Deretan pembalap Italia tewas di lintasan MotoGP (1)
A
A
A
Sindonews.com - Tak banyak pecinta balap MotoGP yang sadar bahwa Italia banyak melahirkan sejumlah penunggang 'kuda besi' hebat di ajang balap motor ini. Mulai dari era Umberto Masetti hingga Valentino Rossi. Tapi banyak juga yang belum tahu bahwa terdapat delapan pembalap Italia yang hidupnya berakhir tragis di lintasan balap.
Lebih dari setengah abad gelaran MotoGP berlangsung dan berhasil menyedot perhatian dunia. Meski sudah melahirkan juara yang berbeda setiap musimnya sejak tahun 1949 silam, namun pembalap dituntut memiliki skill yang mumpuni dalam mengendarai motor.
Jika mereka gagal dalam hal itu, bukan tidak mungkin nyawa menjadi taruhannya. Bahkan dalam kurun waktu yang singkat, tiga pembalap Italia tewas mengenaskan di lintasan balap.
Berikut delapan pembalap yang tewas di lintasan balap motor:
- Dario Ambrosini (1949-1951)
Ambrosini menjadi pembalap pertama yang tewas di lintasan. Dia mengawali karirnya bersama tim pabrik Benelli pada 1949, namanya mulai tersohor kala dirinya berhasil menyelesaikan tempat kedua di klasemen pembalap dengan raihan 19 poin di kelas 250cc. Melihat debut awal yang cukup mengesankan, pria kelahiran Cesena 7 Maret 1918 itu kembali menunjukkan kebolehannya dalam mengendarai motor pada musim berikutnya.
Dengan tiga kemenangan dari empat balapan yang dijalani pada musim 1950, Ambrosini berhasil menempati posisi pertama dan sekaligus mengalahkan pesaing utamanya, Bruno Ruffo asal Autralia. Sayang, sepak terjangnya di balap motor ini tak pernah berlanjut satu tahun kemudian. Ya, Ambrosini tewas dalam latihan resmi pada tahun 1951, tepat di seri Grand Prix Albi, Prancis. Padahal, pembalap ini mampu melahap balapan seri sebelumnya dengan menempati posisi pertama dan kedua di GP Swiss dan Isle of Man.
- Gianni Leoni (1949-1951) dan Sante Geminiani (1949-1951)
Sante Geminiani merupakan pembalap kelahiran Lugo, 14 September 1919. Pembalap dari tim Moto Guzzi tersebut tewas setelah bertabrakan dengan rekan setimnya, Gianni Leoni, saat menjalani latihan dalam seri GP Ulster yang berlangsung di Sirkuit Clady, Irlandia Utara.
Sementara, Leoni adalah seorang pembalap motor dari Como. Dia mulai dilirik pecinta motor pada 1950, ketika dia menyelesaikan balapan di kelas 125cc dengan menempati posisi kedua. Alih-alih ingin unjuk gigi di tahun berikutnya, pria kelahiran 15 Agustus 1915 ini justru mengalami nasib hampir serupa dengan pendahulunya, Dario Ambrosini. Ya, Leoni meninggal dunia di balapan berikutnya. Dia tewas saat menjalani balapan di GP Ulster, Irlandia Utara, pada musim balap 1951. Dia menjadi pembalap terakhir yang tewas pada tahun 1951. 'Keangkeran' Sirkuit Clady di Irlandia Utara, pun benar-benar menyorot perhatian pecinta balap motor.
- Roberto Colombo (1949-1957)
Setelah tahun 1951, tragedi yang menewaskan pembalap Italia masih belum berhenti. Pasalnya, enam tahun kemudian, peristiwa serupa kembali mengguncang negara yang terkenal dengan makanan Pizzanya tersebut. Roberto Colombo, yang menekuni bidang balap motor bersama tim pabrikan MV Agusta, tidak setenar dengan ketiga pembalap Italia yang tewas pada 1951. Jika melihat prestasinya, dia masih belum setingkat dengan ketiga pesaing senegaranya tersebut.
Meski begitu, dia memiliki musim terbaiknya di tahun 1956. Pria kelahiran Casatenovo, 5 Januari 1927, sukses menempati peringkat kelima dalam klasemen pembalap kelas 125cc. Satu tahun kemudian, Colombo mulai membuat semua orang terpana dengan gaya balapnya. Terbukti dari dua balapan awal, dia mampu menempati podium kedua dan ketiga.
Lagi-lagi nasib nahas kembali menghantui pembalap Italia. Ya, selang dua balapan berikutnya atau tepat di Grand Prix Belgia, Colombo mengembuskan nafas terakhirnya, setelah mengalami kecelakaan selama menjalani latihan.
-bersambung-
Lebih dari setengah abad gelaran MotoGP berlangsung dan berhasil menyedot perhatian dunia. Meski sudah melahirkan juara yang berbeda setiap musimnya sejak tahun 1949 silam, namun pembalap dituntut memiliki skill yang mumpuni dalam mengendarai motor.
Jika mereka gagal dalam hal itu, bukan tidak mungkin nyawa menjadi taruhannya. Bahkan dalam kurun waktu yang singkat, tiga pembalap Italia tewas mengenaskan di lintasan balap.
Berikut delapan pembalap yang tewas di lintasan balap motor:
- Dario Ambrosini (1949-1951)
Ambrosini menjadi pembalap pertama yang tewas di lintasan. Dia mengawali karirnya bersama tim pabrik Benelli pada 1949, namanya mulai tersohor kala dirinya berhasil menyelesaikan tempat kedua di klasemen pembalap dengan raihan 19 poin di kelas 250cc. Melihat debut awal yang cukup mengesankan, pria kelahiran Cesena 7 Maret 1918 itu kembali menunjukkan kebolehannya dalam mengendarai motor pada musim berikutnya.
Dengan tiga kemenangan dari empat balapan yang dijalani pada musim 1950, Ambrosini berhasil menempati posisi pertama dan sekaligus mengalahkan pesaing utamanya, Bruno Ruffo asal Autralia. Sayang, sepak terjangnya di balap motor ini tak pernah berlanjut satu tahun kemudian. Ya, Ambrosini tewas dalam latihan resmi pada tahun 1951, tepat di seri Grand Prix Albi, Prancis. Padahal, pembalap ini mampu melahap balapan seri sebelumnya dengan menempati posisi pertama dan kedua di GP Swiss dan Isle of Man.
- Gianni Leoni (1949-1951) dan Sante Geminiani (1949-1951)
Sante Geminiani merupakan pembalap kelahiran Lugo, 14 September 1919. Pembalap dari tim Moto Guzzi tersebut tewas setelah bertabrakan dengan rekan setimnya, Gianni Leoni, saat menjalani latihan dalam seri GP Ulster yang berlangsung di Sirkuit Clady, Irlandia Utara.
Sementara, Leoni adalah seorang pembalap motor dari Como. Dia mulai dilirik pecinta motor pada 1950, ketika dia menyelesaikan balapan di kelas 125cc dengan menempati posisi kedua. Alih-alih ingin unjuk gigi di tahun berikutnya, pria kelahiran 15 Agustus 1915 ini justru mengalami nasib hampir serupa dengan pendahulunya, Dario Ambrosini. Ya, Leoni meninggal dunia di balapan berikutnya. Dia tewas saat menjalani balapan di GP Ulster, Irlandia Utara, pada musim balap 1951. Dia menjadi pembalap terakhir yang tewas pada tahun 1951. 'Keangkeran' Sirkuit Clady di Irlandia Utara, pun benar-benar menyorot perhatian pecinta balap motor.
- Roberto Colombo (1949-1957)
Setelah tahun 1951, tragedi yang menewaskan pembalap Italia masih belum berhenti. Pasalnya, enam tahun kemudian, peristiwa serupa kembali mengguncang negara yang terkenal dengan makanan Pizzanya tersebut. Roberto Colombo, yang menekuni bidang balap motor bersama tim pabrikan MV Agusta, tidak setenar dengan ketiga pembalap Italia yang tewas pada 1951. Jika melihat prestasinya, dia masih belum setingkat dengan ketiga pesaing senegaranya tersebut.
Meski begitu, dia memiliki musim terbaiknya di tahun 1956. Pria kelahiran Casatenovo, 5 Januari 1927, sukses menempati peringkat kelima dalam klasemen pembalap kelas 125cc. Satu tahun kemudian, Colombo mulai membuat semua orang terpana dengan gaya balapnya. Terbukti dari dua balapan awal, dia mampu menempati podium kedua dan ketiga.
Lagi-lagi nasib nahas kembali menghantui pembalap Italia. Ya, selang dua balapan berikutnya atau tepat di Grand Prix Belgia, Colombo mengembuskan nafas terakhirnya, setelah mengalami kecelakaan selama menjalani latihan.
-bersambung-
(nug)