Persik ngebut bentuk tim
A
A
A
Sindonews.com --Belum siapnya skuad untuk Indonesia Super League (ISL) memaksa Persik Kediri menunda pengenalan tim ke supporter. Rencananya manajemen bakal melepas tim ke kompetisi di penghujung Januari mendatang.
Persik terpaksa melakukan itu karena penyempurnaan tim bakal terus dilakukan hingga masa 'injury time' pra musim. Secara keseluruhan persiapan baru mencapai 80% karena masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pelatih.
Paling kentara adalah posisi pemain asing serta penggarapan aspek fisik yang belum sempat diberikan. Sejauh ini ada tiga pemain asing yang menjalani seleksi dan paling berpeluang dikontrak yakni Michael Ndubuisi, Ngon Mamoun dan Jean Paul Boumsong.
Dua nama terakhir baru dua hari bergabung Macan Putih dan sudah berpengalaman di kompetisi Indonesia. Boumsong musim lalu berkostum Persebaya di pentas Divisi Utama, sedangkan Ngon Mamoun membela Persegres Gresik United.
"Masih ada pemain yang harus seleksi, sehingga pengenalan tim mungkin baru dilakukan 31 Januari. Kami harus mengebut persiapan ke ISL karena ada beberapa aspek yang belum sempat ditangani pelatih," jelas Anang Kurniawan, Manajer Persik Kediri.
Tak kalah penting adalah membangun kondisi fisik pemain. Walau telah terlibat dua turnamen dalam sebulan terakhir, East Java Tournament dan Inter Island Cup, nyatanya stamina Macan Putih masih kedodoran di tiap pertandingan.
Sangat kelihatan ketika menjalani laga di Inter Island Cup lalu. Jika diambil rata-rata, daya tahan pemain Persik hanya mencapai 70 menit. Selebihnya mereka drop dan sangat berpengaruh pada kualitas permainan sekaligus hasil pertandingan.
"Itu (fisik) yang belum sempat kami tangani secar intensif. Rencananya seminggu ke depan akan difokuskan pada perbaikan fisik pemain. Waktu sebenarnya sudah sangat mepet, apalagi masih ada proses seleksi. Tapi kami akan melakukan sebaik mungkin," ujar Aris Budi Sulistyo, Asisten Pelatih Persik.
Dari sisi teknik, Aris sidah tidak mengkhawatirkan kemampuan tim yang masih didominasi kekuatan lawas. Performa pemain seperti Faris Aditama, Khusnul Yuli, Tamsil Sijaya, hingga pemain anyar Rendi Irawan disebutnya sangat stabil dan layak bertarung di ISL.
Jika mendapat sentuhan materi khusus fisik dan daya tahan sudah memadai, Aris semakin yakin kemampuan tim bakal meningkat. "Saya tidak mengkhawatirkan kemampuan mereka. Skill pemain bagus. Kendala sebenarnya adalah kondisi fisik," tandasnya.
Persik Kediri sejatinya merencanakan perkenalan tim pada Minggu (26/1). Tapi karena elemen di tim belum sepenuhnya lengkap, lantas agenda tersebut dimundurkan selama sepekan. Itu berarti launching tim ungu hanya dua hari sebelum pertandingan mereka di ISL.
Berdasar jadwal, pada 3 Februari nanti Tedi Heri dkk bakal melawat ke markas Persegres Gresik United, yang kemudian dilanjut ke kandang Arema Cronous di Stadion Kanjuruhan. Ini jelas ujian yang berat di awal kompetisi saat tim serba terbatas dalam tahap persiapan.
Persik terpaksa melakukan itu karena penyempurnaan tim bakal terus dilakukan hingga masa 'injury time' pra musim. Secara keseluruhan persiapan baru mencapai 80% karena masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pelatih.
Paling kentara adalah posisi pemain asing serta penggarapan aspek fisik yang belum sempat diberikan. Sejauh ini ada tiga pemain asing yang menjalani seleksi dan paling berpeluang dikontrak yakni Michael Ndubuisi, Ngon Mamoun dan Jean Paul Boumsong.
Dua nama terakhir baru dua hari bergabung Macan Putih dan sudah berpengalaman di kompetisi Indonesia. Boumsong musim lalu berkostum Persebaya di pentas Divisi Utama, sedangkan Ngon Mamoun membela Persegres Gresik United.
"Masih ada pemain yang harus seleksi, sehingga pengenalan tim mungkin baru dilakukan 31 Januari. Kami harus mengebut persiapan ke ISL karena ada beberapa aspek yang belum sempat ditangani pelatih," jelas Anang Kurniawan, Manajer Persik Kediri.
Tak kalah penting adalah membangun kondisi fisik pemain. Walau telah terlibat dua turnamen dalam sebulan terakhir, East Java Tournament dan Inter Island Cup, nyatanya stamina Macan Putih masih kedodoran di tiap pertandingan.
Sangat kelihatan ketika menjalani laga di Inter Island Cup lalu. Jika diambil rata-rata, daya tahan pemain Persik hanya mencapai 70 menit. Selebihnya mereka drop dan sangat berpengaruh pada kualitas permainan sekaligus hasil pertandingan.
"Itu (fisik) yang belum sempat kami tangani secar intensif. Rencananya seminggu ke depan akan difokuskan pada perbaikan fisik pemain. Waktu sebenarnya sudah sangat mepet, apalagi masih ada proses seleksi. Tapi kami akan melakukan sebaik mungkin," ujar Aris Budi Sulistyo, Asisten Pelatih Persik.
Dari sisi teknik, Aris sidah tidak mengkhawatirkan kemampuan tim yang masih didominasi kekuatan lawas. Performa pemain seperti Faris Aditama, Khusnul Yuli, Tamsil Sijaya, hingga pemain anyar Rendi Irawan disebutnya sangat stabil dan layak bertarung di ISL.
Jika mendapat sentuhan materi khusus fisik dan daya tahan sudah memadai, Aris semakin yakin kemampuan tim bakal meningkat. "Saya tidak mengkhawatirkan kemampuan mereka. Skill pemain bagus. Kendala sebenarnya adalah kondisi fisik," tandasnya.
Persik Kediri sejatinya merencanakan perkenalan tim pada Minggu (26/1). Tapi karena elemen di tim belum sepenuhnya lengkap, lantas agenda tersebut dimundurkan selama sepekan. Itu berarti launching tim ungu hanya dua hari sebelum pertandingan mereka di ISL.
Berdasar jadwal, pada 3 Februari nanti Tedi Heri dkk bakal melawat ke markas Persegres Gresik United, yang kemudian dilanjut ke kandang Arema Cronous di Stadion Kanjuruhan. Ini jelas ujian yang berat di awal kompetisi saat tim serba terbatas dalam tahap persiapan.
(wbs)