Deretan Pembalap Italia tewas di lintasan MotoGP (2-habis)
A
A
A
Sindonews.com - Tak banyak pecinta balap MotoGP yang sadar bahwa Italia banyak melahirkan sejumlah penunggang 'kuda besi' hebat di ajang balap motor ini. Mulai dari era Umberto Masetti hingga Valentino Rossi. Tapi banyak juga yang belum tahu bahwa terdapat delapan pembalap Italia yang hidupnya berakhir tragis di lintasan balap.
Sebelumnya, empat pembalap yang tewas di lintasan balap telah dijelaskan pada bagian pertama. Mereka adalah Dario Ambrosini, Gianni Leoni, Sante Geminiani, dan Roberto Colombo. Pada di bagian terakhir ini, akan disajikan empat pembalap Italia lainnya yang tewas di lintasan balap.
- Angelo Bergamonti (1967-1971)
Pria yang lahir di Gussola, 18 Maret 1939, memulai karir profesionalnya sebagai pembalap pada 1967. Bersama tim MV Agusta, Angelo Bergamonti turun di kelas 500cc. Selang tiga tahun kemudian (1970), dia mulai dikenal sebagai pembalap yang andal ketika berhasil finis ketiga, di belakang rekan setimnya Giacomo Agostini, dan Ginger Molloy. Pada saat karirnya sejak memuncak, Bergamonti mengalami peristiwa tragis di lintasan balap pada 1971. Dia tewas saat menjalani balapan dalam keadaan hujan lebat di Grand Prix Italia.
Diketahui, dia kehilangan keseimbangan dalam mengendalikan motor dan terpental sekitar 200 meter, sebelum akhirnya kepalanya membentur pembatas jalan (dinding). Meskipun sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Tak hanya di situ, peristiwa ini juga menyeret petinggi balapan motor tersebut. Bruno Ronci, yang saat itu menjabat sebagai direktur balapan, didakwa lalai dalam mengambil keputusan. Seharusnya, ketika keadaan cuaca tidak mendukung untuk digelarnya balapan, maka dia bisa mengambil sikap dengan menghentikannya.
- Renzo Pasolini (tahun aktif 1964-1973)
Dua tahun setelah peristiwa Angelo Bergamonti, Italia masih juga belum keluar dari bayang-bayang kematian pembalapnya. Renzo Pasolini menahbiskan namanya sebagai pembalap motor populer di era 1960-an. Dengan tim Aermacchi, dia menjadi pesaing utama Giacomo Agostini dan Giuseppe Mandorlini di kelas 250cc dan 350cc. Keberhasilan pembalap yang biasa disapa Paso untuk menempel pembalap pendahulunya, membuat dirinya mendapat tawaran dari sejumlah tim. Setelah enam musim kebersamaannya dengan Aermacchi, dia akhirnya hijrah ke Benelli.
Sayang, Paso hanya sebentar menjajal motor Benelli, sebelum akhirnya dia pergi dan bergabung kembali bersama Aermacchi (Harley-Davidson) di kelas 250cc. Alasannya, dia meninggalkan tim karena adanya perubahan baru pada bagian motor, yang membuatnya kurang tampil impresif di lintasan balap. Meski tiga musim bersama Aermacchi tidak terlalu menonjol, namun pria kelahiran 18 Juli 1938 tetap menunjukkan kegigihannya sebagai pembalap andal. Musim keempat menjadi tahun terakhirnya bersama Aermacchi. Paso kehilangan nyawanya setelah kecelakaan beruntun di Grand Prix Italia di Monza, pada 20 Mei 1973.
- Otello Buscherini (1970-1976)
Kematian enam pembalap Italia masih belum mampu membuat penerusnya kehilangan nyali untuk menjajal sengitnya ajang balap motor ini. Otello Buscherini yang digadang-gadang bisa meneruskan keberhasilan pendahulunya juga mengalami nasib serupa. Pembalap yang lahir pada 19 Januari 1949, tewas saat menjalani balapan di Grand Prix Italia di Mugello. Sementara prestasinya di ajang balap motor ini terbilang belum memuaskan. Dari 29 balapan yang dijalaninya itu, Buscherini hanya mampu mengemas tiga kali kemenangan dan 17 kali naik ke podium.
- Marco Simoncelli (2002-2011)
Marco Simoncelli merupakan salah satu pembalap Italia terkenal dengan gaya balap yang berani. Bisa dikatakan, sejak kemunculannya di kelas utama pada tahun 2010 bersama Honda, dia disebut-sebut bakal jadi penerus Valentino Rossi di ajang balap motor ini. Ketertarikan Honda memboyong pembalap dengan gaya rambut keriwil itu, setelah dia mampu menjadi juara di kelas 250cc bersama tim Gilera pada musim 2008.
Kebersamaan pembalap kelahiran 20 Januari 1987 dengan Honda hanya berlangsung selama dua musim. Tepat pada tahun 2011, kecelakaan tragis menimpanya di Grand Prix Malaysia. Saat itu, dia terlibat kecelakaan bersama Colin Edwards dan Valentino Rossi saat berada di posisi keempat pada lap kedua. Simoncelli terjatuh ketika sedang berbelok di tikungan ke-11 dan tertabrak oleh motor Edwards. Edwards juga terjatuh namun hanya mengalami patah tulang bahu, sementara Simoncelli berbaring diam di lintasan, sesaat setelah kecelakaan dengan kondisi helm terlepas dalam insiden itu.
Sementara itu, Rossi hanya sedikit kehilangan keseimbangan dan dapat melaju pelan ke pit-stop. Setelah insiden tersebut, perlombaan dihentikan dan Simoncelli langsung dibawa ke pusat medis Sirkuit Sepang, Malaysia. Pada pukul 16.56 waktu setempat, Simoncelli dinyatakan meninggal dunia karena luka serius yang dideritanya.
Semoga peristiwa-peristiwa tragis yang menimpa para pemabalap tersebut bisa dijadikan sebagai pengalaman bagi para pembalap yang terjun di ajang balap MotoGP saat ini.
Sebelumnya, empat pembalap yang tewas di lintasan balap telah dijelaskan pada bagian pertama. Mereka adalah Dario Ambrosini, Gianni Leoni, Sante Geminiani, dan Roberto Colombo. Pada di bagian terakhir ini, akan disajikan empat pembalap Italia lainnya yang tewas di lintasan balap.
- Angelo Bergamonti (1967-1971)
Pria yang lahir di Gussola, 18 Maret 1939, memulai karir profesionalnya sebagai pembalap pada 1967. Bersama tim MV Agusta, Angelo Bergamonti turun di kelas 500cc. Selang tiga tahun kemudian (1970), dia mulai dikenal sebagai pembalap yang andal ketika berhasil finis ketiga, di belakang rekan setimnya Giacomo Agostini, dan Ginger Molloy. Pada saat karirnya sejak memuncak, Bergamonti mengalami peristiwa tragis di lintasan balap pada 1971. Dia tewas saat menjalani balapan dalam keadaan hujan lebat di Grand Prix Italia.
Diketahui, dia kehilangan keseimbangan dalam mengendalikan motor dan terpental sekitar 200 meter, sebelum akhirnya kepalanya membentur pembatas jalan (dinding). Meskipun sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Tak hanya di situ, peristiwa ini juga menyeret petinggi balapan motor tersebut. Bruno Ronci, yang saat itu menjabat sebagai direktur balapan, didakwa lalai dalam mengambil keputusan. Seharusnya, ketika keadaan cuaca tidak mendukung untuk digelarnya balapan, maka dia bisa mengambil sikap dengan menghentikannya.
- Renzo Pasolini (tahun aktif 1964-1973)
Dua tahun setelah peristiwa Angelo Bergamonti, Italia masih juga belum keluar dari bayang-bayang kematian pembalapnya. Renzo Pasolini menahbiskan namanya sebagai pembalap motor populer di era 1960-an. Dengan tim Aermacchi, dia menjadi pesaing utama Giacomo Agostini dan Giuseppe Mandorlini di kelas 250cc dan 350cc. Keberhasilan pembalap yang biasa disapa Paso untuk menempel pembalap pendahulunya, membuat dirinya mendapat tawaran dari sejumlah tim. Setelah enam musim kebersamaannya dengan Aermacchi, dia akhirnya hijrah ke Benelli.
Sayang, Paso hanya sebentar menjajal motor Benelli, sebelum akhirnya dia pergi dan bergabung kembali bersama Aermacchi (Harley-Davidson) di kelas 250cc. Alasannya, dia meninggalkan tim karena adanya perubahan baru pada bagian motor, yang membuatnya kurang tampil impresif di lintasan balap. Meski tiga musim bersama Aermacchi tidak terlalu menonjol, namun pria kelahiran 18 Juli 1938 tetap menunjukkan kegigihannya sebagai pembalap andal. Musim keempat menjadi tahun terakhirnya bersama Aermacchi. Paso kehilangan nyawanya setelah kecelakaan beruntun di Grand Prix Italia di Monza, pada 20 Mei 1973.
- Otello Buscherini (1970-1976)
Kematian enam pembalap Italia masih belum mampu membuat penerusnya kehilangan nyali untuk menjajal sengitnya ajang balap motor ini. Otello Buscherini yang digadang-gadang bisa meneruskan keberhasilan pendahulunya juga mengalami nasib serupa. Pembalap yang lahir pada 19 Januari 1949, tewas saat menjalani balapan di Grand Prix Italia di Mugello. Sementara prestasinya di ajang balap motor ini terbilang belum memuaskan. Dari 29 balapan yang dijalaninya itu, Buscherini hanya mampu mengemas tiga kali kemenangan dan 17 kali naik ke podium.
- Marco Simoncelli (2002-2011)
Marco Simoncelli merupakan salah satu pembalap Italia terkenal dengan gaya balap yang berani. Bisa dikatakan, sejak kemunculannya di kelas utama pada tahun 2010 bersama Honda, dia disebut-sebut bakal jadi penerus Valentino Rossi di ajang balap motor ini. Ketertarikan Honda memboyong pembalap dengan gaya rambut keriwil itu, setelah dia mampu menjadi juara di kelas 250cc bersama tim Gilera pada musim 2008.
Kebersamaan pembalap kelahiran 20 Januari 1987 dengan Honda hanya berlangsung selama dua musim. Tepat pada tahun 2011, kecelakaan tragis menimpanya di Grand Prix Malaysia. Saat itu, dia terlibat kecelakaan bersama Colin Edwards dan Valentino Rossi saat berada di posisi keempat pada lap kedua. Simoncelli terjatuh ketika sedang berbelok di tikungan ke-11 dan tertabrak oleh motor Edwards. Edwards juga terjatuh namun hanya mengalami patah tulang bahu, sementara Simoncelli berbaring diam di lintasan, sesaat setelah kecelakaan dengan kondisi helm terlepas dalam insiden itu.
Sementara itu, Rossi hanya sedikit kehilangan keseimbangan dan dapat melaju pelan ke pit-stop. Setelah insiden tersebut, perlombaan dihentikan dan Simoncelli langsung dibawa ke pusat medis Sirkuit Sepang, Malaysia. Pada pukul 16.56 waktu setempat, Simoncelli dinyatakan meninggal dunia karena luka serius yang dideritanya.
Semoga peristiwa-peristiwa tragis yang menimpa para pemabalap tersebut bisa dijadikan sebagai pengalaman bagi para pembalap yang terjun di ajang balap MotoGP saat ini.
(nug)