Dua petenis Rusia saling jegal demi tiket final
A
A
A
Sindonews.com - Anastasia Pavlyuchenkova sudah harus bentrok dengan unggulan teratas, Maria Sharapova, di semifinal Open GDF SUEZ 2014. Dua petenis asal Rusia itu memiliki kemenangan yang sangat berbeda di babak perempat final, kemarin (31/1).
Pavlyuchenkova yang pertama berada di semifinal, datang dengan kemenangan ketat 5-7, 6-3, 7-6(3) atas unggulan keempat, Angelique Kerber. Pavlyuchenkova terus bergelinding selama hampir 2,5 jam untuk membungkus kemenangan tersebut. "Saya mencoba untuk tetap tenang dan terus memainkan permainan saya," kata Pavlyuchenkova.
"Setelah saya kehilangan set pertama, saya sedikit lebih santai, sehingga lebih mudah untuk fokus pada permainan saya dan teknik saya, dan pada setiap poin. Saya pikir saya punya terlalu banyak emosi di set pertama, tapi dari set kedua saya merasa jauh lebih baik," imbuhnya, seperti dikutip laman resmi WTA.
"Membuat semifinal di sini khususnya di Paris. Ini sepertinya turnamen yang bagus dan saya senang berada di sini."
Pavlyuchenkova mengatakan bahwa salah satu momen terbaik dalam karirnya juga terjadi di Paris, mencapai perempat final grand slam pertama di Prancis Terbuka pada 2011. "Perempat final Prancis Terbuka tahun 2011 adalah sesuatu yang sangat istimewa bagi saya, serta melakukannya di AS Terbuka tahun itu juga," ujarnya. "Saya masih 19 tahun, dan grand slam, hebat bagi kami."
Sementara itu, Sharapova hanya membutuhkan waktu 69 menit untuk menekuk tantangan unggulan kedelapan, Kirsten Flipkens di perempat final. Sharapova mencetak kemenangan mudah 6-2, 6-2.
Sharapova baru satu kali bertemu dengan Pavlyuchenkova. Dan itu terjadi empat tahun yang lalu, tepatnya di semifinal Cincinnati Masters 2010. Meski sempat kehilangan satu set, namun saat itu, Sharapova berhasil menang 6-4, 3-6, 6-2.
"Kami belum bermain melawan satu sama lain dalam waktu dekat ini," ujar Sharapova. "Dia bermain sangat bagus tahun ini, dan memiliki kemenangan besar, jadi saya yakin dia akan benar-benar percaya diri."
"Selalu sulit untuk bermain melawan pemain Rusia lain, tapi ada baiknya untuk mengetahui salah satu dari kami akan berada di final."
Pavlyuchenkova yang pertama berada di semifinal, datang dengan kemenangan ketat 5-7, 6-3, 7-6(3) atas unggulan keempat, Angelique Kerber. Pavlyuchenkova terus bergelinding selama hampir 2,5 jam untuk membungkus kemenangan tersebut. "Saya mencoba untuk tetap tenang dan terus memainkan permainan saya," kata Pavlyuchenkova.
"Setelah saya kehilangan set pertama, saya sedikit lebih santai, sehingga lebih mudah untuk fokus pada permainan saya dan teknik saya, dan pada setiap poin. Saya pikir saya punya terlalu banyak emosi di set pertama, tapi dari set kedua saya merasa jauh lebih baik," imbuhnya, seperti dikutip laman resmi WTA.
"Membuat semifinal di sini khususnya di Paris. Ini sepertinya turnamen yang bagus dan saya senang berada di sini."
Pavlyuchenkova mengatakan bahwa salah satu momen terbaik dalam karirnya juga terjadi di Paris, mencapai perempat final grand slam pertama di Prancis Terbuka pada 2011. "Perempat final Prancis Terbuka tahun 2011 adalah sesuatu yang sangat istimewa bagi saya, serta melakukannya di AS Terbuka tahun itu juga," ujarnya. "Saya masih 19 tahun, dan grand slam, hebat bagi kami."
Sementara itu, Sharapova hanya membutuhkan waktu 69 menit untuk menekuk tantangan unggulan kedelapan, Kirsten Flipkens di perempat final. Sharapova mencetak kemenangan mudah 6-2, 6-2.
Sharapova baru satu kali bertemu dengan Pavlyuchenkova. Dan itu terjadi empat tahun yang lalu, tepatnya di semifinal Cincinnati Masters 2010. Meski sempat kehilangan satu set, namun saat itu, Sharapova berhasil menang 6-4, 3-6, 6-2.
"Kami belum bermain melawan satu sama lain dalam waktu dekat ini," ujar Sharapova. "Dia bermain sangat bagus tahun ini, dan memiliki kemenangan besar, jadi saya yakin dia akan benar-benar percaya diri."
"Selalu sulit untuk bermain melawan pemain Rusia lain, tapi ada baiknya untuk mengetahui salah satu dari kami akan berada di final."
(nug)