menatap hari mendatang. Saya juga khawatir keluarga yang berada di sana putus komunikasi,” kata Firman seperti dilansir situs resmi Persib, Sabtu (18/1)
Firman mengaku, rumahnya di Manado memang dekat dengan kali. Beberapa hari yang lalu, air bah nyaris melumpuhkan kota di Sulawesi Utara tersebut, namun saat ini sudah mulai surut sehingga jalur utama transportasi di dalam kota sendiri sudah bisa dilalui kendaraan roda empat.
“Banjir memang sudah biasa di sana, tapi kali ini lebih parah dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini tinggi air tiga sampai empat meter,” terang Firman.
Seperti diketahui, banjir bandang dan longsor di Manado, membuat warga menjadi korban dari bencana tersebut. Banjir dan longsor juga merusak 10.108 rumah warga
Firman juga mengaku saat ini dirinya sempat merasa khawatir dimana kehilangan kontak dengan keluarganya di sana.
Pemilik nomor 15 ini berharap, korban bencana dapat tabah menghadapi bencana tersebut. Ia berharap banjir yang melanda tanah kelahirannya dapat segera surut.
“Saya berharap korban tetap semangat menatap hari mendatang. Saya juga khawatir keluarga yang berada di sana putus komunikasi,” kata Firman seperti dilansir situs resmi Persib, Sabtu (18/1)
Firman mengaku, rumahnya di Manado memang dekat dengan kali. Beberapa hari yang lalu, air bah nyaris melumpuhkan kota di Sulawesi Utara tersebut, namun saat ini sudah mulai surut sehingga jalur utama transportasi di dalam kota sendiri sudah bisa dilalui kendaraan roda empat.
“Banjir memang sudah biasa di sana, tapi kali ini lebih parah dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini tinggi air tiga sampai empat meter,” terang Firman.
Seperti diketahui, banjir bandang dan longsor di Manado, membuat warga menjadi korban dari bencana tersebut. Banjir dan longsor juga merusak 10.108 rumah warga
(dka)