Laga permintaan maaf Persela
A
A
A
Sindonews.com - Persela Lamongan masih berhutang kemenangan setelah hasil buruk di Tenggarong ketika dilumat 5-1 oleh Mitra Kukar pekan lalu. Sebagai ajang pembuktian, pertandingan melawan PSM Makassar bisa menjadi sebagai 'permintaan maaf' kepada supporter karena terjerumus di Kalimantan.
Pertemuan dengan PSM Makassar pada Kamis (27/2) nanti, dijadikan momentum untuk kembali ke jalur kemenangan. Masih terekam dengan jelas bagaimana Persela menghancurkan Persebaya Surabaya 3-0 di Stadion Surajaya. Hasil seperti itulah yang diidamkan Persela.
"Saya ingin tim bermain dengan fighting spirit tertinggi. Tak beda dengan saat mengalahkan Persebaya. Kekalahan di Kalimantan mengingatkan kami masih harus banyak belajar. Saya optimistis anak-anak bisa bangkit," ujar Pelatih Persela, Eduard Tjong, Selasa (25/2).
Dia sepakat bila tim harus memberikan hasil terbaik untuk supporter LA Mania demi memupus kenangan buruk di kandang Mitra Kukar. Edu, sapaan akrab Eduard Tjong, mengatakan tim bertanggungjawab meminta maaf dengan cara meraih tiga angka.
Setelah kekalahan di Kalimantan, level kerja (work rate) pemain menjadi salah satu perhatian staf pelatih. Tim tak terlihat antusias dalam memburu angka, sehingga penampilan secara keseluruhan sangat mengecewakan. Ini diharapkan sudah hilang saat menyambut PSM.
"Saya harus memgembalikan semangat kerja keras tim. Di Kalimantan lalu aspek ini sangat kurang. Semoga pemain bisa mengubah itu saat bertemu PSM," tutup Edu.
Pertemuan dengan PSM Makassar pada Kamis (27/2) nanti, dijadikan momentum untuk kembali ke jalur kemenangan. Masih terekam dengan jelas bagaimana Persela menghancurkan Persebaya Surabaya 3-0 di Stadion Surajaya. Hasil seperti itulah yang diidamkan Persela.
"Saya ingin tim bermain dengan fighting spirit tertinggi. Tak beda dengan saat mengalahkan Persebaya. Kekalahan di Kalimantan mengingatkan kami masih harus banyak belajar. Saya optimistis anak-anak bisa bangkit," ujar Pelatih Persela, Eduard Tjong, Selasa (25/2).
Dia sepakat bila tim harus memberikan hasil terbaik untuk supporter LA Mania demi memupus kenangan buruk di kandang Mitra Kukar. Edu, sapaan akrab Eduard Tjong, mengatakan tim bertanggungjawab meminta maaf dengan cara meraih tiga angka.
Setelah kekalahan di Kalimantan, level kerja (work rate) pemain menjadi salah satu perhatian staf pelatih. Tim tak terlihat antusias dalam memburu angka, sehingga penampilan secara keseluruhan sangat mengecewakan. Ini diharapkan sudah hilang saat menyambut PSM.
"Saya harus memgembalikan semangat kerja keras tim. Di Kalimantan lalu aspek ini sangat kurang. Semoga pemain bisa mengubah itu saat bertemu PSM," tutup Edu.
(akr)