Upaya dokter bangunkan Schumacher gagal
A
A
A
Sindonews.com - Dokter yang mengobati legenda Formula 1, Michael Schumacher dilaporkan meninggalkan usahanya dalam artian upaya dokter untuk membawa Schumacher keluar dari koma buatan menyusul kemunduran kondisi Scumacher tidak berhasil, dan kini dokter pasrah atas kondisi yang dialami Schumacher.
Majalah Focus yang terbit di Jerman mengabarkan dokter di Rumah Sakit Universitas Grenoble Perancis tempat Schumacher berbaring dalam koma artifisial diinduksi sejak 29 Desember dilaporkan meninggalkan usaha mereka untuk membawa Schumacher bangun dari koma.
" Sebelumya Dokter mengumumkan tiga minggu lalu bahwa mereka mengurangi anestesi untuk membawa dia {Schumacher} ke alam sadar, dengan mengurangi obat bius ternyata tidak berhasil," tulis Focus seperti dilansir Dailymail, Rabu (26/2).
Menurut Focus, dokter menghentikan upayanya karena ' ada komplikasi di organ otaknya' meskipun masalahnya yang belum resmi diumumkan .
Focus mengatakan, untuk saat ini, fase pemulihan kembali dilakukan dengan memberikan obat untuk menjaga fungsi otak Schumacer. Proses ini dimulai karena cedera otaknya parah sehingga diperlukan untuk menekan fungsi normal untuk memungkinkan beroperasi kembali funsi otaknya meski dalam tekanan jantung yang rendah. "Mudah-mudahan, cepat pulih," tutup tulisan Majalah Focus .
Sebelumnya Dr Clemens Pahl, seorang dokter ahli bedah syaraf di Rumah Sakit Asklepios, Hamburg yang mengamati kondisi Schumacher ingin memastikan pernapasan dan ingatkan Schumacher.
Pahl mengatakan dokter akan terus melakukan tes pada refleksnya, perlahan-lahan untuk membawa dia keluar dari koma , tapi ini akan memakan waktu.
" Ini berarti mereka mungkin telah melihat tekanan dalam tengkoraknya berkurang. Bisa jadi pembengkakan di otaknya belum berakhir namun begitu mereka mungkin perlu untuk meningkatkan obat lagi," tuturnya seperti dilansir Daillystar,.
Sementara itu Dr Anthony Kuat ,ahli saraf di King College London , menambahkan : " Dokter ingin memastikan apakah ia bisa bernapas sendiri dan kemudian melihat apakah dia bisa mengatakan 'halo ', jika ia menyelidiki ingatannya peristiwa dan untuk melihat apakah ia dapat mengenali anggota keluarga dan mengingat -Nya identitas sendiri," tandasnya.
Majalah Focus yang terbit di Jerman mengabarkan dokter di Rumah Sakit Universitas Grenoble Perancis tempat Schumacher berbaring dalam koma artifisial diinduksi sejak 29 Desember dilaporkan meninggalkan usaha mereka untuk membawa Schumacher bangun dari koma.
" Sebelumya Dokter mengumumkan tiga minggu lalu bahwa mereka mengurangi anestesi untuk membawa dia {Schumacher} ke alam sadar, dengan mengurangi obat bius ternyata tidak berhasil," tulis Focus seperti dilansir Dailymail, Rabu (26/2).
Menurut Focus, dokter menghentikan upayanya karena ' ada komplikasi di organ otaknya' meskipun masalahnya yang belum resmi diumumkan .
Focus mengatakan, untuk saat ini, fase pemulihan kembali dilakukan dengan memberikan obat untuk menjaga fungsi otak Schumacer. Proses ini dimulai karena cedera otaknya parah sehingga diperlukan untuk menekan fungsi normal untuk memungkinkan beroperasi kembali funsi otaknya meski dalam tekanan jantung yang rendah. "Mudah-mudahan, cepat pulih," tutup tulisan Majalah Focus .
Sebelumnya Dr Clemens Pahl, seorang dokter ahli bedah syaraf di Rumah Sakit Asklepios, Hamburg yang mengamati kondisi Schumacher ingin memastikan pernapasan dan ingatkan Schumacher.
Pahl mengatakan dokter akan terus melakukan tes pada refleksnya, perlahan-lahan untuk membawa dia keluar dari koma , tapi ini akan memakan waktu.
" Ini berarti mereka mungkin telah melihat tekanan dalam tengkoraknya berkurang. Bisa jadi pembengkakan di otaknya belum berakhir namun begitu mereka mungkin perlu untuk meningkatkan obat lagi," tuturnya seperti dilansir Daillystar,.
Sementara itu Dr Anthony Kuat ,ahli saraf di King College London , menambahkan : " Dokter ingin memastikan apakah ia bisa bernapas sendiri dan kemudian melihat apakah dia bisa mengatakan 'halo ', jika ia menyelidiki ingatannya peristiwa dan untuk melihat apakah ia dapat mengenali anggota keluarga dan mengingat -Nya identitas sendiri," tandasnya.
(wbs)