Mental Singa jadi pembeda

Jum'at, 14 Februari 2014 - 15:23 WIB
Mental Singa jadi pembeda
Mental Singa jadi pembeda
A A A
Sindonews.com -- Arema Cronus terus menebarkan ancaman di Indonesia Super League (ISL) musim ini. Rekor sempurna di empat pertandingan awal telah membuktikan tim berjuluk Singo Edan jauh lebih menjanjikan dibanding musim sebelumnya.

Mau bukti? Intip saja hasil empat pertandingan awal ISL musim 2012-2013 silam. Pada dua laga perdana di Stadion Kanjuruhan, Arema dengan perkasa menaklukkan Persidafon Dafonsoro 5-2, kemudian menghantam Persiram Raja Ampat 3-0.

Tapi yang terjadi selanjutnya di luar dugaan. Arema kalah beruntun di kandang Barito Putra dan Persiba Balikpapan dengan skor identik 0-1. Tim yang ditangani Rahmad Darmawan waktu itu akhirnya sering limbung alias kurang meyakinkan di luar rumah.

Rekor itu tidak berlaku musim ini. Suharno telah meletakkan pondasi kuat dan berimbang antara aspek teknis dan mental. Paling tidak kemenangan lawan Sriwijaya FC dan Persita Tangerang sementara menunjukkan Suharno unggul atas Rahmad Darmawan.

Secara teknis level kekuatan hampir tak berbeda dengan musim lalu. Yang menjadi pembeda adalah mental pemain. Sejak pra musim Arema sudah didesain untuk percaya diri dan tanggungjawab terhadap hasil di setiap pertandingan. Hasilnya fantastis.

Arema belum pernah terkalahkan hingga Februari ini di semua ajang. Lantas, apa resep Suharno untuk mempertebal mental pemain? "Tim harus selalu percaya diri. Semua harus ingat bahwa pemain Arema harus memiliki mental singa, sesuai julukannya," kata Suharno.

Mental singa yang dimaksud adalah tidak kenal takut dengan berbagai situasi maupun kualitas lawan, sekaligus tidak pernah memandang enteng kekuatan lain. Suharno sejak awal sudah yakin timnya memiliki karakter itu. Sebab semua pemain bertipe pekerja keras.

Nyaris tidak ada pemain yang berkarakter 'halus' di Kanjuruhan. "Semuanya memiliki karakter berapi-api dan motivasinya sangat tinggi. Tekad untuk tidak terkalahkan sangat besar. Saya sangat berharap ini akan bisa terus dijaga," ucap pelatih asal Klaten, Jawa Tengah.

Tapi Suharno mengingatkan masih terlalu dini untuk menilai hasil kerja Arema secara keseluruhan. Menurutnya kondisi sejauh ini masih relatif stabil dan timnya belum menghadapi masa sulit, misalnya jadwal padat maupun lawan yang lebih kuat.

"Itulah sebabnya saya selalu mengingatkan bahwa situasi tak selalu mudah. Ada fase di mana tim akan sulit menang. Kami semua harus bersiap untuk itu. Kalau untuk saat ini memang belum bisa dijadikan ukuran kesuksesan Arema. Perjalanan baru dimulai," urainya.

Arema Cronus sekaligus menjadi salah satu tim yang sangat efektif dalam mendatangkan pemain. Kecuali Arif Suyono yang dihampiri cedera, pemain seperti Ahmad Bustomi, Juan Revi, Gustavo Lopez, serta Samsul Arif telah memberi warna tersendiri terhadap tim Singo Edan.

Artinya tidak ada pemain yang didatangkan tanpa memberikan kontribusi. Aspek ini juga sangat berpengaruh pada konsistensi tim yang meraih tiga trofi semasa pra musim tersebut. Jika seterusnya bisa stabil, tampaknya Arema menjadi tim yang paling berpeluang finish teratas di wilayah barat.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9549 seconds (0.1#10.140)