Tentara Rusia pelajari video kelompok militan
A
A
A
Sindonews.com - Pasukan keamanan Rusia sedang mempelajari sebuah video yang dipasang kelompok militan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri bulan lalu di Volgograd dan mengancam melakukan serangan pada Olimpiade mendatang di Sochi.
Video itu dipasang di internet hari Minggu (19/1) oleh kelompok militan dari kawasan Dagestan yang sebagian besar berpenduduk Muslim.
Dalam video itu, dua laki-laki yang berbahasa Rusia memperingatkan Vladimir Putin agar menunggu apa yang mereka sebut sebagai “hadiah” pada Olimpiade Musim Dingin Sochi.
Video itu mengatakan kedua orang itu adalah pembom bunuh diri yang menyerang Volgograd bulan lalu, menewaskan 34 orang. Tidak ada konfirmasi independen atas klaim mereka itu.
Dalam perkembangan lain, para pekerja hotel di Sochi melaporkan mereka melihat poster-poster seorang perempuan dari Dagestan yang dicari-cari. Ia digambarkan berusia 22 tahun janda seorang militan yang dibunuh pasukan keamanan tahun lalu.
Poster-poster itu mengatakan perempuan itu - yang disebut bernama Ruzanna Ibragimova - mungkin berada di Sochi atau di sekitarnya dan mungkin merencanakan sebuah serangan.
Video itu dipasang di internet hari Minggu (19/1) oleh kelompok militan dari kawasan Dagestan yang sebagian besar berpenduduk Muslim.
Dalam video itu, dua laki-laki yang berbahasa Rusia memperingatkan Vladimir Putin agar menunggu apa yang mereka sebut sebagai “hadiah” pada Olimpiade Musim Dingin Sochi.
Video itu mengatakan kedua orang itu adalah pembom bunuh diri yang menyerang Volgograd bulan lalu, menewaskan 34 orang. Tidak ada konfirmasi independen atas klaim mereka itu.
Dalam perkembangan lain, para pekerja hotel di Sochi melaporkan mereka melihat poster-poster seorang perempuan dari Dagestan yang dicari-cari. Ia digambarkan berusia 22 tahun janda seorang militan yang dibunuh pasukan keamanan tahun lalu.
Poster-poster itu mengatakan perempuan itu - yang disebut bernama Ruzanna Ibragimova - mungkin berada di Sochi atau di sekitarnya dan mungkin merencanakan sebuah serangan.
(wbs)