Singo Edan terkapar di Kanjuruhan
Selasa, 11 Maret 2014 - 19:34 WIB

Singo Edan terkapar di Kanjuruhan
A
A
A
Sindonews.com - Laga home perdana Arema Cronous Indonesia, di babak penyisihan Grup F AFC Cup 2014, berakhir tragis. Tim berjuluk Singo Edan ini dipermalukan tamunya, Hanoi T&T FC Vietnam,
dengan skor telak 1-3.
Tim tamu yang tidak diunggulkan, mampu lebih dahulu membuka kemenangan melalui gol yang
diciptakan penyerang asingnya, Gonzalo Damian Marronkle melalui tendangan kerasnya di menit
ke-20, setelah memanfaatkan bola mental dari tangkapan penjaga gawang Arema, Kurnia Meiga
Gonzalo yang merupakan satu-satunya pemain asing di tim Hanoi T&T ini, mampu menambah
kemanangan timnya di menit ke-32, melalui titik putih penalti. Wasit, Ma Ning asal China, memberikan
hadiah penalti untuk tim tamu, setelah terjadi pelanggaran di kotak terlarang Arema.
Gol penutup kemenangan Hanoi dilesakkan oleh pemain tengah mereka, Nguyen Van Quyet pada
menit ke-89 setelah berhasil melewati pemain belakang Arema, Victor Igbonefo. Pemain Timnas
Vietnam ini, bermain sangat impresif di sepanjang jalannya pertandingan.
Selain menciptakan satu gol, Nguyen Van Quyet juga mampu merepotkan barisan pemain belakang
tuan rumah. Berulang kali, dia mampu melakukan pergerakan cepat tanpa bola, dan mengirimkan
umpan matang menusuk jatung pertahanan Arema.
Satu-satunya gol Arema, dilesakkan oleh Christian Gonzales di menit ke-27, setelah pemain belakang
Hanoi T&T melakukan handsball di kotak terlarang. Pemain depan Timnas Indonesia ini, mampu
menceploskan si kulit bundar meski penjaga gawang ke dua tim tamu, Nguyen Van Cong telah
berhasil menebak arah bola.
Permainan tim tamu sangat tidak terduga. Mereka bermain dengan kecepatan tinggi, dan presing ketat
di sepanjang jalannya pertandingan. Keunggulan fisik pemain tamu, tidak mampu diimbangi para
pemain tuan rumah.
Tidak bisa diturunkannya Gustavo Lopez akibat cedera membuat kreasi lini tengah Arema menjadi
lemah. Empat pemain tengah yang dimainkan di babak pertama, Ahmad Bustomi, I Gede Sukadana,
Dendy Santoso, dan Syamsul Arif, sulit mengembangkan permainan akibat presing dan kecepatan para pemain lawan. Akibatnya, suplai bola untuk duet penyerang Arema, Christian Gonzales dan Alberto Goncalves sangat minim.
Dukungan di sektor sayap, juga dengan mudah dapat dibaca oleh pemain lawan. Bahkan, Christian
Gonzales berulang kali harus terjebak off side, karena lemahnya dukungan bola dari lini tengah dan
Pelatih Arema Cronus Indonesia, Suharno mengakui tim tamu bermain sangat bagus. Utamanya dalam kecepatan, dan keunggulan fisik.
''Keunggulan tim tamu ini sungguh tidak kami duga. Seharusnya, keunggulan tersebut bisa kami imbangi dengan kondisi fisik pemain kami yang prima. Tetapi, sejumlah pemain inti, harus terpecah konsentrasinya dengan kegiatan Timnas,” ungkapnya.
Terjadinya gol kedua tim lawan melalui titik putih penalti, juga sangat disesalkan oleh Suharno.
Menurutnya, penalti terjadi hanya karena para pemain kurang sabar. ''Kami meminta maaf kepada
publik Arema yang telah banyak memberikan dukungan, tetapi belum bisa kami bayar dengan
kemenangan. Para pemain sebenarnya sudah bermain bagus, tetapi tim tamu bermain juga sangat
bagus,” tuturnya.
dengan skor telak 1-3.
Tim tamu yang tidak diunggulkan, mampu lebih dahulu membuka kemenangan melalui gol yang
diciptakan penyerang asingnya, Gonzalo Damian Marronkle melalui tendangan kerasnya di menit
ke-20, setelah memanfaatkan bola mental dari tangkapan penjaga gawang Arema, Kurnia Meiga
Gonzalo yang merupakan satu-satunya pemain asing di tim Hanoi T&T ini, mampu menambah
kemanangan timnya di menit ke-32, melalui titik putih penalti. Wasit, Ma Ning asal China, memberikan
hadiah penalti untuk tim tamu, setelah terjadi pelanggaran di kotak terlarang Arema.
Gol penutup kemenangan Hanoi dilesakkan oleh pemain tengah mereka, Nguyen Van Quyet pada
menit ke-89 setelah berhasil melewati pemain belakang Arema, Victor Igbonefo. Pemain Timnas
Vietnam ini, bermain sangat impresif di sepanjang jalannya pertandingan.
Selain menciptakan satu gol, Nguyen Van Quyet juga mampu merepotkan barisan pemain belakang
tuan rumah. Berulang kali, dia mampu melakukan pergerakan cepat tanpa bola, dan mengirimkan
umpan matang menusuk jatung pertahanan Arema.
Satu-satunya gol Arema, dilesakkan oleh Christian Gonzales di menit ke-27, setelah pemain belakang
Hanoi T&T melakukan handsball di kotak terlarang. Pemain depan Timnas Indonesia ini, mampu
menceploskan si kulit bundar meski penjaga gawang ke dua tim tamu, Nguyen Van Cong telah
berhasil menebak arah bola.
Permainan tim tamu sangat tidak terduga. Mereka bermain dengan kecepatan tinggi, dan presing ketat
di sepanjang jalannya pertandingan. Keunggulan fisik pemain tamu, tidak mampu diimbangi para
pemain tuan rumah.
Tidak bisa diturunkannya Gustavo Lopez akibat cedera membuat kreasi lini tengah Arema menjadi
lemah. Empat pemain tengah yang dimainkan di babak pertama, Ahmad Bustomi, I Gede Sukadana,
Dendy Santoso, dan Syamsul Arif, sulit mengembangkan permainan akibat presing dan kecepatan para pemain lawan. Akibatnya, suplai bola untuk duet penyerang Arema, Christian Gonzales dan Alberto Goncalves sangat minim.
Dukungan di sektor sayap, juga dengan mudah dapat dibaca oleh pemain lawan. Bahkan, Christian
Gonzales berulang kali harus terjebak off side, karena lemahnya dukungan bola dari lini tengah dan
Pelatih Arema Cronus Indonesia, Suharno mengakui tim tamu bermain sangat bagus. Utamanya dalam kecepatan, dan keunggulan fisik.
''Keunggulan tim tamu ini sungguh tidak kami duga. Seharusnya, keunggulan tersebut bisa kami imbangi dengan kondisi fisik pemain kami yang prima. Tetapi, sejumlah pemain inti, harus terpecah konsentrasinya dengan kegiatan Timnas,” ungkapnya.
Terjadinya gol kedua tim lawan melalui titik putih penalti, juga sangat disesalkan oleh Suharno.
Menurutnya, penalti terjadi hanya karena para pemain kurang sabar. ''Kami meminta maaf kepada
publik Arema yang telah banyak memberikan dukungan, tetapi belum bisa kami bayar dengan
kemenangan. Para pemain sebenarnya sudah bermain bagus, tetapi tim tamu bermain juga sangat
bagus,” tuturnya.
(aww)