Tohari bakal godok Jonatan

Tohari bakal godok Jonatan
A
A
A
Sindonews.com - Tunggal putra Indonesia siap bertempur di Asia Junior Championships 2014. Jonatan Christie yang merupakan pemain dengan peringkat dua dunia junior, digadang-gadang akan membawa pulang gelar juara turnamen kelas U-19 paling bergengsi se- Asia ini.
Sebagai pemain muda bertalenta, Jonatan telah unjuk gigi dengan menjuarai turnamen kelas dewasa di Prim-A Indonesia International Challenge 2013 di Surabaya. Pada kejuaraan BWF World Junior Championships 2013 di Bangkok, Jonatan juga menyingkirkan pemain-pemain unggulan seperti Sho Teck Zhi (Malaysia) dan Thammasin Sitthikom (Thailand).
Wajar saja jika para pecinta bulutangkis menaruh harapan besar kepada Jonatan, pemain kelahiran Jakarta, 15 September 1997 ini. Sayang, langkah Jonatan terhenti di babak delapan besar dari pemain non unggulan asal Hong Kong, Lee Cheuk Yiu, 21-10, 19-21, 16-21.
Sebelumnya Lee juga menaklukkan wakil Indonesia, Eska Riffan Jaya, di babak 16 besar dengan permainan rubber game, 21-17, 17-21, 16-21.
“Buat saya, kekalahan Jonatan tidak mengejutkan. Sejak di pertandingan beregu, penampilannya sudah terlihat tidak seperti di turnamen-turnamen sebelumnya. Sebagai pelatih, saya tahu betul bagaimana kondisi anak didik saya,” kata Imam Tohari, pelatih tunggal putra tim AJC 2014, dalam keterangan persnya.
“Kekalahan Jonatan dari Lee memang disayangkan. Sebetulnya lawan tidak terlalu istimewa, buktinya Jonatan bisa menang mudah di game pertama dan di pertandingan beregu. Bahkan Chang En Chia (Taipei), lawannya di babak 32 besar sebetulnya lebih bagus,” ujarnya.
“Pada game kedua, saat Lee mulai mengejar, Jonatan terlihat tidak yakin dan tidak percaya diri. Kekalahan Jonatan sepenuhnya disebabkan oleh faktor nonteknis. Ini menjadi pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan sebelum World Junior Championships 2014. Jika mau meraih gelar juara di WJC, Jonatan tidak bisa tampil seperti ini lagi, harus berubah,” jelas Imam.
Sementara itu, Anthony Sinisuka Ginting menelan kekalahan dari Kanta Tsuneyama (Jepang), juga di babak delapan besar, dengan skor 13-21, 15-21. Sedangkan Muhammad Bayu Pangisthu dikalahkan Jonatan di babak 16 besar, 14-21, 20-22.
“Tsuneyama memang lebih unggul dari Anthony dari segi kecepatan. Anthony juga kalah nekad, tidak yakin di lapangan dan sering ragu-ragu mau main apa,” tutur Imam.
Sekembalinya ke Jakarta, tim tunggal putra akan segera melakukan evaluasi menyeluruh soal hasil yang didapat di kejuaraan ini. Ajang BWF World Junior Championships 2014 sudah di depan mata. Kejuaraan ini akan dihelat di Alor Star, Malaysia, pada 7-18 April. Artinya, tim junior hanya punya waktu kurang lebih satu bulan untuk mempersiapkan diri.
Sebagai pemain muda bertalenta, Jonatan telah unjuk gigi dengan menjuarai turnamen kelas dewasa di Prim-A Indonesia International Challenge 2013 di Surabaya. Pada kejuaraan BWF World Junior Championships 2013 di Bangkok, Jonatan juga menyingkirkan pemain-pemain unggulan seperti Sho Teck Zhi (Malaysia) dan Thammasin Sitthikom (Thailand).
Wajar saja jika para pecinta bulutangkis menaruh harapan besar kepada Jonatan, pemain kelahiran Jakarta, 15 September 1997 ini. Sayang, langkah Jonatan terhenti di babak delapan besar dari pemain non unggulan asal Hong Kong, Lee Cheuk Yiu, 21-10, 19-21, 16-21.
Sebelumnya Lee juga menaklukkan wakil Indonesia, Eska Riffan Jaya, di babak 16 besar dengan permainan rubber game, 21-17, 17-21, 16-21.
“Buat saya, kekalahan Jonatan tidak mengejutkan. Sejak di pertandingan beregu, penampilannya sudah terlihat tidak seperti di turnamen-turnamen sebelumnya. Sebagai pelatih, saya tahu betul bagaimana kondisi anak didik saya,” kata Imam Tohari, pelatih tunggal putra tim AJC 2014, dalam keterangan persnya.
“Kekalahan Jonatan dari Lee memang disayangkan. Sebetulnya lawan tidak terlalu istimewa, buktinya Jonatan bisa menang mudah di game pertama dan di pertandingan beregu. Bahkan Chang En Chia (Taipei), lawannya di babak 32 besar sebetulnya lebih bagus,” ujarnya.
“Pada game kedua, saat Lee mulai mengejar, Jonatan terlihat tidak yakin dan tidak percaya diri. Kekalahan Jonatan sepenuhnya disebabkan oleh faktor nonteknis. Ini menjadi pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan sebelum World Junior Championships 2014. Jika mau meraih gelar juara di WJC, Jonatan tidak bisa tampil seperti ini lagi, harus berubah,” jelas Imam.
Sementara itu, Anthony Sinisuka Ginting menelan kekalahan dari Kanta Tsuneyama (Jepang), juga di babak delapan besar, dengan skor 13-21, 15-21. Sedangkan Muhammad Bayu Pangisthu dikalahkan Jonatan di babak 16 besar, 14-21, 20-22.
“Tsuneyama memang lebih unggul dari Anthony dari segi kecepatan. Anthony juga kalah nekad, tidak yakin di lapangan dan sering ragu-ragu mau main apa,” tutur Imam.
Sekembalinya ke Jakarta, tim tunggal putra akan segera melakukan evaluasi menyeluruh soal hasil yang didapat di kejuaraan ini. Ajang BWF World Junior Championships 2014 sudah di depan mata. Kejuaraan ini akan dihelat di Alor Star, Malaysia, pada 7-18 April. Artinya, tim junior hanya punya waktu kurang lebih satu bulan untuk mempersiapkan diri.
(wbs)